Kenalkan, Mohamed Remaja AS Juara Dunia Kontes Menghafal Alquran

Sabtu, 07 Juli 2018 - 15:07 WIB
Kenalkan, Mohamed Remaja...
Kenalkan, Mohamed Remaja AS Juara Dunia Kontes Menghafal Alquran
A A A
MINNESOTA - Seorang remaja asal Minnesota, Ahmed Burhan Mohamed, menjadi orang pertama Amerika Serikat (AS) yang memenangkan kontes menghafal Alquran atau hafiz tingkat dunia di Dubai. Remaja 17 tahun telah ini melakukan perjalanan ke Somalia untuk memenuhi undangan presiden setempat.

Kontes hafiz internasional di Dubai berlangsung bulan lalu. Mohamed mengalahkan lebih dari 100 kontestan lain dari seluruh dunia. Dia mengaku dikerumuni banyak pengagum kemanapun dia pergi setelah menang kontes tersebut.

"Ini terlalu berlebihan, saya tidak mengharapkan itu," kata Mohamed. "Orang-orang memberi saya begitu banyak rasa hormat. Sekarang orang-orang yang tidak saya kenal mendatangi saya dan mereka tahu nama lengkap saya."

Mohamed melakukan perjalanan ke Somalia pekan ini atas undangan Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed yang ingin bertemu dan ingin mengucapkan selamat secara langsung. Mengutip The Star Tribune, Sabtu (7/7/2018), Minnesota adalah rumah bagi penduduk Somalia terbesar di Amerika Serikat.

Dalam kontes hafiz internasional di Dubai, Mohamed menerima nilai sempurna pada pengucapan, suara, dan gaya yang tepat saat dia membaca ayat-ayat Alquran secara acak dari ingatannya. Alquran memiliki lebih dari 6.000 ayat, 114 surah dan 30 juz.

Mohamed menerima piala dan hadiah uang tunai senilai sekitar USD68.000. Tujuannya berikutnya adalah berpartisipasi dalam kompetisi "hafiz all-star" di Qatar pada tahun 2020, yang menawarkan hadiah senilai USD0,5 juta.

Kemenangannya mengejutkan komunitas Somalia di Minnesota, yang sebagian besar terkonsentrasi di daerah Minneapolis. Selama ini, orang-orang yang dibesarkan di sana diragukan bisa bersaing dengan orang-orang yang dibesarkan di negara-negara Muslim.

Mohammed "Hambaase" Ali adalah mantan kepala sekolah Islam di masjid Abubakar As-Saddique di Minneapolis tempat Mohamed belajar. Dia mengatakan, para orang tua anak-anak Somalia sering mengirim anak-anaknya ke Afrika, jadi mereka lebih terbiasa dengan budaya dan agama mereka.

Ali mengatakan banyak dari keluarga tersebut yang waspada terhadap anak-anak mereka yang tumbuh di AS dan kehilangan identitas budaya mereka. Namun Ali yakin anak-anak dapat secara bersamaan mempertahankan identitas Amerika mereka sambil memenuhi harapan budaya dan agama.

Buktinya, kata dia, adalah Mohamed. "Anak-anak memiliki lebih banyak kesempatan di sini di Amerika Serikat daripada Afrika," kata Ali. "Mereka di sini."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7054 seconds (0.1#10.140)