Telanjang 29 Tahun di Pulau Terpencil, Pria Jepang Ini Diusir
A
A
A
TOKYO - Pria Jepang berusia 82 tahun yang hidup telanjang ini bernama Masafumi Nagasaki. Dia mendiami sebuah pulau terpencil bernama Sotobanari sejak 1989 atau sudah 29 tahun.
Selama menjalani kehidupan soliternya, Nagasaki membuat pulau itu bersih. Sayangnya, dia telah diusir dari pulau yang dia huni oleh aparat polisi dan tidak bisa melawan karena kondisi kesehatannya sudah lemah.
Pulau Sotobanari berada di dekat Taiwan, namun masuk wilayah Prefektur Okinawa. Sejak mendiami pulau terpencil itu, Nagasaki menghabiskan waktunya sebagai pembersih pantai.
"Saya belum pernah melihat pantai sepersih itu, bahkan tidak di resor pulau paling mewah," kata pembuat film Alvaro Cerezo, yang membuat video baru-baru ini tentang pulau tempat Nagasaki tinggal.
Nagasaki pensiun dari pekerjaannya di pulau Honshu, Jepang, untuk mengejar kehidupan soliternya.
Cerezo mengatakan kepada news.com.au, yang dilansir Selasa (26/6/2018), bahwa pria itu menjadi pertapa telanjang. Dia dievakuasi paksa pada bulan April karena setidaknya satu orang melihatnya di pulau itu dan dalam kondisi yang lemah.
Evakuasi tetap dilakukan aparat polisi meski Nagasaki sudah berniat untuk tinggal di sana sampai meninggal. "Saya sudah memberi tahu keluarga saya bahwa saya akan mati di sini," katanya dalam video Cerezo.
"Keinginan saya adalah mati di sini tanpa mengganggu siapa pun...saya ingin dibunuh oleh angin topan sehingga tidak ada yang bisa mencoba menyelamatkan saya," ujarnya.
Cerezo mengatakan orang-orang yang melihat Nagasaki telah memanggil polisi dan para petugas tersebut membawa pria tua itu kembali ke peradaban.
Nagasaki bahkan tidak bisa melawan karena lemah. "Mereka tidak akan mengizinkannya untuk kembali," kata Cerezo, yang menambahkan bahwa Nagasaki sekarang tinggal di perumahan pemerintah di pulau terdekat.
"Dia diusir dari pulau," kata Cerezo. "Kesehatannya baik-baik saja, dia mungkin hanya sakit atau terserang flu tetapi mereka tidak akan membiarkan dia kembali lagi, dia tidak bisa pergi ke sana, ini sudah berakhir."
Untuk ketelanjangannya, news.com.au melaporkan bahwa Nagasaki menghabiskan beberapa tahun pertamanya di pulau itu dengan berpakaian. Namun, ketika angin topan menyapu dan menghancurkan beberapa barang miliknya, dia menyadari bahwa mengenakan pakaian di sana benar-benar tidak cocok untuk dirinya.
"Berjalan telanjang tidak benar-benar cocok dengan masyarakat normal, tetapi di sini, di pulau ini terasa benar, ini seperti seragam," katanya kepada Reuters pada tahun 2012.
"Jika Anda memakai pakaian, Anda akan merasa benar-benar tidak pada tempatnya," lanjut Nagasaki kala itu.
Dia benar-benar menjalani kehidupan telajang di pulau itu. Namun, ada persediaan pakaian ketika dia melakukan perjalanan mingguan ke pulau lain.
Selama menjalani kehidupan soliternya, Nagasaki membuat pulau itu bersih. Sayangnya, dia telah diusir dari pulau yang dia huni oleh aparat polisi dan tidak bisa melawan karena kondisi kesehatannya sudah lemah.
Pulau Sotobanari berada di dekat Taiwan, namun masuk wilayah Prefektur Okinawa. Sejak mendiami pulau terpencil itu, Nagasaki menghabiskan waktunya sebagai pembersih pantai.
"Saya belum pernah melihat pantai sepersih itu, bahkan tidak di resor pulau paling mewah," kata pembuat film Alvaro Cerezo, yang membuat video baru-baru ini tentang pulau tempat Nagasaki tinggal.
Nagasaki pensiun dari pekerjaannya di pulau Honshu, Jepang, untuk mengejar kehidupan soliternya.
Cerezo mengatakan kepada news.com.au, yang dilansir Selasa (26/6/2018), bahwa pria itu menjadi pertapa telanjang. Dia dievakuasi paksa pada bulan April karena setidaknya satu orang melihatnya di pulau itu dan dalam kondisi yang lemah.
Evakuasi tetap dilakukan aparat polisi meski Nagasaki sudah berniat untuk tinggal di sana sampai meninggal. "Saya sudah memberi tahu keluarga saya bahwa saya akan mati di sini," katanya dalam video Cerezo.
"Keinginan saya adalah mati di sini tanpa mengganggu siapa pun...saya ingin dibunuh oleh angin topan sehingga tidak ada yang bisa mencoba menyelamatkan saya," ujarnya.
Cerezo mengatakan orang-orang yang melihat Nagasaki telah memanggil polisi dan para petugas tersebut membawa pria tua itu kembali ke peradaban.
Nagasaki bahkan tidak bisa melawan karena lemah. "Mereka tidak akan mengizinkannya untuk kembali," kata Cerezo, yang menambahkan bahwa Nagasaki sekarang tinggal di perumahan pemerintah di pulau terdekat.
"Dia diusir dari pulau," kata Cerezo. "Kesehatannya baik-baik saja, dia mungkin hanya sakit atau terserang flu tetapi mereka tidak akan membiarkan dia kembali lagi, dia tidak bisa pergi ke sana, ini sudah berakhir."
Untuk ketelanjangannya, news.com.au melaporkan bahwa Nagasaki menghabiskan beberapa tahun pertamanya di pulau itu dengan berpakaian. Namun, ketika angin topan menyapu dan menghancurkan beberapa barang miliknya, dia menyadari bahwa mengenakan pakaian di sana benar-benar tidak cocok untuk dirinya.
"Berjalan telanjang tidak benar-benar cocok dengan masyarakat normal, tetapi di sini, di pulau ini terasa benar, ini seperti seragam," katanya kepada Reuters pada tahun 2012.
"Jika Anda memakai pakaian, Anda akan merasa benar-benar tidak pada tempatnya," lanjut Nagasaki kala itu.
Dia benar-benar menjalani kehidupan telajang di pulau itu. Namun, ada persediaan pakaian ketika dia melakukan perjalanan mingguan ke pulau lain.
(mas)