Disebut Korut Bertindak Seperti Gangster, Ini Respon Pompeo
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompoe angkat bicara mengenai pernyataan yang dilontarkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut). Kemlu Korut menyebut Pompeo membuat tuntutan seperti gangster dalam pembicaraan mengenai program nuklirnya.
Pompeo menuturkan, jika tuntutan yang dia sampaikan seperti gangster, maka dunia adalah sebuah kelompok gangster yang sangat besar. Pompeo menegaskan, dia hanya mengulangi apa yang sudah disampaikan pihaknya dan hal ini sudah disepakati di Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Jika permintaan itu seperti gangster, dunia adalah gangster, karena ada keputusan bulat di DK PBB tentang apa yang perlu dicapai," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/7).
Dia kemudian menekankan bahwa Pyongyang berkomitmen untuk denuklirisasi secara luas dan mengatakan bahwa beberapa jaminan keamanan bisa ditempatkan di atas meja selama proses ini.
"Di berbagai senjata dan rudal, itu definisi luas denuklirisasi, dan Korut memahami itu dan tidak menantang itu. Akan ada verifikasi yang terkait dengan denuklirisasi lengkap, itu yang Presiden (Donald) Trump dan pemimpin Kim Jong-un sepakati," sambungnya.
Dirinya kemudian menegaskan sanksi terhadap Korut akan terus diterpakan hingga proses denuklirisasi rampung. Dia menilai, sanksi menjadi penjamin Korut akan memenuji semua janji mereka.
"Sanksi akan tetap berlaku sampai final, denuklirisasi sepenuhnya diverifikasi sebagaimana disetujui oleh Kim Jong-un. Meskipun kami didorong oleh kemajuan pembicaraan ini, kemajuan saja tidak membenarkan pengurangan sanksi yang ada," tukasnya.
Pompeo menuturkan, jika tuntutan yang dia sampaikan seperti gangster, maka dunia adalah sebuah kelompok gangster yang sangat besar. Pompeo menegaskan, dia hanya mengulangi apa yang sudah disampaikan pihaknya dan hal ini sudah disepakati di Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Jika permintaan itu seperti gangster, dunia adalah gangster, karena ada keputusan bulat di DK PBB tentang apa yang perlu dicapai," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/7).
Dia kemudian menekankan bahwa Pyongyang berkomitmen untuk denuklirisasi secara luas dan mengatakan bahwa beberapa jaminan keamanan bisa ditempatkan di atas meja selama proses ini.
"Di berbagai senjata dan rudal, itu definisi luas denuklirisasi, dan Korut memahami itu dan tidak menantang itu. Akan ada verifikasi yang terkait dengan denuklirisasi lengkap, itu yang Presiden (Donald) Trump dan pemimpin Kim Jong-un sepakati," sambungnya.
Dirinya kemudian menegaskan sanksi terhadap Korut akan terus diterpakan hingga proses denuklirisasi rampung. Dia menilai, sanksi menjadi penjamin Korut akan memenuji semua janji mereka.
"Sanksi akan tetap berlaku sampai final, denuklirisasi sepenuhnya diverifikasi sebagaimana disetujui oleh Kim Jong-un. Meskipun kami didorong oleh kemajuan pembicaraan ini, kemajuan saja tidak membenarkan pengurangan sanksi yang ada," tukasnya.
(esn)