Pasukan Filipina Gempur Militan Lewat Darat dan Udara, 15 Tewas
A
A
A
MANILA - Setidaknya 15 gerilyawan pro-Islam tewas ketika pasukan Filipina melancarkan serangan udara dan darat terhadap sebuah pabrik bom pemberontak pada hari Minggu (11/6/2018). Hal itu dikatakan oleh seorang komandan militer.
"Serangan udara dan artileri menggempur sebuah area di rawa Liguasan di Maguindanao, di mana kelompok Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) telah membuat alat peledak rakitan," kata Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/6/2018).
Menurut Sobejana sekitar 60 hingga 100 orang militan BIFF berada di sekitar lokasi ketika serangan dimulai sebelum fajar.
"Lima belas dikonfirmasi tewas, 10 luka-luka dan dua lainnya ditangkap," katanya.
“Kami mampu menghancurkan pabrik IED utama mereka di Liguasan selatan, dan ini adalah kerugian besar bagi mereka,” imbuhnya.
Militer mengklasifikasikan BIFF, yang dikatakan memiliki 300 hingga 400 anggota, sebagai organisasi teroris bersama dengan kelompok Abu Sayyaf dan Maute.
Militer Filipina mengatakan kelompok militan di Filipina selatan telah berkumpul dan melatih kembali serta merekrut anggota baru untuk serangan di masa depan setelah menduduki kota selatan Marawi selama lima bulan tahun lalu.
"Serangan udara dan artileri menggempur sebuah area di rawa Liguasan di Maguindanao, di mana kelompok Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) telah membuat alat peledak rakitan," kata Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/6/2018).
Menurut Sobejana sekitar 60 hingga 100 orang militan BIFF berada di sekitar lokasi ketika serangan dimulai sebelum fajar.
"Lima belas dikonfirmasi tewas, 10 luka-luka dan dua lainnya ditangkap," katanya.
“Kami mampu menghancurkan pabrik IED utama mereka di Liguasan selatan, dan ini adalah kerugian besar bagi mereka,” imbuhnya.
Militer mengklasifikasikan BIFF, yang dikatakan memiliki 300 hingga 400 anggota, sebagai organisasi teroris bersama dengan kelompok Abu Sayyaf dan Maute.
Militer Filipina mengatakan kelompok militan di Filipina selatan telah berkumpul dan melatih kembali serta merekrut anggota baru untuk serangan di masa depan setelah menduduki kota selatan Marawi selama lima bulan tahun lalu.
(ian)