Lavrov: AS dan Korut Harus Kerja Keras untuk Perbaiki Hubungan
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan meskipun pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un berkalan lancar dan menimbulkan kesan positif, hal ini tidak serta merta memperbaiki hubungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut).
Lavrov menyatakan proses denuklirisais, proses perbaikan hubungan diantara kedua negara akan berlangsung panjang dan membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam prosesnya. Dia berharap Pyongyang dan Washington akan cukup sabar untuk menyetujui parameter proses.
"Tidak diragukan lagi, meskipun pentingnya menyelesaikan masalah antara AS dan Korut, termasuk tahapan denuklirisasi dan jaminan keamanan di semenanjung itu, jelas bahwa masalah ini hampir tidak dapat diselesaikan dalam format bilateral," ucap Lavrov.
"Semua peserta dari enam pihak pembicaraan terus-menerus mencatat bahwa proses tersebut harus menghasilkan menciptakan sistem perdamaian, keamanan dan stabilitas di seluruh Asia Timur Laut," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (13/6).
Dalam pernyataanya, Lavrov kemudian mengatakan bahwa pengumuman AS tentang penangguhan latihan militer dengan Korea Selatan (Korsel) akan membantu memecahkan tantangan yang dihadapi Semenanjung Korea.
"Pengumuman Presiden Trump tentang tidak adanya kebutuhan untuk kembali mengadakan latihan gabungan AS-Korsel akan berkontribusi untuk memastikan langkah yang stabil dalam proses perdamaian Semenanjung Korea," tukasnya.
Lavrov menyatakan proses denuklirisais, proses perbaikan hubungan diantara kedua negara akan berlangsung panjang dan membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam prosesnya. Dia berharap Pyongyang dan Washington akan cukup sabar untuk menyetujui parameter proses.
"Tidak diragukan lagi, meskipun pentingnya menyelesaikan masalah antara AS dan Korut, termasuk tahapan denuklirisasi dan jaminan keamanan di semenanjung itu, jelas bahwa masalah ini hampir tidak dapat diselesaikan dalam format bilateral," ucap Lavrov.
"Semua peserta dari enam pihak pembicaraan terus-menerus mencatat bahwa proses tersebut harus menghasilkan menciptakan sistem perdamaian, keamanan dan stabilitas di seluruh Asia Timur Laut," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (13/6).
Dalam pernyataanya, Lavrov kemudian mengatakan bahwa pengumuman AS tentang penangguhan latihan militer dengan Korea Selatan (Korsel) akan membantu memecahkan tantangan yang dihadapi Semenanjung Korea.
"Pengumuman Presiden Trump tentang tidak adanya kebutuhan untuk kembali mengadakan latihan gabungan AS-Korsel akan berkontribusi untuk memastikan langkah yang stabil dalam proses perdamaian Semenanjung Korea," tukasnya.
(esn)