RI Perdalam Teknologi Pemanfaatan Nuklir di Rusia
A
A
A
MOSKOW - PLN ber sama rektor dan perwakilan dari tujuh universitas di Indonesia melakukan kunjungan kerja kesalah satu universitas nuklir terbesar di Rusia, yakni National Research Nuclear University MEPhI (Moscow Engineering Physics Institute) di Moskow kemarin.
Kunjungan itu untuk mempelajari lebih dalam tentang teknologi pemanfaatan nuklir. Ketujuh universitas tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Udayana.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusra Djoko R Abumanan menyampaikan, PLN ingin mewujudkan sinergi antara industri dan akademisi Indonesia dengan Rusia.
“Intens kunjungan kerja kami ke MEPhI salah satunya adalah untuk meningkatkan komunikasi serta mewujudkan potensi kerja sama antara kami (PLN dan universitas) di Indonesia dengan Rusia,” kata Djoko. Djoko menambahkan, Rusia menjadi negara tujuan bench-marking karena memiliki sinergi yang baik antara industri dan akademisinya.
“Kami memandang Rusia sebagai salah satu negara yang cermat memanfaatkan potensi dalam negaranya, dan mampu menciptakan sinergi yang sangat baik antara industri dan universitas.
Oleh karena itu, kami mengikutsertakan rektor dan perwakilan dari tujuh universitas di Indonesia, semoga dapat terjalin kerja sama,” kata Djoko. Wakil Rektor MEPhI Tatiana N Leonova menyambut baik kunjungan delegasi yang dibawa PLN.
Dia juga sangat berharap dapat menjalin kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia. “Kami sangat berharap bisa bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia. Kami siap melakukan transfer teknologi dengan universitas di Indonesia,” ungkap Tatiana.
Sementara itu, Rektor ITB Ka darsah Suryadi menyampaikan beberapa poin kerja sama yang ditawarkan kepada MEPhI, di antaranya dalam bidang advance material technology untuk Energi Baru dan Terbarukan, sistem dan teknologi, serta keamanan reaktor nuklir.
“Kami berharap dapat membentuk kerja sama dengan MEPhI di berbagai bidang seperti teknologi untuk EBT, dan teknologi pemanfaatan Nuklir. Selain itu, kami berharap dapat mewujudkan kerja sama pertukaran pelajar dan double degree program ,” tegas Kadarsah.
MEPhI merupakan salah satu Universitas Teknologi Nuklir terbaik di Rusia. Berdasarkan RAEX Agency, MEPhI masuk peringkat ketiga teratas. Bahkan, MEPhI memiliki expert terbaik dunia dalam pengaplikasian keilmuan nuklir.
Melalui kunjungan kerja ini, PLN juga sangat berharap dapat membuka jalur kerja sama MEPhI dengan universitas di Indonesia sehingga mempererat sinergi serta link and match antara universitas sebagai akademisi dan PLN sebagai industri.
Kunjungan itu untuk mempelajari lebih dalam tentang teknologi pemanfaatan nuklir. Ketujuh universitas tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Udayana.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusra Djoko R Abumanan menyampaikan, PLN ingin mewujudkan sinergi antara industri dan akademisi Indonesia dengan Rusia.
“Intens kunjungan kerja kami ke MEPhI salah satunya adalah untuk meningkatkan komunikasi serta mewujudkan potensi kerja sama antara kami (PLN dan universitas) di Indonesia dengan Rusia,” kata Djoko. Djoko menambahkan, Rusia menjadi negara tujuan bench-marking karena memiliki sinergi yang baik antara industri dan akademisinya.
“Kami memandang Rusia sebagai salah satu negara yang cermat memanfaatkan potensi dalam negaranya, dan mampu menciptakan sinergi yang sangat baik antara industri dan universitas.
Oleh karena itu, kami mengikutsertakan rektor dan perwakilan dari tujuh universitas di Indonesia, semoga dapat terjalin kerja sama,” kata Djoko. Wakil Rektor MEPhI Tatiana N Leonova menyambut baik kunjungan delegasi yang dibawa PLN.
Dia juga sangat berharap dapat menjalin kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia. “Kami sangat berharap bisa bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia. Kami siap melakukan transfer teknologi dengan universitas di Indonesia,” ungkap Tatiana.
Sementara itu, Rektor ITB Ka darsah Suryadi menyampaikan beberapa poin kerja sama yang ditawarkan kepada MEPhI, di antaranya dalam bidang advance material technology untuk Energi Baru dan Terbarukan, sistem dan teknologi, serta keamanan reaktor nuklir.
“Kami berharap dapat membentuk kerja sama dengan MEPhI di berbagai bidang seperti teknologi untuk EBT, dan teknologi pemanfaatan Nuklir. Selain itu, kami berharap dapat mewujudkan kerja sama pertukaran pelajar dan double degree program ,” tegas Kadarsah.
MEPhI merupakan salah satu Universitas Teknologi Nuklir terbaik di Rusia. Berdasarkan RAEX Agency, MEPhI masuk peringkat ketiga teratas. Bahkan, MEPhI memiliki expert terbaik dunia dalam pengaplikasian keilmuan nuklir.
Melalui kunjungan kerja ini, PLN juga sangat berharap dapat membuka jalur kerja sama MEPhI dengan universitas di Indonesia sehingga mempererat sinergi serta link and match antara universitas sebagai akademisi dan PLN sebagai industri.
(don)