Telanjang di Tembok Ratapan Yerusalem, Model Ini Picu Kemarahan

Jum'at, 29 Juni 2018 - 05:02 WIB
Telanjang di Tembok...
Telanjang di Tembok Ratapan Yerusalem, Model Ini Picu Kemarahan
A A A
YERUSALEM - Model asal Belgia, Marisa Papen, melakukan pemotretan dengan pose telanjang di area situs Tembak Ratapan di Yerusalem. Aksinya memicu kemarahan, terutama dari komunitas Yahudi yang menganggap tempat itu sebagai situs suci.

Papen berpose berbaring tanpa busana di sebuah area yang menghadap Tembok Ratapan.

"Ini adalah insiden yang memalukan, menyedihkan dan disesalkan, yang menyinggung kesucian situs dan perasaan mereka yang mengunjungi tempat-tempat suci," kata Rabbi Tembok Ratapan, Shmuel Rabinovich, yang dikutip Yedioth Ahronoth, Jumat (29/6/2018).

Di website-nya, Papen menggambarkan cara hidupnya yang tanpa busana "sebagai bentuk dari kebebasan, di mana topeng dirobek dan dibuang ke laut".

Foto-foto lain dari perjalanannya ke Israel menunjukkan dirinya berpose di Laut Mati dan mengangkangi tiang bendera Israel.

"Saya bingung dengan fakta bahwa orang-orang yang percaya Tuhan menciptakan tubuh kita dapat berpikir bahwa kulit itu ofensif," tulis Papen di sebuah posting Facebook hari Kamis.

Papen tidak memiliki izin untuk melakukan pemotretan di Tembok Ratapan.

Aksinya yang memicu kemarahan banyak orang bukan sekali ini saja. Pada bulan September tahun lalu, model Belgia ini memicu kemarahan serupa saat bepergian ke Mesir, di mana dia melakukan pemotretan tanpa busana untuk iklan Eyewear Enki.

Usai perjalanannya ke Mesir, Papen mengatakan bahwa dia dan seorang fotografer terganggu oleh seorang petugas polisi di situs piramida di Kairo. Dia akhirnya menghabiskan malam di penjara karena nekat melakukan pemotretan di situs arkeologi Luxor.

"Kami mencoba menjelaskan kepada mereka bahwa kami membuat seni dengan penghormatan tertinggi untuk budaya Mesir, tetapi mereka tidak dapat melihat hubungan antara ketelanjangan dan seni. Di mata mereka itu porno, atau sesuatu yang seperti itu," katanya.

"Saya tahu bahwa saya ingin mendorong batas-batas agama dan politik lebih jauh," katanya tentang aksinya di Tembok Ratapan di Yerusalem.

Kota suci itu masih diperebutkan oleh Israel dan Palestina. Yerusalem oleh Amerika Serikat (AS) diakui secara sepihak sebagai Ibu Kota Israel. Padahal, Palestina telah lama mendambakan wilayah Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan mereka.
(mas)
Berita Terkait
Parlemen Belgia Serukan...
Parlemen Belgia Serukan Sanksi UE Jika Israel Nekat Caplok Tepi Barat
Bela Palestina, Kota...
Bela Palestina, Kota Verviers Belgia Putuskan Hubungan dengan Israel
Militer Belgia Kirimkan...
Militer Belgia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Pekerja Bantuan Lembaga...
Pekerja Bantuan Lembaga Belgia Tewas Dibom Israel di Gaza
Wakil PM Belgia Serukan...
Wakil PM Belgia Serukan Sanksi terhadap Israel atas Hujan Bom Tak Manusiawi di Gaza
Pemukim Ekstrimis Israel...
Pemukim Ekstrimis Israel Bakal Dilarang Injakan Kaki di Belgia
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved