Israel Sebut Pembicaraan dengan Palestina Sia-sia
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman menyatakan, melakukan pembicaraan dengan Palestina adalah hal yang sia-sia. Dia menyatakan, Israel harus mengambil tindakan sepihak dalam hal ini.
Berbicara dalam acara Perusahaan Berita Televisi Israel, Lieberman mengatakan, dia tidak memiliki harapan untuk mencapai kesepakatan damai dengan Palestina. Sebab, dia berpandangan pembicaraan damai Palestina tidak akan pernah ada ujungnya.
"Semua negosiasi telah membawa kita pada jalan buntu dan bahwa Israel harus mengambil tanggung jawab dan membentuk kebijakannya sendiri," kata Lieberman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Haaretz pada Senin (3/9).
Lieberman, kemudian menuturkan bahwa negara-negara di kawasan tidak pernah tertarik dengan isu Palestina. Hal ini, lanjut Lieberman, diketahui paca melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat negara Arab.
"Ketika saya bertemu dengan pejabat dari negara-negara Arab, mereka tidak pernah menjadi orang yang mengangkat masalah Palestina. Itu tidak menarik bagi mereka," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama dia melemparkan pujian kepada Amerika Serikat (AS) atas kebijakannya terhadap apa yang dia sebut sebagai kelompok teroris di Gaza.
"Pertama mereka menjatuhkan sanksi ekonomi dan pengaruh ekonomi dan baru kemudian (bertindak) secara militer. Setiap warga Gaza yang peduli akan penghidupannya harus memahami bahwa siapa pun yang terlibat dalam terorisme adalah melukai mata pencaharian itu. Penguatan ekonomi yang tidak didukung dengan pengaruh militer tidak cukup," tukasnya.
Berbicara dalam acara Perusahaan Berita Televisi Israel, Lieberman mengatakan, dia tidak memiliki harapan untuk mencapai kesepakatan damai dengan Palestina. Sebab, dia berpandangan pembicaraan damai Palestina tidak akan pernah ada ujungnya.
"Semua negosiasi telah membawa kita pada jalan buntu dan bahwa Israel harus mengambil tanggung jawab dan membentuk kebijakannya sendiri," kata Lieberman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Haaretz pada Senin (3/9).
Lieberman, kemudian menuturkan bahwa negara-negara di kawasan tidak pernah tertarik dengan isu Palestina. Hal ini, lanjut Lieberman, diketahui paca melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat negara Arab.
"Ketika saya bertemu dengan pejabat dari negara-negara Arab, mereka tidak pernah menjadi orang yang mengangkat masalah Palestina. Itu tidak menarik bagi mereka," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama dia melemparkan pujian kepada Amerika Serikat (AS) atas kebijakannya terhadap apa yang dia sebut sebagai kelompok teroris di Gaza.
"Pertama mereka menjatuhkan sanksi ekonomi dan pengaruh ekonomi dan baru kemudian (bertindak) secara militer. Setiap warga Gaza yang peduli akan penghidupannya harus memahami bahwa siapa pun yang terlibat dalam terorisme adalah melukai mata pencaharian itu. Penguatan ekonomi yang tidak didukung dengan pengaruh militer tidak cukup," tukasnya.
(esn)