Korban Racun Saraf Mengira Novichok sebagai Parfum

Rabu, 25 Juli 2018 - 14:00 WIB
Korban Racun Saraf Mengira Novichok sebagai Parfum
Korban Racun Saraf Mengira Novichok sebagai Parfum
A A A
LONDON - Pria Inggris yang menjadi korban keracunan zat saraf Novichok, Charlie Rowley, mengatakan bahwa zat mematikan itu terkandung dalam botol parfum tertutup yang ia temukan. Racun saraf kelas militer itu pun kemudian disimpannya di rumah.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ITV News, Rowley mengatakan pacarnya, Dawn Sturgess, jatuh sakit dalam 15 menit setelah menyemprotkan racun yang dikira sebagai parfum itu di pergelangan tangannya.

"Saya percaya Dawn mengatakan dia merasa sakit kepala dan bertanya apakah saya punya tablet sakit kepala," kata Rowley.

"Aku melihat-lihat flat itu, dan dalam waktu itu, dia bilang dia merasa aneh dan perlu berbaring di kamar mandi, yang pada saat itu kupikir agak aneh," jelasnya.

"Aku pergi ke kamar mandi dan menemukannya di kamar mandi, berpakaian lengkap, dalam keadaan yang sangat sakit," Rowley menambahkan seperti dikutip dari NBC News, Rabu (25/7/2018).

Rowley (45) kemudian mengaku bahwa cairan itu tumpah di tangannya yang kemudian membuatnya sakit parah. Beruntung ia masih bisa disembuhkan. Sementara pasangannya, Dawn Sturgess (44) meninggal.

Botol parfum itu ditemukan saat polisi menggeledah rumah Rowley di Amesbury. Botol tersebut kini tengah diuji, dan para peneliti menegaskan bahwa substansi di dalamnya adalah Novichok. Novichok adalah gas saraf yang dirancang Soviet yang juga digunakan dalam serangan baru-baru ini terhadap eks mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia.

Rowley mengatakan bahwa dia menemukan kotak parfum yang disegel di bungkus plastik beberapa hari sebelum Sturgess jatuh sakit. Dia menyimpannya di rumahnya, sebelum memberikannya kepada Sturgess - pasangannya selama dua tahun - sebagai hadiah.

Dia mengaku tidak dapat mengingat di mana awalnya menemukan kotak itu. Tapi dia yakin itu sah karena tampaknya tidak digunakan yang membuatnya berpikir bahwa benda itu cukup aman.

"Fakta bahwa Dawn mengetahui produk tersebut, sebagai sesuatu yang tidak terduga dan dikenalnya, hal itu sangat aneh," kata Rowley.

"Cukup menakutkan untuk berpikir bahwa ada sesuatu yang bisa disamarkan dengan cara seperti itu dan ditinggalkan untuk ditemukan di depan umum," imbuhnya.

Rowley lantas merasa dirinya pantas disalahkah atas kematian pasangannya. Menurut Rowley, Sturgess adalah wanita dengan rasa peduli dan penuh cinta.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak mengulangi kesalahan yang dilakukannya.

"Yang bisa saya katakan kepada publik adalah berhati-hatilah dengan apa yang Anda ambil. Apakah itu kosmetik atau yang tertutup. Jangan mengambil apa pun. Itu pesan saya kepada publik: Jangan mengambil apa pun," ujarnya bijak.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5727 seconds (0.1#10.140)