Penyitaan Tas Mewahnya Live di Media Sosial, Istri Najib Jengkel

Minggu, 20 Mei 2018 - 03:05 WIB
Penyitaan Tas Mewahnya...
Penyitaan Tas Mewahnya Live di Media Sosial, Istri Najib Jengkel
A A A
KUALA LUMPUR - Istri mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor, mengecam penggerebekan polisi atas properti keluarganya. Mantan Ibu Negara keturunan Padang ini jengkel saat penyitaan tas-tas mewahnya disiarkan langsung (live) di media sosial yang memprovokasi kemarahan publik.

Rosmah menganggap penggerebekan polisi itu sebagai upaya untuk memfitnah keluarganya. Imbasnya, keluarga Najib jadi bulan-bulanan cemoohan publik Malaysia di media sosial.

Kejengkelan istri Najib itu disampaikan hari Sabtu. Itu menjadi pernyataan pertamanya sejak koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Najib kalah dalam pemilu 9 Mei lalu.

Rosmah tak terima keluarganya jadi sasaran "pengadilan prematur publik" dengan sangkaan melakukan korupsi dan pencucian uang.

Ribuan warga Malaysia telah mengikuti live streaming di media sosial terkait penggeledahan apartemen Kuala Lumpur beberapa hari lalu. Dalam penggeledahan itu, polisi menyita 284 tas mewah termasuk merek Hermes Birkin dan 72 koper berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya.

Rosmah mengatakan keluarganya akan bekerja sama dalam penyelidikan kasus skandal dugaan korupsi lembaga keuangan negara 1MDB (1Malaysia Development Berhad). Tapi, kata dia, pihak berwenang jangan menyiarkannya di media sosial.

"Ini adalah harapan kami bahwa pihak berwenang akan mencermati aturan hukum dan proses hukum, untuk menghindari persidangan prematur publik," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui firma hukumnya, yang dikutip AP, Minggu (20/5/2018).

Gara-gara live streaming di media sosial soal penyitaan tas-tas mewahnya oleh polisi, Rosmah dicerca banyak warga Malaysia. Dia dianggap sebagai seorang Ibu Negara yang serakah yang menggemari tas mewah Hermes Birkin dan menjalani gaya hidup mewah.

Tayangan media soal penyitaan barang-barang mewah keluarga Najib itu menjadi pemandangan paling sensasional di Asia dalam tiga dekade sejak mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos dengan koleksi sepatu mewahnya.

Skandal 1MDB

Lembaga keuangan 1MDB didirikan di era Najib pada tahun 2009. Namun, lembaga itu dililit utang dan aliran dananya diselidiki di luar negeri. Para penyelidik Amerika Serikat pernah mengatakan kroni-kroni Najib korupsi dan terlibat pencucian uang USD4,5 miliar dari lembaga tersebut.

Najib sendiri pernah dilaporkan menerima aliran dana USD700 juta melalui lembaga tersebut ke rekening pribadinya. Dana sekitar USD23 juta pernah dilaporkan digunakan untuk membeli kalung berlian merah muda yang langka untuk Rosmah.

Najib sejauh ini membantah melakukan kesalahan. Dia mengklaim dana USD700 juta yang mengalir ke rekening pribadinya merupakan sumbangan dari keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Setelah pemilu dimenangkan Mahathir Mohamad yang diusung koalisi Pakatan Harapan, penyelidikan skandal dugaan korupsi 1MDB dibuka lagi. Pembukaan penyelidikan itu atas perintah Mahathir yang kini menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Sejak perintah Mahathir keluar, Najib dan Rosmah dilarang meninggalkan Malaysia. Komisi Anti-Korupsi Malaysia telah memanggil Najib untuk diperiksa pada Selasa lalu terkait kasus 1MDB.

Pengacara Najib, Herpal Singh Grewal, mengecam penggerebekan polisi sebagai tindakan "tidak bertanggung jawab dan angkuh". Dia menolak berkomentar tentang penyitaan tas-tas mewah dan barang-barang berharga lain dari apartemen keluarga Najib.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0576 seconds (0.1#10.140)