Ketika Film Manusia Mendarat di Bulan tanpa Penancapan Bendera AS
A
A
A
WASHINGTON - Film biografi tentang Neil Armstrong, manusia pertama yang mendarat di Bulan memicu kemarahan publik di Amerika Serikat (AS). Musababnya, film, berjudul "The First Man" menghilangkan adegan penancapan bendera Amerika Serikat.
Armstrong dibanggakan Washington sebagai atronaut pertama Amerika Serikat yang menginjakkan kakinya di Bulan pada 21 Juli 1969 pada misi Apollo 11. Aksi terkenal saat dia menancapkan bendera negaranya di planet tersebut.
Meski demikian, para ahli teori konspirasi meragukan adegan Armstrong kala itu. Terlebih, sejak misi Armstrong Washington tidak melanjutkan misi serupa.
Terlepas dari keraguan para ahli teori konspirasi, sutradara film "The First Man", Damien Chazelle, senjaga menghilangkan adegan penancapan bendera Amerika dalam pembuatan film-nya.
Ryan Gosling, yang memerankan tokoh Armstron, menjelaskan alasan di balik keputusan itu. Menurut sang aktor, Armstrong, yang meninggal pada tahun 2012, tidak memandang dirinya sebagai pahlawan Amerika, tetapi lebih sebagai perwakilan kemanusiaan.
Gosling mengatakan prestasi Armstrong melampaui negara dan perbatasan. "Saya pikir ini secara luas dianggap pada akhirnya sebagai pencapaian manusia, dan itulah bagaimana kami memilih untuk melihatnya," kata Gosling, seperti dikutip The Telegraph, Sabtu (1/9/2018).
"Saya tidak berpikir bahwa Neil memandang dirinya sebagai pahlawan Amerika. Dari wawancara saya dengan keluarganya dan orang-orang yang mengenalnya, itu justru sebaliknya. Dan kami ingin film itu mencerminkan Neil."
"Juga saya pikir Neil sangat rendah hati, seperti juga banyak astronaut, dan berkali-kali dia menunda fokus dari dirinya sendiri, (dan lebih fokus) kepada 400.000 orang yang memungkinkan misi itu," imbuh Gosling.
Namun, komentar Gosling tampaknya gagal meyakinkan publik Amerika Serikat. Hashtag #boycottfirstman muncul dan menjadi tren di Twitter pada hari Jumat.
Senator AS Marco Rubio dari Partai Republik adalah salah satu kritikus yang paling menonjol tentang penghilangan adegan penancapan bendera AS dalam film pendaratan manusia di Bulan.
"Ini adalah kegilaan total. Dan keburukan pada saat orang-orang kita membutuhkan pengingat tentang apa yang bisa kita capai ketika kita bekerja bersama. Orang-orang Amerika membayar untuk misi itu, pada roket yang dibangun oleh Amerika, dengan teknologi Amerika dan membawa astronaut Amerika. Bukan misi PBB," tulis dia di Twitter.
Beberapa pemirsa juga mengungkapkan kekesalan mereka tentang bagaimana film "The First Man" menghilangkan perasaan hangat yang dibawa oleh AS saat mencapai Bulan sebelum Uni Soviet dalam Space Race atau Kompetisi Antariksa. Kala itu, Uni Soviet yang sekarang bernama Rusia, telah mencetak kemenangan awal dengan meluncurkan satelit buatan pertama dan menempatkan astronaut pertama ke luar angkasa.
Menurut laporan The Hill, yang menarik pada saat misi tersebut, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA benar-benar mempertimbangkan untuk menancapkan bendera PBB di Bulan. Namun, seperti yang diketahui, bendera Amerika akhirnya dipilih dan memicu kritik, di mana beberapa orang memandangnya sebagai langkah "teritorial".
Film tentang biografi Armstrong ini akan mulai diputar bioskop-bioskop AS pada 12 Oktober mendatang.
Armstrong dibanggakan Washington sebagai atronaut pertama Amerika Serikat yang menginjakkan kakinya di Bulan pada 21 Juli 1969 pada misi Apollo 11. Aksi terkenal saat dia menancapkan bendera negaranya di planet tersebut.
Meski demikian, para ahli teori konspirasi meragukan adegan Armstrong kala itu. Terlebih, sejak misi Armstrong Washington tidak melanjutkan misi serupa.
Terlepas dari keraguan para ahli teori konspirasi, sutradara film "The First Man", Damien Chazelle, senjaga menghilangkan adegan penancapan bendera Amerika dalam pembuatan film-nya.
Ryan Gosling, yang memerankan tokoh Armstron, menjelaskan alasan di balik keputusan itu. Menurut sang aktor, Armstrong, yang meninggal pada tahun 2012, tidak memandang dirinya sebagai pahlawan Amerika, tetapi lebih sebagai perwakilan kemanusiaan.
Gosling mengatakan prestasi Armstrong melampaui negara dan perbatasan. "Saya pikir ini secara luas dianggap pada akhirnya sebagai pencapaian manusia, dan itulah bagaimana kami memilih untuk melihatnya," kata Gosling, seperti dikutip The Telegraph, Sabtu (1/9/2018).
"Saya tidak berpikir bahwa Neil memandang dirinya sebagai pahlawan Amerika. Dari wawancara saya dengan keluarganya dan orang-orang yang mengenalnya, itu justru sebaliknya. Dan kami ingin film itu mencerminkan Neil."
"Juga saya pikir Neil sangat rendah hati, seperti juga banyak astronaut, dan berkali-kali dia menunda fokus dari dirinya sendiri, (dan lebih fokus) kepada 400.000 orang yang memungkinkan misi itu," imbuh Gosling.
Namun, komentar Gosling tampaknya gagal meyakinkan publik Amerika Serikat. Hashtag #boycottfirstman muncul dan menjadi tren di Twitter pada hari Jumat.
Senator AS Marco Rubio dari Partai Republik adalah salah satu kritikus yang paling menonjol tentang penghilangan adegan penancapan bendera AS dalam film pendaratan manusia di Bulan.
"Ini adalah kegilaan total. Dan keburukan pada saat orang-orang kita membutuhkan pengingat tentang apa yang bisa kita capai ketika kita bekerja bersama. Orang-orang Amerika membayar untuk misi itu, pada roket yang dibangun oleh Amerika, dengan teknologi Amerika dan membawa astronaut Amerika. Bukan misi PBB," tulis dia di Twitter.
Beberapa pemirsa juga mengungkapkan kekesalan mereka tentang bagaimana film "The First Man" menghilangkan perasaan hangat yang dibawa oleh AS saat mencapai Bulan sebelum Uni Soviet dalam Space Race atau Kompetisi Antariksa. Kala itu, Uni Soviet yang sekarang bernama Rusia, telah mencetak kemenangan awal dengan meluncurkan satelit buatan pertama dan menempatkan astronaut pertama ke luar angkasa.
Menurut laporan The Hill, yang menarik pada saat misi tersebut, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA benar-benar mempertimbangkan untuk menancapkan bendera PBB di Bulan. Namun, seperti yang diketahui, bendera Amerika akhirnya dipilih dan memicu kritik, di mana beberapa orang memandangnya sebagai langkah "teritorial".
Film tentang biografi Armstrong ini akan mulai diputar bioskop-bioskop AS pada 12 Oktober mendatang.
(mas)