Bertemu Menlu Iran, Menlu RI Singgung Soal Kesepakatan Nuklir
A
A
A
SINGAPURA - Kesepakatan nuklir Iran menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad zarif. Keduanya bertemu di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN di Singapura.
Retno menuturkan, dalam pertemuan dengan Zarif dia menyatakan bahwa Indonesia menilai Iran masih cukup konsisten dengan kesepakatan yang memiliki nama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tersebut.
"Kami bicara soal JCPOA, di mana saya mengatakan komitmen Iran masih cukup tinggi untuk melaksanakan JCPOA. Pihak-pihak terkait yang masih ada di dalam JCPOA tentu memiliki peran penting untuk bisa mengimplementasikan," kata Retno pada Sabtu (4/8).
Diplomat senior Indonesia itu kemudian mengatakan, dia secara rutin melakukan komunikasi dengan Uni Eropa (UE) dan menyebut bahwa Indonesia mungkin akan mengirim tim ke Brussels untuk membahas JCPOA dengan UE.
Seperti diketahui, nasib kesepakatan nuklir Iran menjadi tidak jelas setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mundur dari kesepakatan tersebut. UE saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan Iran mengenai bagaiaman menyelamatkan kesepakatan yang diteken tahun 2015 tersebut.
Iran sendiri telah menolak proposal terakhir yang disampaikan UE mengenai kesepakatan ini. Teheran menyatakan bahwa tidak ada yang baru dalam proposal itu dan menyebut isi dari proposal itu lebih menguntungkan UE.
Retno menuturkan, dalam pertemuan dengan Zarif dia menyatakan bahwa Indonesia menilai Iran masih cukup konsisten dengan kesepakatan yang memiliki nama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tersebut.
"Kami bicara soal JCPOA, di mana saya mengatakan komitmen Iran masih cukup tinggi untuk melaksanakan JCPOA. Pihak-pihak terkait yang masih ada di dalam JCPOA tentu memiliki peran penting untuk bisa mengimplementasikan," kata Retno pada Sabtu (4/8).
Diplomat senior Indonesia itu kemudian mengatakan, dia secara rutin melakukan komunikasi dengan Uni Eropa (UE) dan menyebut bahwa Indonesia mungkin akan mengirim tim ke Brussels untuk membahas JCPOA dengan UE.
Seperti diketahui, nasib kesepakatan nuklir Iran menjadi tidak jelas setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mundur dari kesepakatan tersebut. UE saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan Iran mengenai bagaiaman menyelamatkan kesepakatan yang diteken tahun 2015 tersebut.
Iran sendiri telah menolak proposal terakhir yang disampaikan UE mengenai kesepakatan ini. Teheran menyatakan bahwa tidak ada yang baru dalam proposal itu dan menyebut isi dari proposal itu lebih menguntungkan UE.
(esn)