Menhan AS: Belum Ada Tanda-tanda Korut Lakukan Denuklirisasi
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), James Mattis, mengatakan belum ada tanda-tanda baru Pyongyang melakukan denuklirisasi. Pernyataan ini muncul seminggu setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan Korut tidak lagi akan menimbulkan ancaman nuklir.
"Saya tidak mengetahuinya," kata Mattis kepada wartawan di Pentagon seperti dikutip dari VOA, Kamis (21/6/2018).
"Saya tidak mengharapkan itu pada titik ini," tambahnya. “(Kami) jelas berada di ujung paling depan dari proses ini. Negosiasi detail belum dimulai.”
Trump menyatakan ancaman nuklir Korut telah berakhir pada 13 Juni, menyusul pertemuan puncaknya di Singapura dengan pemimpin Korut Kim Jong-un.
"Semua orang sekarang bisa merasa jauh lebih aman daripada hari ketika saya menjabat," cuit Trump setelah kembali ke AS.
"Tidak ada lagi ancaman nuklir dari Korea Utara. Bertemu dengan Kim Jong-un adalah pengalaman yang menarik dan sangat positif. Korea Utara memiliki potensi besar untuk masa depan!” sambungnya.
Tetapi sehari kemudian, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperingatkan sanksi keras akan tetap berlaku sampai AS dapat memverifikasi "denuklirisasi lengkap" Pyongyang.
Pompeo mengatakan dia mengharapkan untuk kembali ke Korut segera menyelesaikan rincian kesepakatan AS dengan Pyongyang.
Sebagai bagian dari perjanjian itu, Trump telah berjanji untuk mengakhiri latihan militer AS-Korea Selatan (Korsel).
Para pejabat Korsel pekan ini mengatakan mereka telah setuju untuk menangguhkan latihan tahunan Freedom Guardian dengan AS, yang semula dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus.
Rincian tentang bagaimana hal itu akan dilaksanakan masih sedang dikerjakan.
Pejabat AS dan Korsel berharap membahas masalah itu hari Jumat, dengan konsultasi yang diperkirakan akan berlanjut minggu depan ketika menteri pertahanan AS melakukan perjalanan ke Seoul.
Mattis menggambarkan pembicaraan yang sedang berlangsung sebagai bagian dari "koordinasi yang biasa dan erat" antara militer AS dan Korsel.
"Semuanya berjalan baik di antara kami dan Republik Korea," katanya. "Kami akan memilah beberapa detail di sini Jumat pagi."
Mattis juga mengatakan dia tidak memiliki pembaruan kapan Korut akan mengembalikan sisa-sisa tentara AS yang tewas selama Perang Korea, sesuatu yang Kim Jong-un janjikan sebagai bagian dari perjanjian di Singapura.
"Diskusi ini juga sedang berlangsung," kata Mattis.
“Saya tahu bahwa kami terlibat di dalamnya. Itu saja yang bisa saya ceritakan kepada Anda,” tukasnya.
"Saya tidak mengetahuinya," kata Mattis kepada wartawan di Pentagon seperti dikutip dari VOA, Kamis (21/6/2018).
"Saya tidak mengharapkan itu pada titik ini," tambahnya. “(Kami) jelas berada di ujung paling depan dari proses ini. Negosiasi detail belum dimulai.”
Trump menyatakan ancaman nuklir Korut telah berakhir pada 13 Juni, menyusul pertemuan puncaknya di Singapura dengan pemimpin Korut Kim Jong-un.
"Semua orang sekarang bisa merasa jauh lebih aman daripada hari ketika saya menjabat," cuit Trump setelah kembali ke AS.
"Tidak ada lagi ancaman nuklir dari Korea Utara. Bertemu dengan Kim Jong-un adalah pengalaman yang menarik dan sangat positif. Korea Utara memiliki potensi besar untuk masa depan!” sambungnya.
Tetapi sehari kemudian, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperingatkan sanksi keras akan tetap berlaku sampai AS dapat memverifikasi "denuklirisasi lengkap" Pyongyang.
Pompeo mengatakan dia mengharapkan untuk kembali ke Korut segera menyelesaikan rincian kesepakatan AS dengan Pyongyang.
Sebagai bagian dari perjanjian itu, Trump telah berjanji untuk mengakhiri latihan militer AS-Korea Selatan (Korsel).
Para pejabat Korsel pekan ini mengatakan mereka telah setuju untuk menangguhkan latihan tahunan Freedom Guardian dengan AS, yang semula dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus.
Rincian tentang bagaimana hal itu akan dilaksanakan masih sedang dikerjakan.
Pejabat AS dan Korsel berharap membahas masalah itu hari Jumat, dengan konsultasi yang diperkirakan akan berlanjut minggu depan ketika menteri pertahanan AS melakukan perjalanan ke Seoul.
Mattis menggambarkan pembicaraan yang sedang berlangsung sebagai bagian dari "koordinasi yang biasa dan erat" antara militer AS dan Korsel.
"Semuanya berjalan baik di antara kami dan Republik Korea," katanya. "Kami akan memilah beberapa detail di sini Jumat pagi."
Mattis juga mengatakan dia tidak memiliki pembaruan kapan Korut akan mengembalikan sisa-sisa tentara AS yang tewas selama Perang Korea, sesuatu yang Kim Jong-un janjikan sebagai bagian dari perjanjian di Singapura.
"Diskusi ini juga sedang berlangsung," kata Mattis.
“Saya tahu bahwa kami terlibat di dalamnya. Itu saja yang bisa saya ceritakan kepada Anda,” tukasnya.
(ian)