Tentara Israel Bunuh Bocah Palestina Saat Aksi Protes di Perbatasan
A
A
A
GAZA - Seorang bocah Palestina berusia 15 tahun tewas oleh tentara Israel selama aksi protes di perbatasan Gaza dengan negara Zionis itu. Demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.
Muadh al-Suri meninggal setelah dia ditembak di perut selama bentrokan dengan militer di mana seorang pria 25 tahun juga dilaporkan meninggal dan puluhan lainnya terluka.
Baca Juga: Pasukan Israel Bunuh Demonstran Palestina di Tengah Upaya Gencatan Senjata
Kabar kematian remaja itu datang ketika militer Israel mengatakan telah mencegat sebuah kapal aktivis Swedia yang mencoba melanggar blokade Jalur Gaza selama satu dasawarsa yang dikuasai Hamas.
Kelompok militan Islam Hamas, telah memimpin aksi protes selama berbulan-bulan bertujuan untuk menarik perhatian atas blokade Israel-Mesir yang diberlakukan setelah mengambil alih Gaza pada 2007.
"Sebagian besar pengunjuk rasa terluka oleh penembak jitu dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama demonstrasi di dekat Kota Gaza dan di Khan Younis," menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas seperti dikutip dari Independent, Minggu (5/8/2018).
IDF mengatakan ribuan orang ambil bagian dalam aksi protes di lima lokasi sepanjang perbatasan. Aksi itu ditanggapi dengan tembakan langsung, sesuai dengan kebijakannya.
"Ketika beberapa warga Palestina melanggar pagar perbatasan, melemparkan bom dan batu, militer Israel menembaki pos Hamas," kata militer Israel.
Sejak dimulainya aksi protes yang disebut "March of Return", 157 warga Palestina telah tewas, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Israel mengatakan blokade di Gaza diperlukan untuk mencegah Hamas mengimpor senjata, sementara para pengeritik mengatakan itu blokade itu hukuman tak berperasaan bagi dua juta orang.
Upaya gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas tengah dilakukan oleh PBB dan Mesir. Hamas dan Israel telah terlibat perang sebanyak tiga kali sejak 2008.
Muadh al-Suri meninggal setelah dia ditembak di perut selama bentrokan dengan militer di mana seorang pria 25 tahun juga dilaporkan meninggal dan puluhan lainnya terluka.
Baca Juga: Pasukan Israel Bunuh Demonstran Palestina di Tengah Upaya Gencatan Senjata
Kabar kematian remaja itu datang ketika militer Israel mengatakan telah mencegat sebuah kapal aktivis Swedia yang mencoba melanggar blokade Jalur Gaza selama satu dasawarsa yang dikuasai Hamas.
Kelompok militan Islam Hamas, telah memimpin aksi protes selama berbulan-bulan bertujuan untuk menarik perhatian atas blokade Israel-Mesir yang diberlakukan setelah mengambil alih Gaza pada 2007.
"Sebagian besar pengunjuk rasa terluka oleh penembak jitu dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama demonstrasi di dekat Kota Gaza dan di Khan Younis," menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas seperti dikutip dari Independent, Minggu (5/8/2018).
IDF mengatakan ribuan orang ambil bagian dalam aksi protes di lima lokasi sepanjang perbatasan. Aksi itu ditanggapi dengan tembakan langsung, sesuai dengan kebijakannya.
"Ketika beberapa warga Palestina melanggar pagar perbatasan, melemparkan bom dan batu, militer Israel menembaki pos Hamas," kata militer Israel.
Sejak dimulainya aksi protes yang disebut "March of Return", 157 warga Palestina telah tewas, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Israel mengatakan blokade di Gaza diperlukan untuk mencegah Hamas mengimpor senjata, sementara para pengeritik mengatakan itu blokade itu hukuman tak berperasaan bagi dua juta orang.
Upaya gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas tengah dilakukan oleh PBB dan Mesir. Hamas dan Israel telah terlibat perang sebanyak tiga kali sejak 2008.
(ian)