Usai Mengemudi, Wanita Arab Saudi Ingin Jadi Pilot
A
A
A
RIYADH - Kebebasan bagi kaum perempuan di Arab Saudi tak terhenti hanya pada mengemudikan kendaraan di tempat umum. Mereka kini bisa menjadi pilot pesawat setelah sekolah penerbangan di negara itu membuka pendaftaran untuk para perempuan.
Sekolah penerbangan yang membuka murid perempuan tersebut adalah Oxford Aviation Academy. Wanita Saudi pertama yang mendaftar bernama Dalal Yashar.
Dalal Yashar bukan satu-satunya wanita Saudi yang ingin jadi pilot. Oxford Aviation Academy telah menerima pendaftaran dari ratusan wanita.
Mereka berharap bisa mulai mendapatkan pelajaran pada bulan September di cabang baru sekolah tersebut di kota Dammam bagian timur.
"Orang-orang biasa bepergian ke luar negeri (untuk mempelajari penerbangan), yang lebih sulit bagi wanita daripada pria," kata Dalal Yashar, yang bercita-cita bekerja sebagai pilot sipil.
"Kami tidak lagi hidup di era itu perempuan yang diizinkan (bekerja) di arena terbatas. Semua jalan sekarang terbuka untuk wanita. Jika Anda memiliki nafsu makan, Anda memiliki kemampuan," katanya, dikutip Reuters, Selasa (17/7/2018).
Akademi penerbangan itu adalah bagian dari proyek senilai USD300 juta yang mencakup sekolah untuk perawatan pesawat dan pusat internasional bagi simulator penerbangan di bandara.
Direktur eksekutif akademi tersebut, Othman al-Moutairy, mengatakan para murid menerima tiga tahun pelatihan akademis dan praktis.
Kebebasan bagi perempuan Saudi ini tak lepas dari reformasi besar-besaran yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang bertujuan mengubah ekonomi negara itu agar tak bergantung pada minyak.
Pencabutan larangan mengemudi bagi kaum perempuan di Saudi disambut oleh sekutu-sekutu Riyadh di Barat. Langkah itu dianggap sebagai bukti tren progresif baru di Arab Saudi.
Sekolah penerbangan yang membuka murid perempuan tersebut adalah Oxford Aviation Academy. Wanita Saudi pertama yang mendaftar bernama Dalal Yashar.
Dalal Yashar bukan satu-satunya wanita Saudi yang ingin jadi pilot. Oxford Aviation Academy telah menerima pendaftaran dari ratusan wanita.
Mereka berharap bisa mulai mendapatkan pelajaran pada bulan September di cabang baru sekolah tersebut di kota Dammam bagian timur.
"Orang-orang biasa bepergian ke luar negeri (untuk mempelajari penerbangan), yang lebih sulit bagi wanita daripada pria," kata Dalal Yashar, yang bercita-cita bekerja sebagai pilot sipil.
"Kami tidak lagi hidup di era itu perempuan yang diizinkan (bekerja) di arena terbatas. Semua jalan sekarang terbuka untuk wanita. Jika Anda memiliki nafsu makan, Anda memiliki kemampuan," katanya, dikutip Reuters, Selasa (17/7/2018).
Akademi penerbangan itu adalah bagian dari proyek senilai USD300 juta yang mencakup sekolah untuk perawatan pesawat dan pusat internasional bagi simulator penerbangan di bandara.
Direktur eksekutif akademi tersebut, Othman al-Moutairy, mengatakan para murid menerima tiga tahun pelatihan akademis dan praktis.
Kebebasan bagi perempuan Saudi ini tak lepas dari reformasi besar-besaran yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang bertujuan mengubah ekonomi negara itu agar tak bergantung pada minyak.
Pencabutan larangan mengemudi bagi kaum perempuan di Saudi disambut oleh sekutu-sekutu Riyadh di Barat. Langkah itu dianggap sebagai bukti tren progresif baru di Arab Saudi.
(mas)