Alami Gangguan Penglihatan, Korban Selamat Novichok Dilarikan ke RS
A
A
A
LONDON - Seorang pria yang selamat dari serangan zat syaraf Novichok dilarikan ke Rumah Sakit (RS). Ia harus mendapatkan perawatan setelah mendapatkan gangguan penglihatan.
Charlie Rowley berhasil selamat setelah terpapar zat saraf Novichok pada awal Juli lalu. Namun pada awal pekan ini, ia kembali dilarikan ke rumah sakit karena penglihatannya kabur.
"Dia baru saja mengatakan padaku sekarang dia tidak bisa melihat, penglihatannya kabur. Ini tidak terlalu baik. Di satu sisi ia telah terpukul. Pacarnya telah meninggal, ia baru saja keluar dari koma. Ia telah keluar dari unit perawatan intensif dan tiba-tiba ia kembali ke unit IC," kata kakak Charlie, Matthew Rowley seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (21/8/2018).
Ia menambahkan bahwa ia tidak tahu apakah pengobatan saudaranya saat ini terkait dengan dugaan insiden keracunan. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya bukan dokter dan ia tidak ingin menyebabkan kepanikan.
"Aku hanya punya satu adik laki-laki. Kalau aku kehilangan dia, aku tidak punya siapa-siapa. Dia terdengar agak jauh di telepon. Dia terdengar agak sukar dipahami, tidak benar-benar masuk akal. Aku mencoba menanyakan kepadanya tetapi tidak bisa mendapatkan informasi nyata darinya," tutur Matthew.
Juru bicara rumah sakit distrik Salisbury, tempat Charlie Rowley dirawat, mengatakan kepada The Guardian bahwa tidak ada pasien rumah sakit yang menerima perawatan terkait saraf apa pun saat ini.
Pada 4 Juli, polisi Inggris melaporkan insiden serius di Amesbury, di mana dua orang terpapar dengan zat yang tidak diketahui dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Tak lama setelah itu, polisi Inggris mengumumkan bahwa pasangan, Dawn Sturgess dan Charlie Rowley, diyakini telah terkontaminasi dengan zat saraf kelas militer yang diduga sama dengan yang digunakan dalam serangan terhadap Sergei Skripal di Salisbury. Pada 8 Juli, Sturgess meninggal di rumah sakit, sementara Rowley dipulangkan dari fasilitas medis pada 20 Juli.
Pada 4 Maret, mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tidak sadarkan diri di bangku di sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury. Keduanya kemudian dipulangkan dari rumah sakit.
Inggris dan sekutunya menuduh Moskow telah mengatur serangan apa yang diklaim para ahli Inggris sebagai zat saraf A234, tanpa menghadirkan bukti apa pun.
Pihak berwenang Rusia dengan keras menyangkal tuduhan itu sebagai tudingan tidak berdasar, meminta akses ke bahan-bahan kasus, termasuk zat saraf yang dimaksud. Namun, permintaan itu ditolak oleh London.
Charlie Rowley berhasil selamat setelah terpapar zat saraf Novichok pada awal Juli lalu. Namun pada awal pekan ini, ia kembali dilarikan ke rumah sakit karena penglihatannya kabur.
"Dia baru saja mengatakan padaku sekarang dia tidak bisa melihat, penglihatannya kabur. Ini tidak terlalu baik. Di satu sisi ia telah terpukul. Pacarnya telah meninggal, ia baru saja keluar dari koma. Ia telah keluar dari unit perawatan intensif dan tiba-tiba ia kembali ke unit IC," kata kakak Charlie, Matthew Rowley seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (21/8/2018).
Ia menambahkan bahwa ia tidak tahu apakah pengobatan saudaranya saat ini terkait dengan dugaan insiden keracunan. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya bukan dokter dan ia tidak ingin menyebabkan kepanikan.
"Aku hanya punya satu adik laki-laki. Kalau aku kehilangan dia, aku tidak punya siapa-siapa. Dia terdengar agak jauh di telepon. Dia terdengar agak sukar dipahami, tidak benar-benar masuk akal. Aku mencoba menanyakan kepadanya tetapi tidak bisa mendapatkan informasi nyata darinya," tutur Matthew.
Juru bicara rumah sakit distrik Salisbury, tempat Charlie Rowley dirawat, mengatakan kepada The Guardian bahwa tidak ada pasien rumah sakit yang menerima perawatan terkait saraf apa pun saat ini.
Pada 4 Juli, polisi Inggris melaporkan insiden serius di Amesbury, di mana dua orang terpapar dengan zat yang tidak diketahui dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Tak lama setelah itu, polisi Inggris mengumumkan bahwa pasangan, Dawn Sturgess dan Charlie Rowley, diyakini telah terkontaminasi dengan zat saraf kelas militer yang diduga sama dengan yang digunakan dalam serangan terhadap Sergei Skripal di Salisbury. Pada 8 Juli, Sturgess meninggal di rumah sakit, sementara Rowley dipulangkan dari fasilitas medis pada 20 Juli.
Pada 4 Maret, mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tidak sadarkan diri di bangku di sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury. Keduanya kemudian dipulangkan dari rumah sakit.
Inggris dan sekutunya menuduh Moskow telah mengatur serangan apa yang diklaim para ahli Inggris sebagai zat saraf A234, tanpa menghadirkan bukti apa pun.
Pihak berwenang Rusia dengan keras menyangkal tuduhan itu sebagai tudingan tidak berdasar, meminta akses ke bahan-bahan kasus, termasuk zat saraf yang dimaksud. Namun, permintaan itu ditolak oleh London.
(ian)