Ini Russell, Pencuri Pesawat Horizon Air yang Dikejar Dua F-15 AS

Minggu, 12 Agustus 2018 - 06:10 WIB
Ini Russell, Pencuri...
Ini Russell, Pencuri Pesawat Horizon Air yang Dikejar Dua F-15 AS
A A A
SEATTLE - Gambar pertama dari sosok pria pencuri pesawat Horizon Air dan menabrakannya di sebuah pulau di dekat Seattle, Amerika Serikat (AS) telah beredar. Pencuri pesawat yang tak lain adalah karyawan maskapai diketahui bernama Richard Russell, 29.

Aksinya berlangsung secara dramatis pada Jumat malam waktu setempat. Dia mencuri dan menerbangkan pesawat Horizon Air milik Alaska Air Group dari Bandara Internasional Seattle-Tacoma.

Aksi Russell dikejar dua jet tempur F-15 militer AS. Namun, pria tersebut memilih menabrakannya ke sebuah pulau di dekat Seattle.

Pesawat 76 kursi itu sempat bermanuver di atas wilayah udara Seattle, di mana pesawat turun mendekati air laut dan secara dramatis menukik lagi ke udara sampai akhirnya ditabrakkan ke Pulau Ketron di Puget Sound, di sepanjang pantai barat laut negara bagian Washington, AS.

Dia tewas dalam aksi bunuh diri tersebut. Pihak maskapai memastikan akses Russell atas pesawat itu sah, karena dia mekanik maskapai. Namun, menerbangkannya keluar dari bandara tidak sah.

Berbicara kepada Seattle Times, seorang pensiunan operasional Horizon Air mengatakan Richard Russell adalah pria pendiam yang sangat disukai oleh rekan-rekannya.

"(Perasaan) saya benar-benar buruk untuk Richard dan untuk keluarganya," kata pensiunan karyawan Horizon Air, Rick Christenson, yang dilansir Minggu (12/8/2018).

"Saya harap mereka bisa berhasil melewati (masa sulit) ini," ujarnya.

Motif Russell masih misterius. FBI yang meluncurkan penyelidikan belum berani mengungkap dugaan motif aksi mekanik Horizon Air tersebut. Namun, FBI untuk sementara menyatakan bahwa aksi pencurian pesawat yang dikejar dua jet tempur AS itu bukan tindakan terorisme.

Richard Russell sempat meminta maaf kepada mereka yang peduli padanya ketika berbicara dengan pengendali lalu lintas udara, yang mencoba membantunya mendaratkan pesawat dengan aman.

Dalam rekaman audio, yang muncul, dia mengaku berencana untuk mencoba melakukan barrel roll sebelum menyelamkannya ke laut. Namun, aksi menjatuhkan pesawat ke laut diurungkan dalam sekejap.

Dia bahkan tampak tenang pada awal-awal beraksi. Dia bahkan bercanda tentang nasib baiknya yang ditawari pekerjaan sebagai pilot jika dia berhasil mendaratkan Horizon Air Q400 turboprop tersebut dengan aman.

"Saya tidak tahu bagaimana caranya mendarat," katanya, yang membuat bingung petugas pengendali lalu lintas udara. "Saya tidak benar-benar berencana untuk mendaratkannya."

Kantor Sheriff Pierce County mengatakan Richard bunuh diri dan bertindak sendiri. Pesawat itu tidak membawa penumpang.

"Itu bukan insiden teroris," kata kantor sheriff tersebut.

Dalam rekaman audio, Russell terdenger tertekan karena khawatir setelah melaporkan ke pengendali lalu lintas udara bahwa bahan bakarnya hampir habis.

Dia juga mengatakan kepada pengendali lalu lintas udara bahwa mesin pesawat mungkin akan meledak.

"Maaf, mic saya lepas," katanya. "Saya sedikit muntah. Saya minta maaf soal ini, saya harap itu tidak merusak hari Anda."

Dia melanjutkan dengan mengaku merasa pusing. "Wah, pemandangan itu berlalu begitu cepat," katanya. "Saya sedang berpikir, seperti, saya akan memiliki momen ketenangan ini, mengambil semua pemandangan. Ada banyak hal bagus, tapi saya pikir itu lebih cantik dalam konteks yang berbeda," katanya.

FBI wilayah Seattle mengumumkan di Twitter bahwa mereka akan bekerja dengan pihak berwenang setempat untuk menyelidiki insiden itu. Namun, menurut FBI, tak ada bukti bahwa insiden itu merupakan aksi teroris atau pun menunjukkan ancaman teroris.

"FBI sedang berkomunikasi dengan mitra lokal/negara bagian/federal, tetapi terlalu dini bagi kami untuk membuat rincian tentang situasi yang berkembang. Kami sering terlibat dengan hal-hal yang terkait dengan pesawat, jadi kami siap untuk bertindak," kata FBI di Twitter.

"Meskipun upaya menanggapi insiden pesawat malam ini dan penyelidikan masih berlangsung, informasi yang dikumpulkan sejauh ini tidak menunjukkan ancaman teroris atau ada tambahan, sambil menunggu aktivitas kriminal," lanjut FBI.

"FBI terus bekerja dengan negara kita, mitra lokal, dan federal untuk mengumpulkan gambaran lengkap tentang apa yang terjadi dengan lepas landas dan ditabrakannya pesawat Horizon yang tidak sah malam ini. Rincian lebih lanjut akan tersedia," imbuh FBI.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0772 seconds (0.1#10.140)