Soal Rusia, Trump: Kolusi Bukanlah Kejahatan
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah berulang kali menolak hubungan dengan Moskow dan mengklaim bahwa penyelidikan atas dugaan kolusi tim kampanyenya dengan Moskow adalah "perburuan penyihir" yang bermotif politik.
Melalui akun Twitternya, Trump kemudian menyatakan bahwa kolusi bukanlah sebuah kejahatan. Namun, dia tidak mempersalahkan penyelidikan terhadap tim kampanyenya, karena dia yakin tidak ada kolusi antara tim kampanyenya dengan Rusia.
"Kolusi bukan kejahatan, tapi itu tidak masalah, karena ada tidak ada kolusi (kecuali oleh Hillary Clinton dan Demokrat)," kicau Trump, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (31/7).
Pernyataan Trump itu menggemakan kata-kata pengacara pribadinya, yakni Rudy Giuliani, yang juga mengatakan bahwa kolusi bukan kejahatan federal.
Awal bulan ini, Trump mengecam pendahulunya Barack Obama karena mengabaikan laporan dugaan Moskow ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016. Menurut Trump, Obama tahu cerita itu adalah tipuan besar. Trump juga menyebut bahwa Obama tidak pernah menggubris laporan itu karena dia yakin Hillary akan menang.
Sejak Trump memenangkan pemilihan presiden 2016, pihak berwenang AS telah menyelidiki dugaan bahwa tim kampanyenya entah bagaimana bersekongkol dengan Rusia, mengklaim bahwa Moskow meretas proses pemilihan untuk membantunya.
Rusia telah membantah keterlibatan, menekankan sampai saat ini Washington tidak pernah bisa menunjukan bunti yang kuat bahwa Moskow memang turut campur dalam pemilu AS.
Melalui akun Twitternya, Trump kemudian menyatakan bahwa kolusi bukanlah sebuah kejahatan. Namun, dia tidak mempersalahkan penyelidikan terhadap tim kampanyenya, karena dia yakin tidak ada kolusi antara tim kampanyenya dengan Rusia.
"Kolusi bukan kejahatan, tapi itu tidak masalah, karena ada tidak ada kolusi (kecuali oleh Hillary Clinton dan Demokrat)," kicau Trump, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (31/7).
Pernyataan Trump itu menggemakan kata-kata pengacara pribadinya, yakni Rudy Giuliani, yang juga mengatakan bahwa kolusi bukan kejahatan federal.
Awal bulan ini, Trump mengecam pendahulunya Barack Obama karena mengabaikan laporan dugaan Moskow ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016. Menurut Trump, Obama tahu cerita itu adalah tipuan besar. Trump juga menyebut bahwa Obama tidak pernah menggubris laporan itu karena dia yakin Hillary akan menang.
Sejak Trump memenangkan pemilihan presiden 2016, pihak berwenang AS telah menyelidiki dugaan bahwa tim kampanyenya entah bagaimana bersekongkol dengan Rusia, mengklaim bahwa Moskow meretas proses pemilihan untuk membantunya.
Rusia telah membantah keterlibatan, menekankan sampai saat ini Washington tidak pernah bisa menunjukan bunti yang kuat bahwa Moskow memang turut campur dalam pemilu AS.
(esn)