Netanyahu: Iran Harus Tarik Mundur Pasukan dari Suriah
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyerukan Iran untuk segera menarik mundur pasukannya di Suriah. Iran sejatinya membantah bahwa mereka mengirimkan pasukan ke Suriah.
Seruan ini datang setelah adanya pernyataan dari Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengenai Suriah. Lavrov mengatakan, hanya pasukan pemerintah Suriah yang harus berada di pebatasan selatan negara itu.
Netanyahu menyatakan, sebagai sekutu dekat Rusia, Teheran harusnya sependapat dengan Moskow, untuk tidak mengizinkan pasukan asing beroperasi di Suriah, khususnya di wilayah perbatasan. Ini berarti, semua pasukan asing harus mundur dari Suriah, termasuk di dalamnya pasukan Iran.
Di kesempatan yang sama, pemimpin Israel itu menegaskan kembali posisi Tel Aviv mengenai pasukan Iran di Suriah. Dia menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolelir kehadiran pasukan Iran di Suriah.
"Posisi kami di Suriah sudah jelas. Kami percaya bahwa tidak ada tempat bagi kehadiran militer Iran, di mana pun di Suriah," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (29/5).
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Kasemi menyatakan, Teheran hanya akan menarik pasukan mereka di Suriah jika operasi anti-teror telah selesai dan jika pemerintah Suriah memintanya. Kasemi juga menuturkan, pihaknya hanya mengirimkan penasihat militer, untuk melatih tentara Suriah.
"Tidak ada yang bisa memaksa Iran untuk melakukan ini. Selama ada terorisme dan pemerintah Suriah menginginkannya, Iran akan tetap hadir di Suriah. Mereka yang memasuki negara itu tanpa izin dari otoritas Suriah, harus pergi," ucap Kasem.
Seruan ini datang setelah adanya pernyataan dari Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengenai Suriah. Lavrov mengatakan, hanya pasukan pemerintah Suriah yang harus berada di pebatasan selatan negara itu.
Netanyahu menyatakan, sebagai sekutu dekat Rusia, Teheran harusnya sependapat dengan Moskow, untuk tidak mengizinkan pasukan asing beroperasi di Suriah, khususnya di wilayah perbatasan. Ini berarti, semua pasukan asing harus mundur dari Suriah, termasuk di dalamnya pasukan Iran.
Di kesempatan yang sama, pemimpin Israel itu menegaskan kembali posisi Tel Aviv mengenai pasukan Iran di Suriah. Dia menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolelir kehadiran pasukan Iran di Suriah.
"Posisi kami di Suriah sudah jelas. Kami percaya bahwa tidak ada tempat bagi kehadiran militer Iran, di mana pun di Suriah," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (29/5).
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Kasemi menyatakan, Teheran hanya akan menarik pasukan mereka di Suriah jika operasi anti-teror telah selesai dan jika pemerintah Suriah memintanya. Kasemi juga menuturkan, pihaknya hanya mengirimkan penasihat militer, untuk melatih tentara Suriah.
"Tidak ada yang bisa memaksa Iran untuk melakukan ini. Selama ada terorisme dan pemerintah Suriah menginginkannya, Iran akan tetap hadir di Suriah. Mereka yang memasuki negara itu tanpa izin dari otoritas Suriah, harus pergi," ucap Kasem.
(esn)