PM Ardern Bekerja Sambil Mengasuh Anak

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 11:41 WIB
PM Ardern Bekerja Sambil Mengasuh Anak
PM Ardern Bekerja Sambil Mengasuh Anak
A A A
WELLINGTON - Kehamilan dan prosesi melahirkan yang dijalani Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern menjadi simbol bagi kemajuan bagi pemimpin perempuan. Dia menjadi simbol feminis baru yang mampu sukses dalam urusan karier dan tanggung jawab seorang ibu.

Arden kemarin kembali bekerja setelah cuti melahirkan selama enam pekan. Dia menjadi PM pertama di Selandia Baru yang mengandung dan melahirkan saat berkuasa. Dia merupakan pemimpin dunia pertama yang melahirkan saat berkuasa setelah PM Pakistan Benazir Bhutto pada 1990.

“Dari hari ke hari, saya khawatir tentang menyusui, tidur, dan mengganti popok,” ungkap Ardern pada wawancara dengan stasiun televisi Selandia Baru, dilansir Reuters. Dia mengunkapkan, banyak hal menarik selama proses tersebut. “Saya hanya salah satu yang bisa melakukan hal itu, meskipun tidak terlalu sering. Tapi, suatu hari nanti, aktivitas itu akan menjadi hal yang normal,” paparnya.

Parlemen Selandia Baru memang dikenal ramah terhadap bayi dalam beberapa bulan terakhir. Anak perempuan Ardern, Neve Te Aroha, juga akan diizinkan bersama ibunya selama debat dan diskusi di parlemen. Bayi itu jua diperboleh berenang di kolam renang bersama anak-anak anggota parlemen lainnya.

Ardern menjadi PM termuda di Selandia Baru dan wanita ketiga yang memegang jabatan tersebut. Para penggemar Ardern menyebut diri mereka sebagai “Jacinda-mania” dan popularitasnya juga selalu meningkat serta tertinggi sepanjang sejarah.

Dia menjadi pemimpin bersinar setelah memimpin Partai Buruh setahun lalu hanya beberapa pekan sebelum pemilu. Kepemimpinan Ardern mampu mengakhiri pemerintahan Partai Nasional berhaluan kanan-tengah yang telah berkuasa selama satu dekade.

Selama Ardern menjalani cuti melahirkan, pemerintahan koalisi dipimin Deputi PM dan Menteri Luar Negeri Winston Peters. “Enam pekan yang cepat dalam kehidupan saya. Tapi, itu sangat menakjubkan,” ucap Ardern.

Ardern meninggalkan kota kelahirannya di Auckland untuk kembali ke Wellinton pada Sabtu mendatang. Nantinya, selama dia menjalankan tugasnya sebagai PM, pasangannya, Clarke Gayford akan merawat anaknya secara penuh. Gayford menjadi ayah rumah tangga.

“Saya sungguh beruntung karena memiliki pasangan yang bisa berada di sisi saya,” kata Ardern kepada Radio New Zealand. “Dia (Gayford) akan bertanggungjawab sebagai orang tua. Tapi, dia bukan babysitter,” tuturnya.

Kalau bekerja, Ardern terkadang akan membawa anaknya bekerja di kantor PM. Bahkan, dia juga akan mengajak putrinya dalam lawatan ke luar negeri. Dia juga mengajak putrinya saat berkunjung ke New York untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang.

“Yang penting bagaimana kita bisa memenuhi keinginan Neve dan saya juga bisa melakukan tugas dengan baik,” ujar Ardern. Dia juga yakin bisa menjaga keseimbangan antara tanggung jawabnya sebagai ibu dan PM.

Ardern mengungkapkan dia akan fokus untuk menjalankan kebijakan pemerintahan dalam bidang kesehatan mental, lingkungan, perdagangan, dan ekonomi. Dia menghadapi tantangan ketika kepercayaan bisnis menurun terhadap pemerintahannya. Para ekonom pun khawatir jika pertumbuhan ekonomi akan merosot. Apalagi, guru sekolah dasar juga mengancam akan melakukan mogok massal.

“Kita harus memodernisasi ekonomi kita. Meskipun, kebijakan yang akan kita lakukan akan membawa perubahan dan menciptakan ketidak pastian,” katanya. “Niat saya adalah menyakinkan kepercayaan bisnis dan kita bisa mengatasi tantangan ekonomi kedepannya,” imbuh Ardern. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4475 seconds (0.1#10.140)