Trump Tegaskan Latihan Perang AS-Korsel Ditangguhkan
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin ia memiliki hubungan yang baik dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Karenanya tidak ada alasan untuk menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk latihan perangan gabungan AS-Korea Selatan (Korsel).
Hal itu dikatakan oleh Gedung Putih seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/8/2018).
Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan yang dikirim di Twitter oleh Trump, mengatakan Presiden AS percaya Korut berada di bawah tekanan luar biasa dari China tetapi Beijing juga memasok Pyongyang dengan bantuan besar, termasuk bahan bakar, pupuk dan komoditas.
"Ini tidak membantu!" bunyi pernyataan itu.
Sebelumnya Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menghentikan lebih banyak latihan militer gabungan dengan Korea Selatan (Korsel). Pernyataan ini muncul seiring kemajuan diplomatik denuklirisasi Korea Utara (Korut) tampaknya telah terhenti.
"Kami tidak memiliki rencana untuk menangguhkan lebih banyak latihan lagi," kata Mattis, menambahkan bahwa Pentagon belum membuat keputusan tentang latihan tahunan utama yang diperkirakan tahun depan.
Baca Juga: Negosiasi Denuklirisasi Terhenti, AS Hidupkan Kembali Latihan Gabungan
AS telah melakukan latihan militer di semenanjung Korea sejak pertengahan 1950-an dan beberapa operasi dilakukan bersama dengan Korsel setiap tahun. Pentagon menyebut latihan perang bersama ini untuk memastikan kedua pasukan dapat bekerja sama dalam hal terjadi serangan.
Latihan tahunan, terpisah dari program pelatihan reguler, telah lama membuat marah para pemimpin Korut.
Hal itu dikatakan oleh Gedung Putih seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/8/2018).
Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan yang dikirim di Twitter oleh Trump, mengatakan Presiden AS percaya Korut berada di bawah tekanan luar biasa dari China tetapi Beijing juga memasok Pyongyang dengan bantuan besar, termasuk bahan bakar, pupuk dan komoditas.
"Ini tidak membantu!" bunyi pernyataan itu.
Sebelumnya Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menghentikan lebih banyak latihan militer gabungan dengan Korea Selatan (Korsel). Pernyataan ini muncul seiring kemajuan diplomatik denuklirisasi Korea Utara (Korut) tampaknya telah terhenti.
"Kami tidak memiliki rencana untuk menangguhkan lebih banyak latihan lagi," kata Mattis, menambahkan bahwa Pentagon belum membuat keputusan tentang latihan tahunan utama yang diperkirakan tahun depan.
Baca Juga: Negosiasi Denuklirisasi Terhenti, AS Hidupkan Kembali Latihan Gabungan
AS telah melakukan latihan militer di semenanjung Korea sejak pertengahan 1950-an dan beberapa operasi dilakukan bersama dengan Korsel setiap tahun. Pentagon menyebut latihan perang bersama ini untuk memastikan kedua pasukan dapat bekerja sama dalam hal terjadi serangan.
Latihan tahunan, terpisah dari program pelatihan reguler, telah lama membuat marah para pemimpin Korut.
(ian)