Militer Rusia Rilis Video Tes Senjata-senjata Termutakhir
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia merilis sejumlah video terbaru dari tes senjata-senjata termutakhirnya. Senjata yang diuji coba itu seperti yang diumumkan Presiden Putin dalam pidato kenegaraannya Maret lalu, yakni mulai dari rudal hipersonik hingga laser tempur.
Beberapa senjata futuristik tersebut diklaim sudah masuk layanan militer. Moskow menegaskan, semua senjata futuristik itu dirancang untuk memberi Rusia sebuah pencegahan yang kuat terhadap agresi dari negara mana pun.
Rudal Hipersonik KinzhalSenjata berpresisi tinggi yang diklaim mampu melesat 10 kali lebih cepat daripada kecepatan suara ini terus menjalani tes di Distrik Militer Selatan.
Unit penerbangan yang telah menerima rudal baru pada Desember lalu telah terbang lebih dari 350 misi dengan Kinzhal yang terpasang. Rudal Kinzhal ini diluncurkan dari jet tempur MiG-31 pada ketinggian tertentu, dan memiliki jangkauan efektif 2.000 kilometer. Kinzhal dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dan konvensional, dan mampu menembus pertahanan udara yang paling rumit.Wakil Komandan Pasukan Rudal Strategis Mayor Jenderal Sergey Poroskun mengatakan, informasi terbaru dari persenjataan hipersonik lainnya adalah glider Avangard yang akhirnya memasuki tahap produksi.
Video baru yang dirilis menunjukkan glider Avangard dipasang ke rudal balistik yang dimuat ke dalam silo bawah tanah. Perangkat ini diklaim mampu melesat dengan kecepatan hipersonik dan menahan suhu yang sangat tinggi selama pendekatan terakhir ke targetnya. Sistem ini juga diklaim bisa mempertahankan kemampuan manuver dan dapat dikontrol hingga saat mencapai target.
Generasi Baru ICBM Sarmat
Rudal balistik antar-benua Rusia (ICBM) terbaru, RS-28 Sarmat (NATO menamainya SS-X-30 Setan-2) diatur untuk menggantikan misil R-36 M2 Voevoda (nama versi NATO-nya Setan).
Sarmat dirancang untuk dapat membawa segala jenis hulu ledak yang ada dan hampir tidak memiliki batas jangkauan. Senjata ini dapat mengirimkan muatannya di mana saja di planet ini di Kutub Selatan atau Kutub Utara.
Kementerian Pertahanan menyatakan, rudal Sarmat telah berhasil melewati uji peluncuran dan sekarang disiapkan untuk uji penerbangan.
Video yang dirilis mendemonstrasikan rudal dalam sebuah moda transportasi, serta pemuatannya ke dalam silo bawah tanah. Secara singkat, senjata ini terlihat melewati beberapa lapis ketika meninggalkan silo.
Sistem Propulsi Nuklir Burevestnik
Sistem propulsi nuklir untuk rudal jelajah yang dijuluki sebagai Burevestnik telah berhasil diuji coba. Salah seorang pengembangnya, Sergey Pertsev, mengatakan bahwa bingkai sistem itu masih perlu beberapa penyesuaian.
Sistem ini dirancang untuk membuat rudal jelajah memiliki jangkauan tak terbatas dan kemampuan tak terbatas untuk melakukan manuver.
Meski video baru uji coba rudal jelajah Burevestnik telah dirilis, militer Rusia menyatakan bahwa senjata ini masih dalam tahap penelitian dan proses pengembangan.
Proyek "saudara" Burevestnik juga diterapkan pada drone selam Poseidon. Video baru menunjukkan tes statis dari drone selam tersebut pada dasarnya merupakan torpedo nuklir.
Perangkat ini diluncurkan dari kapal selam dan bisa melakukan perjalanan ke sasarannya pada kecepatan tinggi di bawah laut, yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk dicegat.
"Karakteristik unik dari sistem Poseidon akan membantu Angkatan Laut untuk berhasil memerangi kapal induk dan kelompok-kelompok tempur musuh di setiap teater perang di lautan dan menghancurkan fasilitas infrastruktur pantai," kata kepala analis Staf Umum Militer Rusia, Laksamana Igor Katasonov, dikutip Russia Today, Kamis (19/7/2018).
Sistem Laser Tempur
Sistem laser tempur merupakan senjata yang paling misterius, karena video tes senjata ini juga tak ditampilkan utuh. Dalam video yang dirilis hanya menampilkan unit militer yang mengoperasikan setidaknya dua sistem Peresvet yang dipasang di truk, disertai dengan beberapa komando dan kendaraan pendukung.
Ketika dikerahkan, perangkat sistem laser ini mirip meriam. Senjata ini berpotensi membutakan peralatan elektronik optik kendaraan musuh. Belum jelas mengapa militer Rusia tak merinci detail hasil uji coba sistem laser tempurnya.
Beberapa senjata futuristik tersebut diklaim sudah masuk layanan militer. Moskow menegaskan, semua senjata futuristik itu dirancang untuk memberi Rusia sebuah pencegahan yang kuat terhadap agresi dari negara mana pun.
Rudal Hipersonik KinzhalSenjata berpresisi tinggi yang diklaim mampu melesat 10 kali lebih cepat daripada kecepatan suara ini terus menjalani tes di Distrik Militer Selatan.
Unit penerbangan yang telah menerima rudal baru pada Desember lalu telah terbang lebih dari 350 misi dengan Kinzhal yang terpasang. Rudal Kinzhal ini diluncurkan dari jet tempur MiG-31 pada ketinggian tertentu, dan memiliki jangkauan efektif 2.000 kilometer. Kinzhal dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dan konvensional, dan mampu menembus pertahanan udara yang paling rumit.Wakil Komandan Pasukan Rudal Strategis Mayor Jenderal Sergey Poroskun mengatakan, informasi terbaru dari persenjataan hipersonik lainnya adalah glider Avangard yang akhirnya memasuki tahap produksi.
Video baru yang dirilis menunjukkan glider Avangard dipasang ke rudal balistik yang dimuat ke dalam silo bawah tanah. Perangkat ini diklaim mampu melesat dengan kecepatan hipersonik dan menahan suhu yang sangat tinggi selama pendekatan terakhir ke targetnya. Sistem ini juga diklaim bisa mempertahankan kemampuan manuver dan dapat dikontrol hingga saat mencapai target.
Generasi Baru ICBM Sarmat
Rudal balistik antar-benua Rusia (ICBM) terbaru, RS-28 Sarmat (NATO menamainya SS-X-30 Setan-2) diatur untuk menggantikan misil R-36 M2 Voevoda (nama versi NATO-nya Setan).
Sarmat dirancang untuk dapat membawa segala jenis hulu ledak yang ada dan hampir tidak memiliki batas jangkauan. Senjata ini dapat mengirimkan muatannya di mana saja di planet ini di Kutub Selatan atau Kutub Utara.
Kementerian Pertahanan menyatakan, rudal Sarmat telah berhasil melewati uji peluncuran dan sekarang disiapkan untuk uji penerbangan.
Video yang dirilis mendemonstrasikan rudal dalam sebuah moda transportasi, serta pemuatannya ke dalam silo bawah tanah. Secara singkat, senjata ini terlihat melewati beberapa lapis ketika meninggalkan silo.
Sistem Propulsi Nuklir Burevestnik
Sistem propulsi nuklir untuk rudal jelajah yang dijuluki sebagai Burevestnik telah berhasil diuji coba. Salah seorang pengembangnya, Sergey Pertsev, mengatakan bahwa bingkai sistem itu masih perlu beberapa penyesuaian.
Sistem ini dirancang untuk membuat rudal jelajah memiliki jangkauan tak terbatas dan kemampuan tak terbatas untuk melakukan manuver.
Meski video baru uji coba rudal jelajah Burevestnik telah dirilis, militer Rusia menyatakan bahwa senjata ini masih dalam tahap penelitian dan proses pengembangan.
Proyek "saudara" Burevestnik juga diterapkan pada drone selam Poseidon. Video baru menunjukkan tes statis dari drone selam tersebut pada dasarnya merupakan torpedo nuklir.
Perangkat ini diluncurkan dari kapal selam dan bisa melakukan perjalanan ke sasarannya pada kecepatan tinggi di bawah laut, yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk dicegat.
"Karakteristik unik dari sistem Poseidon akan membantu Angkatan Laut untuk berhasil memerangi kapal induk dan kelompok-kelompok tempur musuh di setiap teater perang di lautan dan menghancurkan fasilitas infrastruktur pantai," kata kepala analis Staf Umum Militer Rusia, Laksamana Igor Katasonov, dikutip Russia Today, Kamis (19/7/2018).
Sistem Laser Tempur
Sistem laser tempur merupakan senjata yang paling misterius, karena video tes senjata ini juga tak ditampilkan utuh. Dalam video yang dirilis hanya menampilkan unit militer yang mengoperasikan setidaknya dua sistem Peresvet yang dipasang di truk, disertai dengan beberapa komando dan kendaraan pendukung.
Ketika dikerahkan, perangkat sistem laser ini mirip meriam. Senjata ini berpotensi membutakan peralatan elektronik optik kendaraan musuh. Belum jelas mengapa militer Rusia tak merinci detail hasil uji coba sistem laser tempurnya.
(mas)