Diduga Ingin Serang Parlemen Inggris, Seorang Pria Ditangkap

Kamis, 16 Agustus 2018 - 00:47 WIB
Diduga Ingin Serang Parlemen Inggris, Seorang Pria Ditangkap
Diduga Ingin Serang Parlemen Inggris, Seorang Pria Ditangkap
A A A
LONDON - Seorang pria telah ditahan di luar parlemen Inggris oleh otoritas keamanan Inggris karena dicurigai akan melakukan serangan teroris. Pria itu diketahui bernama Salih Khater, seorang warga negara Inggris yang berasal dari Sudan, kata sumber keamanan Eropa.

Polisi meyakini pelaku secara sengaja mengendarai mobilnya di jalur pejalan kaki dan sepeda, yang melukai tiga orang, sebelum menabrak pagar keamanan di luar gedung parlemen Inggris pada Selasa pagi.

Pelaku berusia 29 tahun itu ditangkap oleh petugas bersenjata di tempat kejadian beberapa saat kemudian. Dia saat ini sedang diperiksa karena dicurigai mempersiapkan aksi terorisme dan pada hari Rabu ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, meskipun polisi mengatakan dia tidak bersikap kooperatif dengan detektif.

Sumber keamanan mengatakan bahwa Khater berasal dari Birmingham, Inggris tengah, dan tidak diketahui dinas keamanan sebelum Selasa.

Nassar Mahmood, seorang wali di Masjid Pusat Birmingham yang berdekatan, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan anggota komunitas lokal Sudan, dan mengetahui bahwa Khater telah pergi ke London untuk alasan visa.

"Kami memastikan bahwa dia ada di sana untuk mendapatkan visa dari kedutaan Sudan untuk kembali mengunjungi Sudan," katanya seperti dikutip Reuters dari Sky News, Kamis (16/8/2018).

Mahmood mengatakan ia telah mendengar bahwa Khater tidak beribadah di masjid dan tidak menunjukkan tanda-tanda radikalisasi.

Juru bicara Universitas Coventry di dekatnya mengatakan kepada surat kabar Daily Telegraph sempat tercatat sebagai mahasiswa jurusan akuntansi di universitas itu. Ia kuliah dari September 2017 hingga Mei 2018 tetapi gagal pada tahun pertamanya dan kehilangan tempatnya.

Pada hari Rabu, polisi London menegaskan bahwa mereka telah mengetahui identitas pria yang ditangkapnya. Meski begitu, pihak kepolisian tidak memberikan namanya dan hanya menyebutkan ia berasal dari Sudan.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan petugas masih mencari satu alamat di kota Birmingham tetapi telah menyelesaikan penyelidikan mereka di dua properti lain di Birmingham dan Nottingham, juga di Inggris tengah.

"Prioritas tim investigasi terus berusaha untuk memahami motivasi di balik insiden ini," bunyi pernyataan itu.

Berbicara tidak lama setelah insiden itu, kepala polisi anti-terorisme Inggris mengatakan bahwa mengingat lokasi ikon dan metode yang digunakan, tampaknya insiden itu adalah "tindakan yang disengaja" dan oleh karena itu diperlakukan sebagai insiden teroris.

Rekaman video menunjukkan mobil membelok ke seberang jalan dan masuk ke jalur keamanan menuju ke parlemen sebelum menabrak pembatas. Tidak ada orang lain di dalam kendaraan pada saat itu dan tidak ada senjata yang ditemukan.

Mobil yang digunakan, Ford Fiesta perak, telah dipindahkan dan jalur keamanan terbuka seperti biasa.

Polisi mengatakan, insiden itu merupakan serangan teroris kedua di gedung parlemen hanya di bawah 18 bulan. Sebelumnya seorang warga Muslim kelahiran menabrak empat orang di dekat Westminster Bridge pada Maret 2017.

Ia juga menikam hingga mati seorang polisi yang tidak bersenjata di pekarangan parlemen sebelum ditembak mati.

Itu adalah serangan pertama dari lima serangan yang ditetapkan polisi Inggris sebagai serangan teroris pada tahun lalu, tiga di antaranya menggunakan kendaraan sebagai senjata.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7580 seconds (0.1#10.140)
pixels