Korut di Ambang Krisis Pangan, Berpotensi Jadi Bencana Kelaparan

Sabtu, 11 Agustus 2018 - 06:15 WIB
Korut di Ambang Krisis...
Korut di Ambang Krisis Pangan, Berpotensi Jadi Bencana Kelaparan
A A A
PYONGYANG - Sebuah badan bantuan bencana terbesar di dunia mengatakan Korea Utara (Korut) sudah di ambang krisis pangan. Kondisi itu bisa berubah menjadi bencana kelaparan mirip seperti yang terjadi tahun 1990-an.

Bencana kelaparan di Korea Utara tahun 1990-an telah menewaskan sekitar 3 juta orang.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Jenewa hari Jumat mengatakan, gelombang panas telah menyebabkan padi, jagung, dan tanaman lainnya di Korut layu.

Situasi tersebut menjadi mengkhawatirkan karena diperparah oleh sanksi internasional yang diberlakukan sebagai respons atas program rudal dan senjata nuklir rezim Kim Jong-un.

Menurut IFRC, tidak ada hujan sejak awal Juli ketika suhu panas hingga rata-rata 39 derajat Celcius melanda seluruh wilayah negara dengan nama resmi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Hujan diharapkan turun pada pertengahan Agustus ini. Data IFRC menyebut, sekitar 25 juta warga Korea Utara sudah tertekan dan rentan akan krisis gizi. Kondisi itu bisa mengerdilkan pertumbuhan anak-anak Korea Utara.

"Ini belum digolongkan sebagai kekeringan, tetapi beras, jagung dan tanaman lainnya sudah layu di ladang, dengan potensi efek bencana bagi rakyat DPRK,” kata Joseph Muyamboit, manajer program IFRC di Pyongyang.

"Kita tidak dapat dan tidak boleh membiarkan situasi ini menjadi krisis keamanan pangan yang besar. Kami tahu bahwa musim kering yang parah sebelumnya telah mengganggu pasokan makanan ke titik di mana itu telah menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan malnutrisi di seluruh negeri," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (11/8/2018).

Kekeringan dan banjir telah menjadi ancaman musiman di Korea Utara, yang tidak memiliki sistem irigasi dan infrastruktur lain untuk menangkal bencana alam.

IFRC telah membantu Palang Merah Korea Utara untuk mendukung 13.700 orang paling rentan. Mereka yang dibantu berada di provinsi Hamgyong Selatan dan Pyongan Selatan.

Menurut Muyamboit, IFRC juga mengerahkan tim tanggap darurat. Sebanyak 20 pompa air dikerahkan untuk mengairi ladang di daerah yang paling parah terkena dampak.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)