Pembom B-52 AS Terbang di Atas Laut Cina Timur

Selasa, 07 Agustus 2018 - 13:53 WIB
Pembom B-52 AS Terbang...
Pembom B-52 AS Terbang di Atas Laut Cina Timur
A A A
HAWAII - Menurut pernyataan dari pihak Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, pesawat pembom B-52 telah terbang di atas Laut China Timur di sekitar Jepang. Penerbangan ini sebagai bagian dari misi latihan gabungan dengan pasukan Angkatan Laut AS.

"Dua pesawat pengebom B-52 Stratofortress dari Angkatan Udara dan dua pesawat Poseidon P-8 dari Angkatan Laut melakukan penerbangan di seluruh wilayah untuk meningkatkan integrasi kekuatan gabungan," kata Angkatan Udara Pasifik AS pada 3 Agustus.

"Penerbangan itu terjadi 1 Agustus," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Selasa(7/8/2018).

Pernyataan itu menyatakan sejak 2004, Komando Indo-Pasifik AS (USINDOPACOM) yang sebelumnya bernama PACOM, telah melakukan apa yang disebut program Continuous Bomber Presence (CBP).

Menurut USINDOPACOM, latihan dilakukan di dalam ruang hukum yang diatur oleh hukum internasional, sebuah ruang yang disebut vital bagi prinsip-prinsip yang menjadi dasar dari sistem operasi global berbasis aturan.

Penerbangan mungkin telah berlangsung selama lebih dari satu hari, karena gambar dari Angkatan Udara tertanggal 2 Agustus menunjukkan B-52 sedang mengisi bahan bakar.

Menurut pengumuman berita pemerintah AS, pesawat B-52 terbang ke Laut Cina Timur setelah lepas landas dari Barksdale Air Force Base, Louisiana. Setelah melakukan misi pelatihan rutin, pesawat mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Andersen, Guam, sebuah wilayah AS di Mikronesia.

Pada bulan Juni, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying tampaknya tidak menerima kehadiran pembom Amerika di Laut Cina Selatan. "Mengamuk memang berisiko," katanya kepada wartawan.

"China tidak akan takut dengan apa yang disebut kapal militer atau pesawat terbang dan kami hanya akan lebih kukuh (mengambil) semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan stabilitas negara, untuk melindungi perdamaian dan stabilitas Laut Cina Selatan," kata juru bicara itu.

AS telah berulang kali mengkritik Beijing untuk militerisasi wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan. China mendirikan infrastruktur militer di pulau-pulau yang juga diklaim oleh beberapa negara lain.

Pada awal Juni, setelah sebuah pesawat B-52 melintasi wilayah itu, Hua mengatakan: "Saya harap AS dapat memperjelas apakah mereka mempertimbangkan mengirim senjata strategis ofensif seperti pengebom B-52 ke Laut Cina Selatan sebagai militerisasi."

"Jika Anda sering meminta seseorang datang ke depan Anda dengan bersenjata lengkap, bukankah seharusnya Anda memperkuat kemampuan keamanan dan pertahanan Anda?" imbuhnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0759 seconds (0.1#10.140)