Trump Sebut Sanksi Akan Bawa Iran ke Meja Perundingan
A
A
A
BRUSSELS - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, sanksi demi sanksi yang akan menyebabkan masalah ekonomi dapat memaksa Iran kembali ke meja perundingan. Trump menyebut, Teheran akan mencoba membuat kesepakatan dengan Washington untuk dapat mengamankan kepentingan dalam negeri mereka.
Berbicara saat melakukan konferensi pers di Brussels, Trump mengatakan Iran memperlakukan AS dengan lebih banyak rasa hormat setelah memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir. Dia mengharapkan Teheran untuk kembali meja perundingan dan meraih kesepakatan baru.
"Saya tahu mereka mengalami banyak masalah dan ekonomi mereka ambruk. Tapi saya akan mengatakan ini, pada titik tertentu mereka akan memanggil saya mereka akan mengatakan untuk membuat kesepakatan baru. Mereka kembali merasakan banyak rasa sakit sekarang," ucap Trump, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/7).
Iran sendiri saat ini masih melakukan pembicaraan dengan Uni Eropa (UE) untuk dapat menyelamatkan kesepakatan nuklir. Proposal terakhir yang disampaikan UE kepada Iran masih belum diterima sepenuhnya oleh Teheran.
Presiden Iran, Hassan Rouhani pada pekan lalu menyebut proposal Eropa untuk kesepakatan nuklir Iran, mengecewakan. Rouhani menyatakan proposal tersebut hanya menguntungkan Eropa dan tidak sesuai dengan kepentingan Iran.
"Sayangnya, proposal yang diusulkan tidak memiliki solusi operasional dan metode khusus untuk kerjasama, dan menampilkan hanya satu set komitmen umum seperti pernyataan sebelumnya oleh UE," kata Rouhani.
Berbicara saat melakukan konferensi pers di Brussels, Trump mengatakan Iran memperlakukan AS dengan lebih banyak rasa hormat setelah memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir. Dia mengharapkan Teheran untuk kembali meja perundingan dan meraih kesepakatan baru.
"Saya tahu mereka mengalami banyak masalah dan ekonomi mereka ambruk. Tapi saya akan mengatakan ini, pada titik tertentu mereka akan memanggil saya mereka akan mengatakan untuk membuat kesepakatan baru. Mereka kembali merasakan banyak rasa sakit sekarang," ucap Trump, seperti dilansir Reuters pada Kamis (12/7).
Iran sendiri saat ini masih melakukan pembicaraan dengan Uni Eropa (UE) untuk dapat menyelamatkan kesepakatan nuklir. Proposal terakhir yang disampaikan UE kepada Iran masih belum diterima sepenuhnya oleh Teheran.
Presiden Iran, Hassan Rouhani pada pekan lalu menyebut proposal Eropa untuk kesepakatan nuklir Iran, mengecewakan. Rouhani menyatakan proposal tersebut hanya menguntungkan Eropa dan tidak sesuai dengan kepentingan Iran.
"Sayangnya, proposal yang diusulkan tidak memiliki solusi operasional dan metode khusus untuk kerjasama, dan menampilkan hanya satu set komitmen umum seperti pernyataan sebelumnya oleh UE," kata Rouhani.
(esn)