Vladimir Putin Peringatkan Soal Perang Dunia 3
Vladimir Putin Peringatkan Soal Perang Dunia 3
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladmiri Putin, mengingatkan munculnya kembali keseimbangan strategis antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet yang membuat Perang Dingin berubah menjadi panas.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Putin menuding AS telah meningkatkan keseimbangan kekuatan nuklir global. Ia mengecam keputusan AS untuk mundur dari perjanjian anti rudal balistik era Soviey pada tahun 2002.
"Rasa takut akan kerusakan yang diyakini bersama selalu menahan dan memaksa kekuatan militer untuk saling menghormati satu sama lain," katanya.
"Keluarnya Amerika Serikat dari perjanjian pertahanan rudal adalah upaya untuk merusak keseimbangan ini, tetapi upaya kami dalam pengembangan senjata baru akan mempertahankan keseimbangan ini," imbuhnya seperti dikutip dari The Week, Jumat (8/6/2018).
Mengenai masalah sanksi yang dikenakan oleh Barat yang mengikuti aneksasi Crimea pada 2014, Putin menanggapi dengan positif.
“Sangat jelas bagi kami bahwa kami harus membela kepentingan kami dan untuk melakukannya secara konsisten, dengan tidak sopan atau kasar, baik dalam lingkup ekonomi dan pertahanan," ujarnya.
Ditanya apakah sanksi "non-stop" dapat menyebabkan Perang Dunia 3, Putin pun mengutip kata-kata Albert Einstein: "Saya tidak tahu dengan senjata apa Perang Dunia 3 akan diperangi, tetapi Perang Dunia 4 akan diperjuangkan dengan tongkat dan batu."
Ia menambahkan bahwa kepentingan negara mana pun tidak boleh dilindungi melalui konfrontasi.
Meskipun ada peringatan konflik global ketiga yang besar, Business Insider mengatakan Rusia memiliki kemampuan nuklir untuk mengakhiri dunia mungkin lebih dari negara lain.
"Dengan sekitar 7.000 senjata nuklir yang membentuk persenjataan nuklir paling beragam dan merusak di dunia, Putin dapat secara sepihak memutuskan untuk memulai perang mengakhiri peradaban," kata situs berita itu.
Dalam pidato negara tahunannya, Putin membanggakan kemampuan nuklir negaranya dan tampaknya mengkonfirmasi keberadaan perangkat kiamat Rusia, yang dapat membuat dunia tidak bisa dihuni selama beberapa dekade.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Putin menuding AS telah meningkatkan keseimbangan kekuatan nuklir global. Ia mengecam keputusan AS untuk mundur dari perjanjian anti rudal balistik era Soviey pada tahun 2002.
"Rasa takut akan kerusakan yang diyakini bersama selalu menahan dan memaksa kekuatan militer untuk saling menghormati satu sama lain," katanya.
"Keluarnya Amerika Serikat dari perjanjian pertahanan rudal adalah upaya untuk merusak keseimbangan ini, tetapi upaya kami dalam pengembangan senjata baru akan mempertahankan keseimbangan ini," imbuhnya seperti dikutip dari The Week, Jumat (8/6/2018).
Mengenai masalah sanksi yang dikenakan oleh Barat yang mengikuti aneksasi Crimea pada 2014, Putin menanggapi dengan positif.
“Sangat jelas bagi kami bahwa kami harus membela kepentingan kami dan untuk melakukannya secara konsisten, dengan tidak sopan atau kasar, baik dalam lingkup ekonomi dan pertahanan," ujarnya.
Ditanya apakah sanksi "non-stop" dapat menyebabkan Perang Dunia 3, Putin pun mengutip kata-kata Albert Einstein: "Saya tidak tahu dengan senjata apa Perang Dunia 3 akan diperangi, tetapi Perang Dunia 4 akan diperjuangkan dengan tongkat dan batu."
Ia menambahkan bahwa kepentingan negara mana pun tidak boleh dilindungi melalui konfrontasi.
Meskipun ada peringatan konflik global ketiga yang besar, Business Insider mengatakan Rusia memiliki kemampuan nuklir untuk mengakhiri dunia mungkin lebih dari negara lain.
"Dengan sekitar 7.000 senjata nuklir yang membentuk persenjataan nuklir paling beragam dan merusak di dunia, Putin dapat secara sepihak memutuskan untuk memulai perang mengakhiri peradaban," kata situs berita itu.
Dalam pidato negara tahunannya, Putin membanggakan kemampuan nuklir negaranya dan tampaknya mengkonfirmasi keberadaan perangkat kiamat Rusia, yang dapat membuat dunia tidak bisa dihuni selama beberapa dekade.
(ian)
Explore More