Rusia Nilai Situasi Dewan HAM Membaik Pasca Keluarnya AS
A
A
A
JENEWA - Duta Besar Rusia untuk PBB di Jenewa, Gennady Gatilov menyatakan, suasana kerja di Dewan HAM PBB menjadi lebih konstruktif dan politisasi berkurang drastis setelah keluarnya Amerika Serikat (AS) dari badan itu.
Berbicara saat menggelar jumpa wartawan di Jenewa, Gatilova ditanya apakah keluarnya AS mempengaruhi situasi di Dewan HAM. Dirinya menjawab, hal itu sangat mempengaruhi Dewan HAM, tapi secara positif.
"Ini (keluarnya AS) memiliki pengaruh. Dan, menurut pendapat kami, menjadi lebih baik. Suasana di Dewan telah menjadi jauh lebih konstruktif, tingkat politisasi dan retorika konfrontatif telah menurun," ucap Gatilov, seperti dilansir Tass pada Minggu (8/7).
Dia juga menyatakan harapan bahwa kecenderungan ini akan berlanjut di masa depan. Menurutnya, ketakutan adanya adanya boikot AS yang dapat merusak reputasi Dewan HAM sebagai institusi universal adalah sesuatu tidak berdasar.
Gatilov kemudian mengatakan, Dewan HAM masih akan menerima AS, jika mereka memutuskan untuk kembali. "Kesempatan untuk menjadi anggota dewan terbuka untuk setiap negara, termasuk bagi AS," ucapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa alasan sebenarnya AS keluar dari Dewan HAM adalah karena negara-negara anggota menolak permintaan AS untuk menjadikan Dewan HAM sebagai badan swasta, yang tidak terhubungan dengan PBB.
"Amerika menjelaskan bahwa mereka keluar dari Dewan HAM karena negara-negara anggota PBB menolak untuk mendukung tawaran mereka untuk mengubah Dewan HAM menjadi badan swasta," tukasnya.
Berbicara saat menggelar jumpa wartawan di Jenewa, Gatilova ditanya apakah keluarnya AS mempengaruhi situasi di Dewan HAM. Dirinya menjawab, hal itu sangat mempengaruhi Dewan HAM, tapi secara positif.
"Ini (keluarnya AS) memiliki pengaruh. Dan, menurut pendapat kami, menjadi lebih baik. Suasana di Dewan telah menjadi jauh lebih konstruktif, tingkat politisasi dan retorika konfrontatif telah menurun," ucap Gatilov, seperti dilansir Tass pada Minggu (8/7).
Dia juga menyatakan harapan bahwa kecenderungan ini akan berlanjut di masa depan. Menurutnya, ketakutan adanya adanya boikot AS yang dapat merusak reputasi Dewan HAM sebagai institusi universal adalah sesuatu tidak berdasar.
Gatilov kemudian mengatakan, Dewan HAM masih akan menerima AS, jika mereka memutuskan untuk kembali. "Kesempatan untuk menjadi anggota dewan terbuka untuk setiap negara, termasuk bagi AS," ucapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa alasan sebenarnya AS keluar dari Dewan HAM adalah karena negara-negara anggota menolak permintaan AS untuk menjadikan Dewan HAM sebagai badan swasta, yang tidak terhubungan dengan PBB.
"Amerika menjelaskan bahwa mereka keluar dari Dewan HAM karena negara-negara anggota PBB menolak untuk mendukung tawaran mereka untuk mengubah Dewan HAM menjadi badan swasta," tukasnya.
(esn)