Dokumen Ungkap Kekejaman Penjara Rahasia yang Dipimpin Direktur CIA
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah kabel diplomatik rahasia berisi rincian aksi penyiksaan tahanan yang dilakukan Direktur CIA Gina Haspel diungkap ke publik. Metode penyiksaan itu mulai dari waterboarding hingga sejumlah metode penyiksaan lainnya, dilakukan sebuah penjara rahasia milik CIA di Thailand yang dipimpin oleh Haspel.
Dokumen-dokumen telah diedit itu, diyakini ditulis langsung oleh Haspel, mengungkap secara detail tentang metode yang digunakan oleh CIA setelah serangan 11 September dan setelah George W Bush meluncurkan apa yang disebut perang melawan teror.
Kabel-kabel itu berisi tindakan yang terjadi pada tahun 2002 terhadap tersangka Abd al-Rahim al-Nashiri. Menurut dokumen itu, dalam sebuah interogasi, ia merintih dan bersedia melakukan apapun. Ia diberitahu oleh interogatornya jika tidak mau bekerja sama, ia akan menderita dalam cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
"Interogasi meningkat dengan cepat dari subyek yang secara agresif diinterogasi oleh interogator sambil berdiri di dinding, untuk beberapa aplikasi teknik walling, dan akhirnya, beberapa aplikasi dari teknik penyiraman," bunyi salah satu dokumen itu mengacu penggunaan teknik waterboarding seperti dikutip dari Independent, Sabtu (11/8/2018).
Dokumen lain menggambarkan bagaimana al-Nashiri merangkak ke kotak kecil, di mana ia dikurung, setelah seksi penyiksaan selesai. Para interogator mengatakan kepada narapidana bahwa mereka tidak percaya ia telah mengatakan yang sebenarnya dan mengancam lebih banyak penyiksaan jika ia tidak mau bekerja sama, meskipun mereka akhirnya menyimpulkan bahwa ia tidak menyembunyikan informasi.
Arsip Keamanan Nasional, sebuah lembaga non pemerintah, mengatakan dokumen-dokumen itu memberikan secara rinci kondisi penyiksaan para tahanan. Publik selama ini hanya melihat foto-foto penjara Abu Ghraib yang terkenal di Irak di mana para tahanan di tutup kepalanya dan dibelenggu, dipaksa telanjang, dibanting ke dinding, dan kotak kurungan, sementara teknik yang disempurkan tidak pernah difiti seperti simulasi menenggelamkan tersangka.
"Rilis kabel penyiksaan Gina Haspel ini menunjukkan kekuatan Undang-undang Kebebesan Informasi untuk membawa pertanggungjawaban bahkan hingga ke tingkat tertinggi CIA," kata Tom Blanton, ketua lembaga nirlaba yang berbasis di Universitas George Washington itu.
Dikatakan meskipun CIA telah menyunting nama Haspel dan psikolog swasta CIA James Mitchell dan Bruce Jessen, yang melakukan waterboarding, dokumen-dokumen rahasia lainnya, termasuk laporan CIA Inspector General 2004, telah menegaskan peran kepemimpinan mereka atas al-Nashiri di penjara rahasia antara 15 November dan 4 Desember 2002.
Badan itu pun melontarkan satu pertanyaan yang luar biasa apakah Haspel menulis Cable 11359, mulai 1 Desember 2002, yang menggunakan bahasa sangat jelas untuk menggambarkan sesi-sesi penyiksaan.
"(Para interogator) melangkah, seperti kucing, ke dalam sel-sel yang menyala pada jam 09.02 (disunting), dengan sigap melepas tudung hitam subjek dengan sebuah hentakan, berhenti, dan dengan suara yang dalam dan terukur mengatakan bahwa subjek - telah tenang setelah mengalami penyiksaan dari pengawal di hari sebelumnya - harus mengungkapkan apa telah dilakukan untuk membuat para pengawalnya marah," bunyi pesan itu.
Al-Nashiri, seorang warga negara Saudi, diyakini oleh para pejabat intelijen AS berada di balik serangan pemboman tahun 2000 di USS Cole yang menewaskan 17 pelaut AS dan melukai lusinan lainnya. Namun ia membantah tuduhan ini.
Dia ditangkap pada tahun 2002 dan ditahan selama empat tahun di berbagai penjara rahasia CIA di Afghanistan, Thailand, Polandia, Maroko, dan Rumania.
Dia dipindahkan ke penjara yang dikelola militer AS di Teluk Guantanamo pada tahun 2006 di mana ia akhirnya dibawa ke hadapan Komisi Militer Guantanamo dan dituduh merencanakan serangan terhadap USS Cole. Ia menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.
Seorang juru bicara CIA mengatakan: “Terima kasih telah menghubungi kami. Kami tidak memiliki komentar tentang masalah ini saat ini.”
Sementara pengacara al-Nashiri, Richard Kammen, mengatakan bahwa kliennya disiksa secara brutal oleh CIA dan dia berharap kebenaran itu keluar sebelum dia diadili.
"Pada akhirnya, publik akan merasa ngeri dengan tingkat kebrutalan yang digunakan oleh CIA," ujarnya.
Dokumen-dokumen telah diedit itu, diyakini ditulis langsung oleh Haspel, mengungkap secara detail tentang metode yang digunakan oleh CIA setelah serangan 11 September dan setelah George W Bush meluncurkan apa yang disebut perang melawan teror.
Kabel-kabel itu berisi tindakan yang terjadi pada tahun 2002 terhadap tersangka Abd al-Rahim al-Nashiri. Menurut dokumen itu, dalam sebuah interogasi, ia merintih dan bersedia melakukan apapun. Ia diberitahu oleh interogatornya jika tidak mau bekerja sama, ia akan menderita dalam cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
"Interogasi meningkat dengan cepat dari subyek yang secara agresif diinterogasi oleh interogator sambil berdiri di dinding, untuk beberapa aplikasi teknik walling, dan akhirnya, beberapa aplikasi dari teknik penyiraman," bunyi salah satu dokumen itu mengacu penggunaan teknik waterboarding seperti dikutip dari Independent, Sabtu (11/8/2018).
Dokumen lain menggambarkan bagaimana al-Nashiri merangkak ke kotak kecil, di mana ia dikurung, setelah seksi penyiksaan selesai. Para interogator mengatakan kepada narapidana bahwa mereka tidak percaya ia telah mengatakan yang sebenarnya dan mengancam lebih banyak penyiksaan jika ia tidak mau bekerja sama, meskipun mereka akhirnya menyimpulkan bahwa ia tidak menyembunyikan informasi.
Arsip Keamanan Nasional, sebuah lembaga non pemerintah, mengatakan dokumen-dokumen itu memberikan secara rinci kondisi penyiksaan para tahanan. Publik selama ini hanya melihat foto-foto penjara Abu Ghraib yang terkenal di Irak di mana para tahanan di tutup kepalanya dan dibelenggu, dipaksa telanjang, dibanting ke dinding, dan kotak kurungan, sementara teknik yang disempurkan tidak pernah difiti seperti simulasi menenggelamkan tersangka.
"Rilis kabel penyiksaan Gina Haspel ini menunjukkan kekuatan Undang-undang Kebebesan Informasi untuk membawa pertanggungjawaban bahkan hingga ke tingkat tertinggi CIA," kata Tom Blanton, ketua lembaga nirlaba yang berbasis di Universitas George Washington itu.
Dikatakan meskipun CIA telah menyunting nama Haspel dan psikolog swasta CIA James Mitchell dan Bruce Jessen, yang melakukan waterboarding, dokumen-dokumen rahasia lainnya, termasuk laporan CIA Inspector General 2004, telah menegaskan peran kepemimpinan mereka atas al-Nashiri di penjara rahasia antara 15 November dan 4 Desember 2002.
Badan itu pun melontarkan satu pertanyaan yang luar biasa apakah Haspel menulis Cable 11359, mulai 1 Desember 2002, yang menggunakan bahasa sangat jelas untuk menggambarkan sesi-sesi penyiksaan.
"(Para interogator) melangkah, seperti kucing, ke dalam sel-sel yang menyala pada jam 09.02 (disunting), dengan sigap melepas tudung hitam subjek dengan sebuah hentakan, berhenti, dan dengan suara yang dalam dan terukur mengatakan bahwa subjek - telah tenang setelah mengalami penyiksaan dari pengawal di hari sebelumnya - harus mengungkapkan apa telah dilakukan untuk membuat para pengawalnya marah," bunyi pesan itu.
Al-Nashiri, seorang warga negara Saudi, diyakini oleh para pejabat intelijen AS berada di balik serangan pemboman tahun 2000 di USS Cole yang menewaskan 17 pelaut AS dan melukai lusinan lainnya. Namun ia membantah tuduhan ini.
Dia ditangkap pada tahun 2002 dan ditahan selama empat tahun di berbagai penjara rahasia CIA di Afghanistan, Thailand, Polandia, Maroko, dan Rumania.
Dia dipindahkan ke penjara yang dikelola militer AS di Teluk Guantanamo pada tahun 2006 di mana ia akhirnya dibawa ke hadapan Komisi Militer Guantanamo dan dituduh merencanakan serangan terhadap USS Cole. Ia menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.
Seorang juru bicara CIA mengatakan: “Terima kasih telah menghubungi kami. Kami tidak memiliki komentar tentang masalah ini saat ini.”
Sementara pengacara al-Nashiri, Richard Kammen, mengatakan bahwa kliennya disiksa secara brutal oleh CIA dan dia berharap kebenaran itu keluar sebelum dia diadili.
"Pada akhirnya, publik akan merasa ngeri dengan tingkat kebrutalan yang digunakan oleh CIA," ujarnya.
(ian)