Dituduh Selundupkan Sapi, Pria Muslim Tewas Dihajar Massa di India

Sabtu, 21 Juli 2018 - 16:56 WIB
Dituduh Selundupkan...
Dituduh Selundupkan Sapi, Pria Muslim Tewas Dihajar Massa di India
A A A
NEW DELHI - Dua pria Muslim diamuk dihajar massa di India barat atas tuduhan menyelundupkan dua ekor sapi. Satu korban meninggal dunia akibat luka yang diderita.

Polisi Distrik Alwar, Negara Bagian Rajasthan, India, pada Sabtu (21/7/2018) menyatakan bahwa kedua korban dicegat massa saat berjalan kaki sembari membawa dua ekor sapi sekitar tengah malam, kemarin.

Pejabat polisi setempat Mohan Singh mengatakan para korban dihajar dengan tongkat. Menurutnya, para korban sebenarnya hendak membawa sapi ternak ke desa mereka di negara bagian Haryana untuk produksi susu.

Satu korban berhasil melarikan diri, namun korban lainnya dinyatakan meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

Singh mengatakan, para petugas polisi bergegas menuju lokasi serangan tak lama setelah mendapat informasi amuk massa. "Namun, para penyerang melarikan diri ketika mereka melihat kami mendekat, meninggalkan orang yang terluka dan dua ekor sapi," katanya, dikutip AP.

Polisi mengaku tidak bisa memverifikasi tuduhan bahwa orang-orang itu menyelundupkan sapi.

Di India, sapi merupakan hewan yang disucikan oleh mayoritas Hindu. Penyembelihan hewan itu atau mengonsumsi dagingnya bisa memicu konflik.

Kasus kekerasan serupa pernah terjadi tahun lalu di distrik yang sama, di mana seorang pria Muslim tewas dan 14 orang lainnya dipukuli secara brutal setelah dituduh membawa sapi untuk disembelih. Para korban mengaku membeli hewan-hewan tersebut di sebuah pameran ternak dan membawanya pulang ke negara bagian Haryana.

Kasus serangan massa terhadap kelompok minoritas meningkat di India sejak Partai Nasionalis Bharatiya Janata menang pemilu nasional pada tahun 2014. Sebagian besar serangan menargetkan kelompok minoritas Muslim yang dipicu kepemilikan sapi.

Mahkamah Agung India pada hari Selasa meminta pemerintah federal untuk mempertimbangkan penerapan sebuah undang-undang untuk menangani peningkatan kekerasan, penghilangan paksa dan dan amuk massa. Seruan itu muncul setelah kasus kekerasan massa marak, yang sebagian besar dipiru oleh rumor adanya geng penculik anak atau pun kelompok pemakan daging sapi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5534 seconds (0.1#10.140)