Korban Tewas Gempa Jepang Naik Jadi 20

Sabtu, 08 September 2018 - 13:55 WIB
Korban Tewas Gempa Jepang...
Korban Tewas Gempa Jepang Naik Jadi 20
A A A
TOKYO - Petugas penyelamat Jepang dengan buldoser dan anjing pelacak memeriksa lumpur untuk menemukan korban selamat dari tanah longsor yang mengubur sejumlah rumah akibat gempa. Hingga saat ini, korban tewas akibat gempa 6,6 SR naik menjadi 20.

Sementara itu, 20 orang masih belum ditemukan di kota kecil pedesaan utara Atsuma. Di lokasi ini, sejumlah tempat tinggal hancur ketika lereng bukit runtuh akibat gempa.

Penduduk Atsuma, Tenma Takimoto kepada media setempat mengatakan bahwa saudara perempuan yang berusia 16 tahun, ayah dan neneknya tertimbun tanah longsor.

"Itu saudara perempuan saya. Dia memiliki wajah yang cantik," kata Takimoto setelah mengkonfirmasi identitasnya ketika mayat itu dikirim ke rumah sakit seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (8/9/2018).

"Yang saya rasakan adalah penyesalan, tetapi kami berbagi begitu banyak kenangan indah. Saya akan menjalani hidup saya mengingat hal itu," ujarnya kepada Penyiaran Kebudayaan Hokkaido.

"Aku masih beruntung dia ditemukan," tambahnya.

Seorang anggota Pasukan Bela Diri di Atsuma mengatakan kepada upaya penyiar publik, upaya penyelamatan cukup sulit.

"Kami mendengar ada orang-orang yang masih terjebak di bawah lumpur, jadi kami bekerja sepanjang waktu," kata juru bicara itu.

"Kami akan mengambil tindakan untuk menemukannya dengan cepat," imbuhnya.

Sekitar 772.000 rumah tangga di pulau utara Hokkaido masih tanpa listrik setelah gempa merusak sebuah pabrik panas bumi yang memasok listrik ke wilayah tersebut.

Menteri Industri Hiroshige Seko mengatakan bahwa semua rumah tangga harus mendapatkan pasokan listrik pada akhir hari Sabtu.

Namun di tengah kelangkaan pasokan listrik, ia mendesak warga untuk menghemat energi dengan menggunakan lebih sedikit lampu di toko-toko dan restoran dan meminta anggota keluarga untuk tinggal bersama di satu ruangan.

Sekitar 22.000 pekerja penyelamat termasuk pasukan membagikan pasokan air darurat. Antrean panjang terbentuk di pom bensin dan supermarket, di tengah kekhawatiran akan terjadinya gempa lebih lanjut.

"Tolong beri simpati Anda kepada orang-orang yang menghabiskan malam yang gelap dalam ketakutan, dan lakukan semua yang Anda bisa untuk memulihkan listrik secepat mungkin," kata Perdana Menteri Shinzo Abe pada pertemuan kabinet untuk membahas gempa.

Gempa, yang mendapat skor maksimum pada skala Jepang yang mengukur kekuatan goncangan gempa, juga meruntuhkan beberapa rumah dan tembok di kota regional utama Sapporo.

Namun, mengingat kekuatan gempa, korban tewas relatif ringan, dengan mayoritas korban berasal dari tanah longsor di Atsuma.

Saat ini layanan transportasi secara berangsur-angsur kembali berjalan dengan kereta api yang beroperasi kembali pada Jumat pagi dan bandara utama di Sapporo mengoperasikan layanan parsial setelah membatalkan semua penerbangan sehari sebelumnya.

Namun pertandingan sepakbola persahabatan antara Jepang dan Chili di Sapporo terpaksa dibatalkan karena kekacauan transportasi dan ketiadaan listrik di Hokkaido.

Raksasa otomotif Jepang Toyota mengatakan akan menghentikan semua lini produksi mobil di seluruh negeri pada hari Senin setelah pabriknya di Hokkaido yang membuat suku cadang mobil terkena pemadaman listrik.

Gempa itu adalah yang terbaru dalam serangkaian bencana alam yang mengguncang negara itu.

Para pejabat juga memperingatkan bahaya gempa terbaru.

Toshiyuki Matsumori, yang bertanggung jawab atas pemantauan gempa bumi dan tsunami di badan meteorologi, memperingatkan risiko runtuhnya perumahan dan tanah longsor telah meningkat. Ia mendesak penduduk untuk memperhatikan penuh aktivitas seismik dan curah hujan dan tidak masuk ke wilayah berbahaya.

Jepang berada di wilayah "Cincin Api" Pasifik di mana banyak gempa bumi di dunia dan letusan gunung berapi terjadi.

Pada bulan Juni, gempa mematikan mengguncang wilayah Osaka, menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 350 orang.

Pada 11 Maret 2011, gempa berkekuatan 9 skala Richter melanda di bawah Samudra Pasifik, dan tsunami yang ditimbulkannya menyebabkan kerusakan luas dan merenggut ribuan nyawa.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0618 seconds (0.1#10.140)