Gunakan Senjata Kimia, Merkel Tegaskan Jerman Bakal Bombardir Suriah

Kamis, 13 September 2018 - 01:01 WIB
Gunakan Senjata Kimia,...
Gunakan Senjata Kimia, Merkel Tegaskan Jerman Bakal Bombardir Suriah
A A A
BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Jerman tidak bisa berpaling jika serangan senjata kimia terjadi di Suriah. Pernyataan ini keluar dua hari setelah pemerintahnya mengatakan dalam pembicaraan dengan sekutunya tentang kemungkinan penempatan militer di negara yang dilanda perang itu.

Pemimpin konservatif itu mengatakan tidak mungkin Jerman untuk menolak intervensi militer. Pernyataan Merkel seolah jawaban langsung untuk mitra koalisi Partai Sosial Demokrat, yang menolak partisipasi dalam aksi militer terhadap Suriah.

"Tidak mungkin posisi Jerman untuk mengatakan 'tidak', tidak peduli apa yang terjadi di dunia," katanya kepada majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/9/2018).

Pernyataan Merkel ini mempertegas pernyataan Kementerian Pertahanan Jerman. Dalam laporan yang diturunkan oleh Bild, Kementerian Pertahanan Jerman mengancam akan bergabung dengan aliansi Amerika Serikat untuk membombardir Suriah jika rezim Presiden Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.

Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen sedang mengeksplorasi opsi Jerman untuk terlibat dalam tindakan pembalasan militer terhadap tentara Bashar al-Assad.

Baca Juga: Jerman Ancam Gabung AS Bombardir Rezim Suriah

Jerman, ekonomi terbesar keempat dunia, berada di bawah tekanan dari Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan belanja militer dan memikul lebih banyak tanggung jawab dalam NATO. Negara itu tidak ambil bagian dalam serangan militer yang dilakukan oleh AS, Prancis dan Inggris di Suriah pada bulan April setelah serangan senjata kimia.

Isu penggunaan senjata kimia semakin santer setelah pasukan Assad dan Rusia ingin menyerang Idlib secara besar-besaran. Provinsi Idlib merupakan basis pemberontak terbesar dan terakhir yang akan ditumpas. Wilayah itu diyakini akan jadi medan tempur terakhir dari perang sipil Suriah.
(ian)
Berita Terkait
Lebih dari 1.000 Orang...
Lebih dari 1.000 Orang Kembali ke Suriah dari Jerman Sejak 2017
Jerman Tangkap Dokter...
Jerman Tangkap Dokter asal Suriah, Diduga Terlibat Penyiksaan Tahanan
5 Fakta Ryyan Alshebl,...
5 Fakta Ryyan Alshebl, Pengungsi Suriah yang Jadi Wali Kota di Jerman
Petinggi Militer Rezim...
Petinggi Militer Rezim Assad Divonis Penjara Seumur Hidup
Setelah Petinggi Militer,...
Setelah Petinggi Militer, Giliran Dokter Suriah Diadili di Jerman
Jerman Kirim Tim Penyelamat...
Jerman Kirim Tim Penyelamat ISAR ke Lokasi Gempa Turki
Berita Terkini
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
17 menit yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
1 jam yang lalu
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
2 jam yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
3 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
5 jam yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
5 jam yang lalu
Infografis
5 Pabrik Bakal Ditutup,...
5 Pabrik Bakal Ditutup, Gelombang PHK Ancam Karyawan Kimia Farma
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved