Tujuh Ledakan dalam 10 Menit Guncang Pabrik Kimia China, 19 Tewas
A
A
A
BEIJING - Ledakan dahsyat di sebuah pabrik kimia di China barat daya telah menewaskan 19 orang dan melukai 12 lainnya. Ini adalah insiden industri mematikan terbaru di produsen bahan kimia terbesar dunia itu.
Insiden ini terjadi di tengah dorongan untuk memperkuat keamanan industri. China telah meningkatkan pemeriksaan selama tahun lalu, setelah sejumlah insiden di tambang batu bara dan pabrik kimia.
Pemerintah setempat mengatakan penyebab ledakan yang terjadi pada Kamis malam di Yibin Hengda Technology di sebuah taman industri sebelah tenggara Chengdu, Sichuan, belum diketahui.
"Saya mendengar tujuh ledakan dalam sepuluh menit," kata seorang saksi mata kepada kantor berita domestik Beijing News.
"Butuh beberapa lusin truk pemadam kebakaran untuk memadamkan api," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (13/7/2018).
Kantor berita Xinhua melaporkan mereka yang terluka dalam kondisi stabil dan penyelidikan telah dimulai.
Foto-foto di media sosial China menunjukkan api besar dan gumpalan asap muncul dari fasilitas tersebut. Kebakaran itu, yang meletus awal Kamis malam, dipadamkan pukul 11.30 malam, kata pemerintah dalam pernyataannya.
"Saya mendengar ledakan besar, itu sangat keras dan saya merasakan tanah berguncang," kata Liu Ping, seorang manajer dari taman industri kepada China Newsweek, yang berada di kantornya pada saat ledakan terjadi.
"Tanggapan pertamaku adalah ada sesuatu yang salah dan aku pergi ke jendela dan melihat asap tebal membumbung dari timur," imbuhnya.
Tiga buah gedung bertingkat tiga direduksi menjadi rangka baja akibat ledakan, kata surat kabar Sichuan Daily, mengutip laporan saksi mata. Rekaman di situs webnya pada Jumat sore menunjukkan kerangka bangunan yang terbakar.
Jendela bangunan di dekatnya hancur oleh ledakan di pabrik, yang dikelilingi oleh tanaman pasir dan kerikil, tambahnya.
Pabrik ini memiliki tiga jalur produksi, membuat 300 ton per tahun (tpy) asam benzoat, yang digunakan dalam pengawet makanan, dan 2.000 tpy asam 5-nitroisophthalic, untuk obat-obatan dan pewarna, kata biro perlindungan lingkungan regional.
Kecepatan pertumbuhan ekonomi China yang sangat cepat selama dekade terakhir telah mengakibatkan serentetan kecelakaan industri.
Pada 2015, sebuah ledakan di gudang kimia di kota pelabuhan utara Tianjin menewaskan 165 orang. Tahun lalu, ledakan di sebuah pabrik petrokimia di provinsi Shandong timur menewaskan delapan orang dan melukai sembilan orang.
Insiden ini terjadi di tengah dorongan untuk memperkuat keamanan industri. China telah meningkatkan pemeriksaan selama tahun lalu, setelah sejumlah insiden di tambang batu bara dan pabrik kimia.
Pemerintah setempat mengatakan penyebab ledakan yang terjadi pada Kamis malam di Yibin Hengda Technology di sebuah taman industri sebelah tenggara Chengdu, Sichuan, belum diketahui.
"Saya mendengar tujuh ledakan dalam sepuluh menit," kata seorang saksi mata kepada kantor berita domestik Beijing News.
"Butuh beberapa lusin truk pemadam kebakaran untuk memadamkan api," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (13/7/2018).
Kantor berita Xinhua melaporkan mereka yang terluka dalam kondisi stabil dan penyelidikan telah dimulai.
Foto-foto di media sosial China menunjukkan api besar dan gumpalan asap muncul dari fasilitas tersebut. Kebakaran itu, yang meletus awal Kamis malam, dipadamkan pukul 11.30 malam, kata pemerintah dalam pernyataannya.
"Saya mendengar ledakan besar, itu sangat keras dan saya merasakan tanah berguncang," kata Liu Ping, seorang manajer dari taman industri kepada China Newsweek, yang berada di kantornya pada saat ledakan terjadi.
"Tanggapan pertamaku adalah ada sesuatu yang salah dan aku pergi ke jendela dan melihat asap tebal membumbung dari timur," imbuhnya.
Tiga buah gedung bertingkat tiga direduksi menjadi rangka baja akibat ledakan, kata surat kabar Sichuan Daily, mengutip laporan saksi mata. Rekaman di situs webnya pada Jumat sore menunjukkan kerangka bangunan yang terbakar.
Jendela bangunan di dekatnya hancur oleh ledakan di pabrik, yang dikelilingi oleh tanaman pasir dan kerikil, tambahnya.
Pabrik ini memiliki tiga jalur produksi, membuat 300 ton per tahun (tpy) asam benzoat, yang digunakan dalam pengawet makanan, dan 2.000 tpy asam 5-nitroisophthalic, untuk obat-obatan dan pewarna, kata biro perlindungan lingkungan regional.
Kecepatan pertumbuhan ekonomi China yang sangat cepat selama dekade terakhir telah mengakibatkan serentetan kecelakaan industri.
Pada 2015, sebuah ledakan di gudang kimia di kota pelabuhan utara Tianjin menewaskan 165 orang. Tahun lalu, ledakan di sebuah pabrik petrokimia di provinsi Shandong timur menewaskan delapan orang dan melukai sembilan orang.
(ian)