Palestina: AS Abaikan Seruan Dunia Internasional
A
A
A
RAMALLAH - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki mengecam keras keputusan Amerika Serikat (AS) yang memutuskan untuk memveto resolusi mengenai perlindungan internasional terhadap warga Palestina. Malki menyebut apa yang dilakukan AS adalah blunder moral dan pengabaian terhadap seruan dunia internasional.
"Veto AS adalah kesalahan moral lain dan kebutaan politik. Ini mengabaikan konsensus internasional tentang kejahatan dan praktik yang dilakukan oleh Israel dan sepenuhnya bias," ucap Malki, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/6).
Malki kemudian menekankan bahwa Palestina, melalu jalur diplomasi akan melakukan yang terbaik untuk memastikan akuntabilitas bagi para penjahat perang Israel dan mendapatkan keadilan bagi rakyat Palestina.
Seperti diketahui, dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan (DK) PBB, kemarin, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley memveto resolusi yang diajukan oleh Kuwait tersebut. Dalam pidatonya, Haley mengkritik proposal Kuwait tersebut, dengan menggambarkannya sebagai pandangan yang sangat sepihak.
Diplomat Amerika ini menuduh Hamas menghasut aksi-aksi kekerasan di perbatasan Gaza-Israel, dengan sengaja menyusupkan "teroris" dalam protes massal Great March of Return. Selain itu, ujar Haley, Hamas dengan sengaja menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.
AS adalah satu-satunya anggota DK PBB yang memberikan suara menentang proposal tersebut. Ada 10 suara yang mendukung dan empat suara lainnya abstain yakni Polandia, Inggris, Belanda, dan Ethiopia.
"Veto AS adalah kesalahan moral lain dan kebutaan politik. Ini mengabaikan konsensus internasional tentang kejahatan dan praktik yang dilakukan oleh Israel dan sepenuhnya bias," ucap Malki, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/6).
Malki kemudian menekankan bahwa Palestina, melalu jalur diplomasi akan melakukan yang terbaik untuk memastikan akuntabilitas bagi para penjahat perang Israel dan mendapatkan keadilan bagi rakyat Palestina.
Seperti diketahui, dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan (DK) PBB, kemarin, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley memveto resolusi yang diajukan oleh Kuwait tersebut. Dalam pidatonya, Haley mengkritik proposal Kuwait tersebut, dengan menggambarkannya sebagai pandangan yang sangat sepihak.
Diplomat Amerika ini menuduh Hamas menghasut aksi-aksi kekerasan di perbatasan Gaza-Israel, dengan sengaja menyusupkan "teroris" dalam protes massal Great March of Return. Selain itu, ujar Haley, Hamas dengan sengaja menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.
AS adalah satu-satunya anggota DK PBB yang memberikan suara menentang proposal tersebut. Ada 10 suara yang mendukung dan empat suara lainnya abstain yakni Polandia, Inggris, Belanda, dan Ethiopia.
(esn)