Korut Sebut AS Kurang Sopan Santun dalam Pembicaraan Nuklir
Jum'at, 10 Agustus 2018 - 16:04 WIB

Korut Sebut AS Kurang Sopan Santun dalam Pembicaraan Nuklir
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengecam pemerintah Amerika Serikat (AS) karena bersikeras belum melakukan denuklirisasi sepenuhnya. Korut juga mengklaim bahwa pejabat AS telah "melawan" Presiden Donald Trump dengan mengkritik negara itu.
Pemerintah Korut mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui misinya untuk PBB bahwa pihaknya telah menghentikan uji coba rudal nuklir, membongkar tempat uji coba nuklir dan mulai mengembalikan jasad tentara AS yang tewas dalam Perang Korea. Korut pun menyesali berlanjutnya kritik dari pejabat AS.
"Kami berharap bahwa itikad baik ini akan berkontribusi untuk menghancurkan penghalang ketidakpercayaan yang ada antara DPRK dan AS dan untuk membangun rasa saling percaya," kata misi Korut menggunakan akronim nama resmi negara itu Republik Demokratik Rakyat Korea.
"Namun, AS menanggapi harapan kami dengan menghasut sanksi internasional dan tekanan terhadap DPRK," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari The Hill, Jumat (10/8/2018).
Korut menyebut AS kurang sopan santun karena menolak langkah-langkah niat baiknya dan bertahan dengan doktrin yang sudah ketinggalan zaman yang sebelumnya telah dicoba dan gagal oleh semua pemerintahan sebelumnya. Korut pun memperingatkan bahwa mereka tidak dapat mengharapkan adanya kemajuan dalam implementasi dari kesepakatan bersama antara kedua negara capai awal tahun ini.
Pernyataan itu juga mengutip pernyataan para pejabat AS yang dianggap menentang Presiden Trump dan niatnya untuk memajukan hubungan kedua negara. Korut mengatakan Trump telah mengucapkan terima kasih atas langkah-langkah yang menunjukkan niat baik mereka yang diimplementasikan sebagai bagian dari perjanjian.
"AS harus, bahkan pada waktu terlambat ini, menanggapi upaya tulus kami dengan cara yang sesuai," tambah misi Korut dalam pernyataannya.
Trump telah memuji langkah Korut sejak pertemuan bersejarah dengan pemimpin Kim Jong-un selama pertemuan puncak di Singapura pada Juni lalu, di mana AS setuju untuk memberikan jaminan keamanan yang tidak ditentukan sebagai ganti denuklirisasi Semenanjung Korea.
Namun, penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan pekan ini bahwa Korut belum lakukan apapun dalam proses denuklirisasi. AS tidak akan mencabut sanksi ekonomi terhadap negara itu sampai mengambil langkah lebih banyak untuk mengakhiri program nuklirnya.
Baca Juga: AS Nilai Korut Belum Lakukan Apapun Dalam Proses Denuklirisasi
Pemerintah Korut mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui misinya untuk PBB bahwa pihaknya telah menghentikan uji coba rudal nuklir, membongkar tempat uji coba nuklir dan mulai mengembalikan jasad tentara AS yang tewas dalam Perang Korea. Korut pun menyesali berlanjutnya kritik dari pejabat AS.
"Kami berharap bahwa itikad baik ini akan berkontribusi untuk menghancurkan penghalang ketidakpercayaan yang ada antara DPRK dan AS dan untuk membangun rasa saling percaya," kata misi Korut menggunakan akronim nama resmi negara itu Republik Demokratik Rakyat Korea.
"Namun, AS menanggapi harapan kami dengan menghasut sanksi internasional dan tekanan terhadap DPRK," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari The Hill, Jumat (10/8/2018).
Korut menyebut AS kurang sopan santun karena menolak langkah-langkah niat baiknya dan bertahan dengan doktrin yang sudah ketinggalan zaman yang sebelumnya telah dicoba dan gagal oleh semua pemerintahan sebelumnya. Korut pun memperingatkan bahwa mereka tidak dapat mengharapkan adanya kemajuan dalam implementasi dari kesepakatan bersama antara kedua negara capai awal tahun ini.
Pernyataan itu juga mengutip pernyataan para pejabat AS yang dianggap menentang Presiden Trump dan niatnya untuk memajukan hubungan kedua negara. Korut mengatakan Trump telah mengucapkan terima kasih atas langkah-langkah yang menunjukkan niat baik mereka yang diimplementasikan sebagai bagian dari perjanjian.
"AS harus, bahkan pada waktu terlambat ini, menanggapi upaya tulus kami dengan cara yang sesuai," tambah misi Korut dalam pernyataannya.
Trump telah memuji langkah Korut sejak pertemuan bersejarah dengan pemimpin Kim Jong-un selama pertemuan puncak di Singapura pada Juni lalu, di mana AS setuju untuk memberikan jaminan keamanan yang tidak ditentukan sebagai ganti denuklirisasi Semenanjung Korea.
Namun, penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan pekan ini bahwa Korut belum lakukan apapun dalam proses denuklirisasi. AS tidak akan mencabut sanksi ekonomi terhadap negara itu sampai mengambil langkah lebih banyak untuk mengakhiri program nuklirnya.
Baca Juga: AS Nilai Korut Belum Lakukan Apapun Dalam Proses Denuklirisasi
(ian)