Rouhani pada Trump: Jangan Bermain-main dengan Singa
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk tidak macam-macam dengan Iran. Rouhani menyebut, Trump akan menyesal jika mencoba mempermainkan Iran.
"Kepada Trump, jangan bermain dengan ekor singa, ini hanya akan menyebabkan penyesalan," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/7).
Rouhani kemudian menyatakan, berdamai dengan Iran akan menjadi keuntungan terbesar AS di kawasan. Namun, jika memutuskan berperang, maka perang itu akan menjadi perang terbesar AS di kawasan.
"AS harusnya tahu, perdamaian dengan Iran akan menjadi ibu dari semua perdamaian dan perang dengan Iran akan menjadi ibu dari segela perang yang pernah dilakukan AS," ungkap Rouhani, dengan menambahkan pilihan apapun yang akan diambil Washingtin akan krusial bagi posisi AS di kawasan.
Pernyataan Rouhani ini sendiri dilontarkan hanya satu hari setelah pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mendukung ide untuk menutup selat Hormutz, jika AS dan negara Teluk memutuskan untuk menghambat ekspor minyak.
Terkait dengan Khamenei, pemimpin Iran itu juga menyatakan bahwa berunding dengan AS tidak berguna sementara negosiasi dengan Eropa harus dilanjutkan.
Khamenei mengatakan bahwa sikap oposisi Washington terhadap kemampuan nuklir Iran dan perannya di kawasan itu berakar dari permusuhan dengan elemen-elemen otoritas sistem Islam. Amerika ingin kembali ke posisi mereka di Iran sebelum Revolusi Islam pada 1979 ketika mantan pemimpin Iran, Shah, adalah sekutu penting AS. AS tidak akan puas dengan apa pun yang kurang.
Khamenei mengatakan, adalah kesalahan mencolok untuk percaya bahwa bernegosiasi dengan AS akan membantu Iran menyelesaikan masalah-masalahnya.
"Ada banyak negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin yang memiliki hubungan dengan AS tetapi masih menderita masalah," kata Khamenei, menambahkan AS memiliki masalah mendasar dengan sifat pendirian Iran.
Dengan Eropa, pembicaraan harus terus menjamin kepentingan Iran di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang ingin dipertahankan oleh blok tersebut meskipun Washington menarik diri pada bulan Mei.
"Negosiasi dengan Eropa tidak boleh diputus, tetapi kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk paket Eropa dan sebagai gantinya, kita harus melakukan banyak pekerjaan di dalam negeri," ujar Khamenei.
"Kepada Trump, jangan bermain dengan ekor singa, ini hanya akan menyebabkan penyesalan," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/7).
Rouhani kemudian menyatakan, berdamai dengan Iran akan menjadi keuntungan terbesar AS di kawasan. Namun, jika memutuskan berperang, maka perang itu akan menjadi perang terbesar AS di kawasan.
"AS harusnya tahu, perdamaian dengan Iran akan menjadi ibu dari semua perdamaian dan perang dengan Iran akan menjadi ibu dari segela perang yang pernah dilakukan AS," ungkap Rouhani, dengan menambahkan pilihan apapun yang akan diambil Washingtin akan krusial bagi posisi AS di kawasan.
Pernyataan Rouhani ini sendiri dilontarkan hanya satu hari setelah pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mendukung ide untuk menutup selat Hormutz, jika AS dan negara Teluk memutuskan untuk menghambat ekspor minyak.
Terkait dengan Khamenei, pemimpin Iran itu juga menyatakan bahwa berunding dengan AS tidak berguna sementara negosiasi dengan Eropa harus dilanjutkan.
Khamenei mengatakan bahwa sikap oposisi Washington terhadap kemampuan nuklir Iran dan perannya di kawasan itu berakar dari permusuhan dengan elemen-elemen otoritas sistem Islam. Amerika ingin kembali ke posisi mereka di Iran sebelum Revolusi Islam pada 1979 ketika mantan pemimpin Iran, Shah, adalah sekutu penting AS. AS tidak akan puas dengan apa pun yang kurang.
Khamenei mengatakan, adalah kesalahan mencolok untuk percaya bahwa bernegosiasi dengan AS akan membantu Iran menyelesaikan masalah-masalahnya.
"Ada banyak negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin yang memiliki hubungan dengan AS tetapi masih menderita masalah," kata Khamenei, menambahkan AS memiliki masalah mendasar dengan sifat pendirian Iran.
Dengan Eropa, pembicaraan harus terus menjamin kepentingan Iran di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang ingin dipertahankan oleh blok tersebut meskipun Washington menarik diri pada bulan Mei.
"Negosiasi dengan Eropa tidak boleh diputus, tetapi kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk paket Eropa dan sebagai gantinya, kita harus melakukan banyak pekerjaan di dalam negeri," ujar Khamenei.
(esn)