Pompeo: Iran Harus Kurangi Perilaku Jahat di Timur Tengah
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS),Mike Pompeo mengatakan, Presiden Donald Trump akan siap untuk duduk bersama dengan Iran jika mereka mengurangi perilaku jahat mereka di Timur Tengah dan setuju untuk memasuki kesepakatan nuklir baru.
"Presiden ingin bertemu dengan orang-orang Iran untuk memecahkan masalah yang ada," kata Pompeo dalam sebuah wawancara dengan CNBC News, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (31/7).
"Jika Iran menunjukkan komitmen untuk membuat perubahan mendasar dalam cara mereka memperlakukan rakyatnya sendiri, mengurangi perilaku jahat mereka, dapat menyetujui bahwa ada baiknya untuk mengadakan perjanjian nuklir yang sebenarnya untuk mencegah proliferasi, maka presiden mengatakan dia siap untuk duduk dan berbincang dengan mereka," sambungnya.
Sebelumnya, Trump menyatakan siap untuk bertemu dengan Rouhani kapan saja dan tanpa prasyarat. Pernyataan orang nomor satu di Gedung Putih ini muncul setelah Washington dan Teheran saling mengumbar ancaman militer.
Penasihat kepresiden Iran, Hamid Aboutalebi kemudian merespon dengan menyatakan pihaknya memiliki satu syarat yang harus dipenuhi oleh AS jika ingin pembicaraan antara Trump dan Presdiden Iran, Hassan Rouhani terwujud. Syaratnya adalah AS harus kembali ke kesepakatan nuklir.
"Penghormatan untuk negara besar Iran, pengurangan permusuhan, AS kembali ke kesepakatan nuklir. Itu akan membuka jalur berbatu saat ini," kata Aboutalebi dalam sebuah pernyataan.
"Presiden ingin bertemu dengan orang-orang Iran untuk memecahkan masalah yang ada," kata Pompeo dalam sebuah wawancara dengan CNBC News, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (31/7).
"Jika Iran menunjukkan komitmen untuk membuat perubahan mendasar dalam cara mereka memperlakukan rakyatnya sendiri, mengurangi perilaku jahat mereka, dapat menyetujui bahwa ada baiknya untuk mengadakan perjanjian nuklir yang sebenarnya untuk mencegah proliferasi, maka presiden mengatakan dia siap untuk duduk dan berbincang dengan mereka," sambungnya.
Sebelumnya, Trump menyatakan siap untuk bertemu dengan Rouhani kapan saja dan tanpa prasyarat. Pernyataan orang nomor satu di Gedung Putih ini muncul setelah Washington dan Teheran saling mengumbar ancaman militer.
Penasihat kepresiden Iran, Hamid Aboutalebi kemudian merespon dengan menyatakan pihaknya memiliki satu syarat yang harus dipenuhi oleh AS jika ingin pembicaraan antara Trump dan Presdiden Iran, Hassan Rouhani terwujud. Syaratnya adalah AS harus kembali ke kesepakatan nuklir.
"Penghormatan untuk negara besar Iran, pengurangan permusuhan, AS kembali ke kesepakatan nuklir. Itu akan membuka jalur berbatu saat ini," kata Aboutalebi dalam sebuah pernyataan.
(esn)