Bela Palestina, Valencia Boikot Israel
A
A
A
VALENCIA - Valencia, kota terbesar ketiga di Spanyol memutuskan untuk memboikot Israel, baik otoritas maupun berbagai perusahaannya. Gerakan boikot, divestasi dan sanksi (BDS) oleh otoritas kota itu sebagai pembelaan terhadap Palestina.
Dewan Kota Valencia pada pekan lalu secara resmi mendeklarasikan kota itu sebagai "zona bebas apartheid Israel". Deklarasi itu terjadi berkat mosi yang diusulkan oleh anggota dewan kota Neus Fabregas Santan yang mendukung rakyat Palestina.
Sebelumnya, penyanyi asal Kolombia, Shakira, membatalkan konsernya di Tel Aviv. Kemudian Argentina membatalkan pertandingan sepak bola persahabatan dengan Israel di Yerusalem.
Para artis dan pembuat film internasional juga menarik diri dari festival film LGBT Tel Aviv. Rentetan kejadian itu memicu gelombang publik Valencia untuk mendukung BDS terhadap Israel untuk membela Palestina.
"Orang-orang Palestina telah meminta orang-orang Eropa untuk langkah-langkah ini. Cara terbaik untuk melawan apartheid dan mendukung Palestina adalah dengan poin-poin yang dijelaskan dalam gerakan ini," ujar Neus Fabregas, yang dilansir Telesur, Senin (11/6/2018).
Sekarang, dewan kota Valencia telah berkomitmen untuk menahan diri dari setiap kontrak atau acara budaya dengan otoritas atau pun perusahaan Israel.
"Kami harus bertindak lebih tegas pada negara ilegal seperti Israel," kata Pablo Iglesias, pemimpin partai sayap-kiri Podemos, partai pendukung utama mosi BDS terhadap Israel, dalam wawancaranya dengan penyiar RTVE. Iglesias menyebut Israel itu "negara kriminal".
"Dengan berjanji untuk memboikot Israel dan secara terbuka mengumumkan diri mereka sebagai Zona Bebas Apartheid Israel, bisnis seperti toko dan restoran, organisasi masyarakat dan dewan lokal dapat memberikan kontribusi penting," kata kelompok gerakan BDS dalam sebuah pernyataan mengomentari keputusan otoritas Kota Valencia.
Kota-kota Spanyol lainnya juga telah menyatakan dukungan mereka untuk rakyat Palestina dan gerakan BDS. Madrid, ibu kota dan kota terbesar Spanyol, telah mengecam penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak pandang bulu terhadap warga sipil Palestina.
Otoritas kota itu juga menyerukan penghentian segera terhadap pengepungan ilegal Israel yang menyengesarkan sekitar 2 juta orang di Gaza.
Dewan Kota Barcelona telah menyerukan embargo senjata komprehensif terhadap Israel dan meminta negara Spanyol untuk mendukung seruan tersebut. Kota Terrassa dan Badalona ikut bergabung dalam seruan untuk pemerintah Spanyol dan pemerintah Eropa lainnya agar berhenti menjual senjata ke Israel.
"Ketika pemerintah pusat gagal melindungi hak asasi manusia, dewan kota memikul tanggung jawab yang sangat besar dan memiliki kesempatan untuk memainkan peran bersejarah di sisi keadilan," kata Ana Sanchez, anggota Komite Nasional Boikot (BNC) Spanyol.
“Saya yakin bahwa jumlah kota yang bertindak untuk melawan semua pelanggaran berat hak asasi manusia akan terus bertambah di seluruh Eropa dan sekitarnya. Mereka akan memainkan peran penting dalam mengakhiri apartheid Israel."
Dewan Kota Valencia pada pekan lalu secara resmi mendeklarasikan kota itu sebagai "zona bebas apartheid Israel". Deklarasi itu terjadi berkat mosi yang diusulkan oleh anggota dewan kota Neus Fabregas Santan yang mendukung rakyat Palestina.
Sebelumnya, penyanyi asal Kolombia, Shakira, membatalkan konsernya di Tel Aviv. Kemudian Argentina membatalkan pertandingan sepak bola persahabatan dengan Israel di Yerusalem.
Para artis dan pembuat film internasional juga menarik diri dari festival film LGBT Tel Aviv. Rentetan kejadian itu memicu gelombang publik Valencia untuk mendukung BDS terhadap Israel untuk membela Palestina.
"Orang-orang Palestina telah meminta orang-orang Eropa untuk langkah-langkah ini. Cara terbaik untuk melawan apartheid dan mendukung Palestina adalah dengan poin-poin yang dijelaskan dalam gerakan ini," ujar Neus Fabregas, yang dilansir Telesur, Senin (11/6/2018).
Sekarang, dewan kota Valencia telah berkomitmen untuk menahan diri dari setiap kontrak atau acara budaya dengan otoritas atau pun perusahaan Israel.
"Kami harus bertindak lebih tegas pada negara ilegal seperti Israel," kata Pablo Iglesias, pemimpin partai sayap-kiri Podemos, partai pendukung utama mosi BDS terhadap Israel, dalam wawancaranya dengan penyiar RTVE. Iglesias menyebut Israel itu "negara kriminal".
"Dengan berjanji untuk memboikot Israel dan secara terbuka mengumumkan diri mereka sebagai Zona Bebas Apartheid Israel, bisnis seperti toko dan restoran, organisasi masyarakat dan dewan lokal dapat memberikan kontribusi penting," kata kelompok gerakan BDS dalam sebuah pernyataan mengomentari keputusan otoritas Kota Valencia.
Kota-kota Spanyol lainnya juga telah menyatakan dukungan mereka untuk rakyat Palestina dan gerakan BDS. Madrid, ibu kota dan kota terbesar Spanyol, telah mengecam penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak pandang bulu terhadap warga sipil Palestina.
Otoritas kota itu juga menyerukan penghentian segera terhadap pengepungan ilegal Israel yang menyengesarkan sekitar 2 juta orang di Gaza.
Dewan Kota Barcelona telah menyerukan embargo senjata komprehensif terhadap Israel dan meminta negara Spanyol untuk mendukung seruan tersebut. Kota Terrassa dan Badalona ikut bergabung dalam seruan untuk pemerintah Spanyol dan pemerintah Eropa lainnya agar berhenti menjual senjata ke Israel.
"Ketika pemerintah pusat gagal melindungi hak asasi manusia, dewan kota memikul tanggung jawab yang sangat besar dan memiliki kesempatan untuk memainkan peran bersejarah di sisi keadilan," kata Ana Sanchez, anggota Komite Nasional Boikot (BNC) Spanyol.
“Saya yakin bahwa jumlah kota yang bertindak untuk melawan semua pelanggaran berat hak asasi manusia akan terus bertambah di seluruh Eropa dan sekitarnya. Mereka akan memainkan peran penting dalam mengakhiri apartheid Israel."
(mas)