Dituduh Mata-mata, Sutradara Australia Dijebloskan ke Penjara

Jum'at, 31 Agustus 2018 - 23:36 WIB
Dituduh Mata-mata, Sutradara...
Dituduh Mata-mata, Sutradara Australia Dijebloskan ke Penjara
A A A
PHNOM PENH - Seorang sutradara asal Australia dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun oleh pengadilan Kamboja atas tuduhan mata-mata. James Ricketson (69) ditangkap pada Juni 2017 saat menerbangkan drone berkamera di atas aksi demonstrasi kelompok oposisi.

Media pro-pemerintah lokal telah melabeli pembuat film itu sebagai mata-mata yang bertindak untuk mempromosikan revolusi.

"Pengadilan Kota Phnom Penh telah memutuskan untuk menghukum James Ricketson dan menghukumnya enam tahun penjara karena spionase dan mengumpulkan informasi yang berbahaya bagi bangsa itu antara Desember 2010 dan Juni 2017," kata Hakim Seng Leang seperti dikutip dari BBC, Jumat (31/8/2018).

Ricketson menyangkal tuduhan itu dan pengacaranya mengatakan dia akan mengajukan banding terhadap putusan.

"Untuk negara mana saya melakukan spionase?" katanya di pengadilan setelah putusan diumumkan.

Selama persidangan, pihak penuntut berpendapat bahwa karya Ricketson telah merusak reputasi Kamboja di panggung dunia.

Argumen utama penuntutan bergantung pada beberapa email di mana ia menyatakan simpati kepada kelompok-kelompok oposisi.

Dalam satu email, dia mendesak pemerintah Australia menarik undangan untuk Hun Sen pada tahun 2016.

Pihak keluarga telah menyatakan kecemasannya atas putusan terhadap Ricketson.

Ricketson kerap mengunjungi Kamboja selama 20 tahun terakhir dan menjadi kritikus yang kuat terhadap Perdana Menteri Hun Sen.

"James bukan mata-mata. James mencintai Kamboja dan orang-orang Kamboja. Dia adalah seorang pembuat film dan kemanusiaan," kata pihak keluarga.

Pengacara pembuat film itu mengatakan kepada media bahwa jika putusan ditegakkan, pemerintah Australia harus mengambil tindakan diplomatik.

Penangkapan Ricketson dilakukan di tengah penindasan yang meluas atas perbedaan pendapat oleh pemerintah yang semakin otoriter di Phnom Penh.

Keputusan terhadap Ricketson membuat para pengamat semakin keras menuduh pemerintah Kamboja memiliki kekuasaan otoriter untuk menekan perbedaan pendapat.

Partai oposisi Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), yang aksi demonstrasinya diabadikan oleh Ricketson, telah dilarang. Ini menyebabkan rezim yang berkuasa di Kamboja tidak mempunyai lawan politik.

Dalam pemilihan umum tahun ini, partai berkuasa Hun Sen mengklaim kemenangan telak. Namun itu adalah pemilu yang menuai kecaman secara luas karena kegagalannya memunculkan penantang yang serius.

Hun Sen, mantan tentara di Khmer Merah yang kemudian menentang mereka, telah memimpin periode pertumbuhan ekonomi yang cepat dan berkelanjutan.

Namun dia telah lama dituduh menggunakan pengadilan dan pasukan keamanan untuk menghancurkan perbedaan pendapat dan mengintimidasi para kritikus.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8193 seconds (0.1#10.140)