Telkom Ingin Jadi Pemain Satelit Global

Rabu, 08 Agustus 2018 - 10:56 WIB
Telkom Ingin Jadi Pemain Satelit Global
Telkom Ingin Jadi Pemain Satelit Global
A A A
ORLANDO - Keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih, Selasa (7/8) dini hari waktu Florida, Amerika Serikat (AS) atau pukul 12.00 WIB, semakin menambah kepercayaan diri PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dalam mengembangkan bisnisnya.

Perusahaan pelat merah tersebut bertekad menjadi pemain satelit yang berdaya saing global dan diperhitungkan di tingkat regional. Bahkan, dalam lima tahun kede pan, Telkom ditargetkan menjadi pemain satelit tiga besar di kawasan Asia.

Direktur Utama PT Telkom Alex J Sinaga meng akui keberadaan satelit Telkom 4 atau di kenal dengan nama Satelit Merah Putih telah menambah lini kekuatan satelit di Telkom. “Dengan satelit Telkom 4 ini yang nanti pada September beroperasi, Telkom Indonesia bisa lebih leluasa untuk bisa menjadi pemain regional di bidang satelit,” ka ta Alex seusai pe lun cur an Satelit Merah Putih di Cape Canaveral, Florida.

Bukan hanya bisnis upstream yakni satelitnya, Telkom akan memajukan bisnis down stream-nya seperti layanan untuk v-sat, link seluler, koneksi ke berbagai area ke seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan misinya tersebut, saat ini Telkom sedang melakukan konsolidasi seluruh bisnis satelitnya dari hulu hingga hilir.

Salah satunya adalah dengan melakukan konsolidasi bisnis satelit dari induk perusahaan. Telkom saat ini memiliki tiga anak perusahaan yang mengurusi satelit dan turunannya, yakni Telkom, Metrasat, dan Patrakom. “Nanti seluruh aset kita terkait satelit termasuk para teknisinya akan dikumpulkan dalam Telkom Sate lit Indonesia,” paparnya.

Telkom Satelit Indonesia merupakan nama baru dari Patrakom. Ke depan, seluruh bisnis satelit mulai satelit sampai turunannya akan ditangani oleh Telkom Satelit Indonesia. Kebijakan konsolida iini sudah menjadi tren global di perusahaan telekomunikasi. D engan melakukan hal itu, perusahaan akan lebih fokus dan kreatif sehingga suatu saat mereka akan menjadi pemain besar.

Alex mengakui Telkom serius dalam mengembangkan bisnis satelit tersebut. Targetnya, konsolidasi tersebut bisa rampung tahun ini. “Sekarang tinggal memindahkan para engineer satelitnya,” ucap dia. Alex menambahkan, Telkom selaku induk usaha akan terus memperkuat posisi Telkom Satelit Indonesia.

Bahkan jika kondisi sudah memungkinkan, Telkom akan melakukan penawaran umum saham perdana atau ini tial public offering (IPO). “Intinya adalah kita berharap Telkom Satelit Indonesia akan menjadi vehilcle Telkom untuk menjadi pemain regional. Cita-cita kita minimal lima tahun kita akan menjadi nomor tiga pemain satelit di tingkat regional,” kata Alex.

Strategi lain yang akan ditempuh adalah pengembangan satelit. Dia meyakinkan, ak si korporasi Telkom tidak hanya akan berhenti di Satelit Merah Putih. Alex menegaskan, bisnis satelit masih sangat menjanjikan baik di dalam negeri maupun di kawasan regional.

Menurutnya, permintaan pelayanan satelit masih sangat besar. Sebagai gambaran, di pasar domestik permintaan men capai 188 trans ponder, sementara Telkom baru bisa memenuhi 133 transponder.

Keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih juga diharapkan dapat memenuhi permintaan transponder nasional, mengingat satelit merupakan infrastruktur komplemen yang dibutuhkan untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan karakteristik topografi negara kepulauan seperti Indonesia.

Satelit Merah Putih akan berperan penting dalam menghadirkan layanan komunikasi broadband di areaarea yang tidak dapat di jangkau oleh teknologi fiber optic ataupun sistem komunikasi lainnya, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Satelit Merah Putih menjangkau seluruh wilayah Indonesia, negara-negara di Asia Teng gara, dan Asia S latan,” ungkap Alex. Telkom sejauh ini sudah melakukan perluasan bisnis satelit ke Asia Tenggara. Salah satunya dengan mengakuisisi salah satu perusahaan v-sat di Malaysia.

“Kita tak hanya melayani di Semenanjung (Malaysia), tapi juga Sabah dan Serawak,” jelas Alex. Satelit Merah Putih memiliki kapasitas 60 active transponders, terdiri atas 24 standard C-band dan 12 extended Cband yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 standard Cband yang menjangkau Asia Selatan.

Satelit ini akan menempati slot orbit 108 derajat bujur timur (BT) atau di atas wilayah sekitar Selat Karimata. Kehadiran Satelit Merah Putih akan melengkapi dua satelit Telkom lainnya yang masih aktif beroperasi, yaitu Telkom 2 dan Telkom 3S. Satelit Merah Putih akan menambah jumlah transponder milik Telkom dari 73 menjadi 133 transponder.

Hal ini akan memperkuat bisnis satelit Telkom Group. Keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih juga sekaligus menandai 42 tahun kiprah Telkom dalam bisnis dan pengoperasian satelit telekomunikasi untuk Indonesia.

Untuk diketahui, Satelit Merah Putih dibangun oleh perusahaan pembuat satelit komersial dan perangkat antairksa asal Amerika, Space System Loral (SSL). Satelit yang dibangun sejak awal 2016 ini diantarkan menuju orbit menggunakan roket flight-proven Falcon 9 milik SpaceX.

Berhasil ke Angkasa

Tepat pukul 01.15 pagi waktu Florida, AS, Satelit Merah Putih berhasil diluncurkan ke angkasa. Detik-detik peluncuran satelit itu berlangsung sukses tanpa hambatan berarti. KORAN SINDO menjadi saksi peristiwa monumental peluncuran Satelit Merah Putih yang berlangsung di Cape Canaveral, Florida tersebut.

Para jurnalis dan fotografer serta kamerawan disediakan lokasi khusus untuk menonton langsung peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut. Lokasinya di pinggir danau yang jaraknya sekitar 3 km dari peluncuran Satelit Merah Putih. Area peluncuran satelit tersebut memang dijaga ketat.

Petugas melarang melihat peluncuran satelit dari jarak dekat karena membahayakan. Lima jam sebelum peluncuran, pihak SpaceX hanya mengizinkan para jurnalis foto dan TV untuk memasang kameranya sekitar 100 meter dari satelit. Kamera harus diting galkan dan dihidupkan secara otomatis. Peluncuran satelit diawali dengan hitungan mundur yang di siarkan langsung oleh televisi lokal.

Pada awal masa peluncuran, terlihat cahaya yang begitu terang dari roket Fal con 9 yang mengangkut Satelit Merah Putih. Saat bersamaan, roket tersebut juga mengeluarkan suara gemuruh yang sangat keras ketika mengudara. Suara gemuruh terus terdengar menggelegar seiring melajunya Satelit Merah Putih ke angkasa.

Tujuh menit kemudian, tepatnya pukul 01.22, suara tepuk tangan kembali terdengar yakni saat roket pertama terlepas dan secara paralel roket kedua mendorong Satelit Merah Putih ke atas. Yang menarik, setelah terlepas, roket pertama langsung turun dan mampu mendarat di landasannya dengan baik pada pukul 01.28. Itulah kelebihan roket yang dimiliki oleh Space X.

Roket besutan perusahaan milik Elon Musk ini bisa digunakan secara berulang sampai 10 kali. Satelit Merah Putih merupakan pengguna kedua roket milik SpaceX tersebut. Roket Falcon 9 yang membawa Satelit Merah Putih terus meluncur ke angkasa sampai mencapai slot orbit di 108 bujur timur (108 BT) atau di ketinggian 36.000 km.

Dibutuhkan 11 hari bagi Satelit Merah Putih untuk mencapai orbitnya. Diperkirakan pada 18 Agustus, Satelit Merah Putih mencapai slot orbit 108 BT. Koordinator Proyek Satelit Merah Putih Hendra Gunawan mengaku peluncuran Satelit Merah Putih berjalan sukses. Bahkan, 32 menit pasca peluncuran, dia telah mendapatkan la poran dari SpaceX dan SSL.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5186 seconds (0.1#10.140)