Kesepakatan Nuklir Iran Bikin Israel Mesra dengan Arab

Selasa, 04 September 2018 - 14:06 WIB
Kesepakatan Nuklir Iran...
Kesepakatan Nuklir Iran Bikin Israel Mesra dengan Arab
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sekali lagi mengkritik kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. Namun, ia menambahkan bahwa perjanjian itu membuat hubungan antara negara Yahudi itu dengan negara-negara Arab lebih baik.

"Kesepakatan dengan Iran adalah perjanjian yang buruk dalam segala hal kecuali satu - itu membawa kita lebih dekat ke dunia Arab dalam skala yang tidak pernah kita ketahui, dan salah satu tujuan kami adalah bahwa hal itu terus berlanjut," kata Netanyahu saat berbicara di Kementerian Luar Negeri Israel seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (4/9/2018).

Dalam konteks perjanjian nuklir, Perdana Menteri Israel juga menunjukkan hal penting lain yang menurutnya berkaitan dengan normalisasi bertahap dengan negara-negara terkemuka di dunia Arab.

Pernyataan Netanyahu datang setelah dia dilaporkan mengisyaratkan pada 1 Agustus bahwa Israel dapat bergabung dengan koalisi Arab anti-Iran dalam hal jika Teheran memblokir Selat Bab al-Mandab, pintu masuk selatan ke Laut Merah.

Tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penarikan Washington dari kesepakatan nuklir Iran pada 8 Mei, Netanyahu memuji Trump atas apa yang disebutnya sebagai keputusan berani untuk menolak bencana kesepakatan nuklir dengan rezim teroris di Teheran.

Israel dan Iran tidak mempertahankan hubungan diplomatik sejak Revolusi Islam 1979. Dalam sedekade terakhir ketegangan bilateral telah meningkat secara substansial, dengan Teheran menolak untuk mengakui negara Yahudi yang pada gilirannya mencaci-maki Iran karena dugaan upaya untuk memperluas pengaruh di Suriah.

Meskipun Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, Kerajaan Arab Saudi baru-baru ini melunakkan retorikanya terhadap Tel Aviv, dengan Putra Mahkota Mohammad bin Salman mengakui hak orang Yahudi untuk memiliki tanah mereka sendiri.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6497 seconds (0.1#10.140)