Belanda Usir Dua Staf Kedutaan Iran

Sabtu, 07 Juli 2018 - 01:20 WIB
Belanda Usir Dua Staf...
Belanda Usir Dua Staf Kedutaan Iran
A A A
AMSTERDAM - Belanda telah mengusir dua staf kedutaan Iran. Hal itu dikatakan oleh Dinas Intelijen Belanda, AIVD.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Belanda telah mengusir dua orang yang terakreditasi ke kedutaan Iran," kata seorang juru bicara intelijen Belanda.

"Kami tidak akan memberikan informasi lebih lanjut," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/7/2018).

Seorang pejabat pemerintah Eropa dan sumber intelijen Barat mengatakan pengusiran itu terjadi dua bulan lalu. Penyiar negara Belanda, NOS, mengatakan pengusiran itu terjadi pada 7 Juni lalu.

Kementerian luar negeri Belanda sendiri menolak berkomentar terkait hal ini.

Pihak Iran sendiri menanggapi sinis pengusiran ini.

"Semua penangkapan dan pengusiran ini adalah bagian dari upaya musuh kami untuk merusak upaya menyelamatkan kesepakatan nuklir," kata seorang pejabat senior Iran kepada Reuters.

Dia mengacu pada kesepakatan multinasional di mana sanksi terhadap Iran dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya yang diverifikasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Amerika Serikat (AS) telah menarik diri dari kesepakatan itu pada bulan Mei lalu.

Iran mengadakan pembicaraan dengan kekuatan dunia lainnya di Wina pada Jumat, tetapi para diplomat melihat ruang lingkup terbatas untuk menyelamatkan kesepakatan itu.

Belgia mengatakan pekan ini telah menangkap dua warga Belgia asal Iran yang dicurigai merencanakan untuk membom sebuah unjuk rasa oposisi Iran di pinggiran kota Paris.

Belgia juga meminta ekstradisi seorang diplomat Iran yang berbasis di Austria yang berada di Jerman dan seorang lelaki asal Iran di Prancis sehubungan dengan plot Paris.

Iran mengatakan tidak ada hubungannya dengan rencana yang dideskripsikan oleh pemerintah Belgia, yang disebut sebagai "taktik false flag", dan mengatakan pihaknya siap untuk bekerja dengan semua pihak terkait untuk membongkar rencana itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6183 seconds (0.1#10.140)