Gedung Putih Larang Koresponden CNN Liput Acara Trump
A
A
A
WASHINGTON - CNN mengatakan salah satu korespondennya di Gedung Putih, Kaitlin Collins, dikeluarkan saat meliput salah satu acara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Insiden ini memicu keluhan dari Asosiasi Koresponden Gedung Putih.
Collins dilarang menghadiri acara Rose Garden karena mengajukan pertanyaan di acara sebelumnya tentang rekaman audio Trump. Rekaman itu berisi diskusi antara Trump dengan mantan pengacaranya, Michael Cohen, untuk memberikan sejumlah uang kepada mantan model Playboy, Karen McDougal, untuk diam terkait dugaan perselingkuhan taipan properti AS itu.
Collins melontarkan pertanyaan itu dalam sesi pengambilan gambar di Oval Office ketika Trump bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker.
Dalam sebuah pernyataan, CNN mengatakan, Collins diberitahu oleh direktur komunikasi Gedung Putih Bill Shine dan sekretaris pers Sarah Sanders bahwa pertanyaannya tidak pantas dan ia tidak dapat menghadiri acara di Rose Garden di mana Trump dan Juncker mengumumkan kerja sama dialog kerja tentang perdagangan.
“Keputusan untuk melarang anggota pers ini bersifat balas dendam dan bukan indikasi pers yang bebas dan terbuka. Kami menuntut lebih baik,” kata CNN seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/7/2018).
Trump sendiri sering mengeluhkan liputan CNN tentang kepresidenannya, mengatakan dia merasa diperlakukan tidak adil.
Dalam sebuah pernyataan yang tidak menyebutkan nama Collins, Sanders mengatakan bahwa seorang wartawan telah berteriak melontarkan pertanyaan dan menolak untuk pergi pada akhir acara pers di Oval Office meskipun berulang kali diminta untuk melakukannya.
“Selanjutnya, staf kami memberi tahu dia bahwa dia tidak boleh berpartisipasi dalam acara berikutnya, tetapi menjelaskan bahwa jurnalis lain dari jaringannya dapat hadir,” terang Sanders.
Presiden Fox News, Jay Wallace, yang sering dipuji oleh Trump, menyatakan dukungannya untuk CNN.
"Kami berdiri atas solidaritas yang kuat dengan CNN untuk hak akses penuh bagi wartawan kami sebagai bagian dari kebebasan pers dan tidak terkekang," kata Wallace dalam sebuah pernyataan.
Sementara presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih, Olivier Knox, mengecam keputusan Gedung Putih.
"Kami mengutuk keputusan Gedung Putih yang salah dan tidak tepat hari ini untuk melarang salah satu anggota kami dari acara pers terbuka setelah dia mengajukan pertanyaan yang tidak mereka sukai," kata Knox dalam sebuah pernyataan.
“Pembalasan jenis ini sepenuhnya tidak pantas, keputusan yang salam, dan lemah. Itu tidak bisa diberlakukan," imbuhnya.
“Wartawan yang mengajukan pertanyaan dari pejabat pemerintah yang kuat, hingga dan termasuk Presiden, membantu menahan orang-orang tersebut bertanggung jawab. Di republik kami, WHCA mendukung hak prerogatif semua wartawan untuk melakukan pekerjaan mereka tanpa takut akan pembalasan dari pemerintah,” tegas Knox.
Collins dilarang menghadiri acara Rose Garden karena mengajukan pertanyaan di acara sebelumnya tentang rekaman audio Trump. Rekaman itu berisi diskusi antara Trump dengan mantan pengacaranya, Michael Cohen, untuk memberikan sejumlah uang kepada mantan model Playboy, Karen McDougal, untuk diam terkait dugaan perselingkuhan taipan properti AS itu.
Collins melontarkan pertanyaan itu dalam sesi pengambilan gambar di Oval Office ketika Trump bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker.
Dalam sebuah pernyataan, CNN mengatakan, Collins diberitahu oleh direktur komunikasi Gedung Putih Bill Shine dan sekretaris pers Sarah Sanders bahwa pertanyaannya tidak pantas dan ia tidak dapat menghadiri acara di Rose Garden di mana Trump dan Juncker mengumumkan kerja sama dialog kerja tentang perdagangan.
“Keputusan untuk melarang anggota pers ini bersifat balas dendam dan bukan indikasi pers yang bebas dan terbuka. Kami menuntut lebih baik,” kata CNN seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/7/2018).
Trump sendiri sering mengeluhkan liputan CNN tentang kepresidenannya, mengatakan dia merasa diperlakukan tidak adil.
Dalam sebuah pernyataan yang tidak menyebutkan nama Collins, Sanders mengatakan bahwa seorang wartawan telah berteriak melontarkan pertanyaan dan menolak untuk pergi pada akhir acara pers di Oval Office meskipun berulang kali diminta untuk melakukannya.
“Selanjutnya, staf kami memberi tahu dia bahwa dia tidak boleh berpartisipasi dalam acara berikutnya, tetapi menjelaskan bahwa jurnalis lain dari jaringannya dapat hadir,” terang Sanders.
Presiden Fox News, Jay Wallace, yang sering dipuji oleh Trump, menyatakan dukungannya untuk CNN.
"Kami berdiri atas solidaritas yang kuat dengan CNN untuk hak akses penuh bagi wartawan kami sebagai bagian dari kebebasan pers dan tidak terkekang," kata Wallace dalam sebuah pernyataan.
Sementara presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih, Olivier Knox, mengecam keputusan Gedung Putih.
"Kami mengutuk keputusan Gedung Putih yang salah dan tidak tepat hari ini untuk melarang salah satu anggota kami dari acara pers terbuka setelah dia mengajukan pertanyaan yang tidak mereka sukai," kata Knox dalam sebuah pernyataan.
“Pembalasan jenis ini sepenuhnya tidak pantas, keputusan yang salam, dan lemah. Itu tidak bisa diberlakukan," imbuhnya.
“Wartawan yang mengajukan pertanyaan dari pejabat pemerintah yang kuat, hingga dan termasuk Presiden, membantu menahan orang-orang tersebut bertanggung jawab. Di republik kami, WHCA mendukung hak prerogatif semua wartawan untuk melakukan pekerjaan mereka tanpa takut akan pembalasan dari pemerintah,” tegas Knox.
(ian)