Pendiri Alibaba Group Jack Ma Pensiun Demi Beramal

Minggu, 09 September 2018 - 11:26 WIB
Pendiri Alibaba Group Jack Ma Pensiun Demi Beramal
Pendiri Alibaba Group Jack Ma Pensiun Demi Beramal
A A A
HONG KONG - Jack Ma memberi teladan pada dunia. Di puncak kejayaannya, salah satu pendiri dan Chairman Executive Alibaba Group ini memilih mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (10/9) besok.

Langkah salah satu orang terkaya di Asia 2017 versi Forbes ini tampak terinspirasi oleh bos Microsoft, Bill Gates. Dia ingin menghabiskan sisa usianya yang tepat menginjak 54 tahun pada Senin besok untuk beramal.

Gates mengundurkan diri sebagai chairman Microsoft pada 2014 dalam usia 58 tahun dan kini fokus mengabdikan diri pada kegiatan filantropi melalui Bill and Melinda Gates Foundation yang bergerak pada bidang kesehatan, penanganan kemiskinan, pendidikan, dan akses teknologi informasi bukan hanya di Amerika Serikat, tetapi juga pada banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Adapun Jack Ma nantinya ingin mendarmabaktikan hidupnya untuk pendidikan, dunia yang memang sangat dicintainya. “Saya ingin lebih fokus melakukan kontribusi sosial dan amal,” ujar Ma kepada Bloomberg TV pada pekan ini.

“Saya mungkin tidak akan pernah sekaya Bill Gates. Namun saya ingin mengikuti jejaknya mengejar filantropi,” tambahnya. Bagi Jack Ma, pensiun dalam usia muda untuk kemudian fokus pada kegiatan amal sudah menjadi cita-cita yang sejak lama didambakannya.

Dalam beberapa konferensi, dia sering mengatakan tidak ingin menghabiskan hidupnya di perusahaan. Dia berkeinginan pensiun dan kembali mengajar seperti dulu. Di Alibaba, dia juga sering dipanggil dengan sapaan Guru Ma.

Pria yang oleh Fortune ditempatkan pada posisi kedua dalam daftar World 50 Greatest Leaders 2018 ini sudah mendirikan Yayasan Jack Ma yang ditujukan untuk meningkatkan pendidikan di daerah tertinggal.

Jack Ma mulai mendirikan Alibaba pada 1999 dan mengembangkannya menjadi salah satu perusahaan pembayaran digital dan e-commerce paling besar di dunia. Dia mentransformasi sistem transaksi dan belanja.

Inovasi itu membawa Ma menjadi orang terkaya di China dan Asia dengan kekayaan bersih USD40 miliar lebih. Dengan pamor yang tinggi, Jack Ma menjadi idola baru generasi muda China. Sebagian masyarakat bahkan memajang fotonya di rumah untuk dipuja dan disembah.

Dia juga menginspirasi masyarakat dunia. “Dia merupakan simbol kesehatan sektor swasta di China dan seberapa tinggi mereka bisa terbang,” ujar penulis buku Duncan Clark seperti dikutip nytimes.com.

Namun di sisi lain Clark menilai kemunduran Jack Ma akan diinterpretasikan sebagai keputusasaan sektor swasta di China. Sebab, saat ini, lingkungan bisnis sedang memanas. Kompetisi antara perusahaan milik negara dan swasta sangat ketat.

Di bawah Presiden Xi Jinping, China gencar menanamkan investasi di berbagai industri. Sementara di sisi lain, pertumbuhan ekonomi China juga sedang melambat, sedangkn utang menumpuk.

Namun bagi Jack Ma, kemundurannya bukanlah akhir dari era e-commerce, tapi awal. “Saya hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dan uang di bidang pendidikan. Saya cinta pendidikan,” kata lelaki bernama asli Ma Yun tersebut.

Dia menjadi chairman pertama perusahaan internet raksasa China yang memilih melengserkan diri. Jack Ma akan genap berusia 54 tahun besok yang juga bertepatan dengan Hari Guru di China.

Meski turun dari jabatan, dia akan tetap menjadi bagian dari dewan direksi Alibaba dan melanjutkan pengawasan manajemen. Di China, seorang CEO jarang mengundurkan diri di usia 50 tahunan.

Alibaba, juga Tencent, Baidu, dan JD.com, merupakan perusahaan asal China yang naik daun dan mampu berkompetisi dengan perusahaan internet Amerika Serikat (AS) seperti Amazon.com Inc. dan Google LLC, baik dari segi skala ataupun ambisi.

Mundurnya Jack Ma dinilai para ahli tidak akan berdampak besar terhadap industri internet China, termasuk Alibaba. Sebelumnya pendiri JD.com, Liu Qiandong, yang juga seorang miliarder China ditangkap di AS pada pekan lalu.

Dia dituduh melakukan pemerkosaan saat melakukan perjalanan bisnis ke Minneapolis. “Saya pikir kemundurannya tidak akan mengubah apa yang sudah dicapai Alibaba. Dia pernah lengser dari jabatan CEO sekitar empat tahun lalu dan menginginkan generasi lebih muda menjadi pemimpin.

Saya yakin dia akan tetap hadir di sisi mereka,” kata Kevin Carter dari The Emerging Market Internet seperti dilansir Reuters. Bagi Alibaba, kemunduran Jack Ma dilihat sebagai estafet kekuasaan.

Pada 2013, Ma juga pernah mencabut jabatannya sebagai chief executive officer (CEO) dan mewariskannya kepada Daniel Zhang. Zhang kini juga menjadi kandidat terkuat yang akan kembali menggantikan alumni Universitas Hangzhou ini di kursi chairman.

Kepemilikan saham Jack Ma di Alibaba sekitar 6,4%. Mantan guru bahasa Inggris ini mendirikan Alibaba bersama 17 teman dan muridnya di apartemennya di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada 1999.

Alibaba awalnya hanyalah pasar antarpebisnis sebelum menjadi tempat transaksi antara pedagang dan konsumen. Alibaba lalu meluncurkan Alipay, layanan pembayaran online , untuk memfasilitasi transaksi mengingat kartu kredit tidak populer di China.

Alibaba berkembang menjadi perusahaan e-commerce, online banking, cloud computing , media digital, dan hiburan serta memiliki aset di Weibo dan South China Morning Post.

Di mata perusahaan raksasa China, Alibaba dipandang sebagai salah satu korporasi yang memiliki manajemen terkuat dan terbaik. Banyak tenaga profesional yang turut memperkuat Alibaba.

Sebagian besar para pendiri juga masih memegang jabatan. Pada bulan lalu, penjualan Alibaba naik 60%, kendati profit turun. Total revenue tahunan Alibaba dilaporkan mencapai 250 miliar yuan.

Alibaba sukses mengembangkan sayap bisnis di negara Asia Tenggara dan India. Kendati demikian, perusahaan dengan pendapatan bersih sekitar 61.412 miliar yuan pada 2018 tersebut mengalami kesulitan ekspansi di AS karena ditolak pemerintah.

Jack Ma mengatakan kesuksesan Alibaba tidak terlepas dari kondisi pasar di China dan berbagai kebijakan Pemerintah China. “China tidak ada duanya di dunia ini. Dengan politik yang stabil, masyarakat yang aman tenteram dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6%, kami berada di lingkungan bisnis terbaik,” tandas Jack Ma.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3675 seconds (0.1#10.140)