Museum Nasional Rio de Janeiro Berumur 200 Tahun Dilahap Api
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Kebakaran hebat melanda Museum Nasional Rio de Janeiro di Brasil yang berusia 200 tahun. Sekitar 20 juta koleksi tak ternilai, termasuk fosil manusia dan artefak Mesir kuno, terancam hancur.
Kobaran api mulai melahap bangunan museum pada pukul 19.30 waktu kota setempat pada hari Minggu. Petugas pemadam kebakaran dan pekerja museum bergegas berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan jutaan koleksi bersejarah dari kobaran api.
Museum itu menyimpan artefak dari Mesir kuno, benda seni Yunani-Romawi, dan beberapa fosil manusia yang ditemukan di Brasil. Sejak kebakaran hebat melanda, museum ditutup untuk umum.
Menurut pihak pengelola museum, tidak ada korban cedera. Penyebab kebakaran belum diketahui.
Roberto Robadey, juru bicara departemen pemadam kebakaran setempat, mengatakan 80 petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kobaran api. Hingga Minggu tengah malam waktu setempat, kobaran api hampir dapat dikendalikan dan diprediksi akan berhasil dipadamkan sepenuhnya beberapa jam lagi.
Presiden Michel Temer menyebut insiden ini sebagai hari yang menyedihkan bagi semua orang Brasil.
"Dua ratus tahun kerja, penelitian dan pengetahuan telah hilang," kata Temer dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Senin (3/9/2018).
Robadey mengatakan petugas pemadam kebakaran turun dengan hati-hati saat melawan kobaran api karena dua hidran api yang paling dekat dengan museum tidak berfungsi. Sebaliknya, truk harus dikirim untuk mengambil air dari danau terdekat.
Namun dia menambahkan bahwa beberapa bagian dari museum yang terbakar telah dipadamkan.
"Kami dapat memindahkan banyak benda dari dalam dengan bantuan para pekerja museum," kata Robadey kepada Globo News.
Museum ini didirikan pada tahun 1818 oleh Raja Joao VI dan dianggap sebagai permata budaya Brasil.
Menurut situs resminya, museum ini memiliki koleksi banyak yang terkait dengan sejarah Brasil dan negara-negara lain. Banyak koleksinya berasal dari anggota keluarga kerajaan Brasil.
Wakil direktur museum, Luiz Fernando Dias Duarte, menyuarakan keputusasaan yang mendalam dan kemarahan yang luar biasa ketika institusi yang berharga itu terbakar. Dia menuduh pihak berwenang Brasil kurang perhatian.
Dia mengatakan museum itu merupakan bekas istana keluarga kerajaan. Namun, tidak mendapatkan perhatian dari otoritas setempat. Museum Nasional, yang terkait dengan Universitas Federal Rio de Janeiro, telah mengalami pemotongan dana.
Kobaran api mulai melahap bangunan museum pada pukul 19.30 waktu kota setempat pada hari Minggu. Petugas pemadam kebakaran dan pekerja museum bergegas berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan jutaan koleksi bersejarah dari kobaran api.
Museum itu menyimpan artefak dari Mesir kuno, benda seni Yunani-Romawi, dan beberapa fosil manusia yang ditemukan di Brasil. Sejak kebakaran hebat melanda, museum ditutup untuk umum.
Menurut pihak pengelola museum, tidak ada korban cedera. Penyebab kebakaran belum diketahui.
Roberto Robadey, juru bicara departemen pemadam kebakaran setempat, mengatakan 80 petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kobaran api. Hingga Minggu tengah malam waktu setempat, kobaran api hampir dapat dikendalikan dan diprediksi akan berhasil dipadamkan sepenuhnya beberapa jam lagi.
Presiden Michel Temer menyebut insiden ini sebagai hari yang menyedihkan bagi semua orang Brasil.
"Dua ratus tahun kerja, penelitian dan pengetahuan telah hilang," kata Temer dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Senin (3/9/2018).
Robadey mengatakan petugas pemadam kebakaran turun dengan hati-hati saat melawan kobaran api karena dua hidran api yang paling dekat dengan museum tidak berfungsi. Sebaliknya, truk harus dikirim untuk mengambil air dari danau terdekat.
Namun dia menambahkan bahwa beberapa bagian dari museum yang terbakar telah dipadamkan.
"Kami dapat memindahkan banyak benda dari dalam dengan bantuan para pekerja museum," kata Robadey kepada Globo News.
Museum ini didirikan pada tahun 1818 oleh Raja Joao VI dan dianggap sebagai permata budaya Brasil.
Menurut situs resminya, museum ini memiliki koleksi banyak yang terkait dengan sejarah Brasil dan negara-negara lain. Banyak koleksinya berasal dari anggota keluarga kerajaan Brasil.
Wakil direktur museum, Luiz Fernando Dias Duarte, menyuarakan keputusasaan yang mendalam dan kemarahan yang luar biasa ketika institusi yang berharga itu terbakar. Dia menuduh pihak berwenang Brasil kurang perhatian.
Dia mengatakan museum itu merupakan bekas istana keluarga kerajaan. Namun, tidak mendapatkan perhatian dari otoritas setempat. Museum Nasional, yang terkait dengan Universitas Federal Rio de Janeiro, telah mengalami pemotongan dana.
(mas)