Khamenei Ancam Blokir Ekspor Minyak Teluk

Minggu, 22 Juli 2018 - 00:18 WIB
Khamenei Ancam Blokir Ekspor Minyak Teluk
Khamenei Ancam Blokir Ekspor Minyak Teluk
A A A
TEHERAN - Pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, tidak ada negara di kawasan itu yang akan mengekspor minyak jika ekspor minyak Teheran dihentikan. Ancaman yang sama sebelumnya disuarakan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani.

Berbicara kepada duta besar Iran dan diplomat senior, Khamenei mendukung ancaman Rouhani untuk menutup Selat Hormuz sehingga memblokir semua pengiriman minyak dari Teluk Persia.

Baca Juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz untuk Amerika

"(Ini) adalah pernyataan penting yang mencerminkan pendekatan Republik Islam," kata Ayatollah, menurut situs resminya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (22/7/2018).

Pria berusia 79 tahun itu menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran harus dengan teliti melakukan pendekatan.

Pernyataan itu datang sebagai tanggapan terhadap retorika anti-Iran oleh Amerika Serikat (AS), yang saat ini menekan sekutu untuk memotong ekspor minyak mentah Iran. Selama tur baru-baru ini, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri memperingatkan bahwa mereka yang gagal mengurangi impor minyak Iran ke "nol" pada awal November akan menghadapi sanksi AS.

Teheran dan Washington telah bertukar ancaman sejak negara itu berusaha membongkar kesepakatan nuklir Iran 2015. Namun, sementara AS menarik diri dari perjanjian tersebut, negara-negara lain tidak mengikutinya dan mengutuk langkah itu, bersumpah untuk mempertahankan perjanjian tanpa dukungan dari Washington.

Sementara Teheran masih ingin melakukan perundingan lebih lanjut dengan Eropa, Khamenei mengatakan bahwa berunding dengan Washington akan sia-sia.

"Kata dan bahkan tanda tangan orang Amerika tidak dapat diandalkan, sehingga negosiasi dengan Amerika tidak ada gunanya," katanya kepada pejabat Kementerian Luar Negeri.

Sebelumnya, pemerintah Trump meminta pertemuan dengan Rouhani delapan kali, tetapi pihak Iran menolak untuk berpartisipasi.

Baca Juga: Iran Sebut Trump 8 Kali Minta Bertemu Rouhani
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5677 seconds (0.1#10.140)