Singgung Indonesia, Rusia Ingin Gencarkan Patroli Pembom Supersonik
A
A
A
MOSKOW - Pasukan nuklir strategis Rusia berencana menggencarkan patroli pesawat pembom supersonik untuk jangkauan global. Wilayah Indonesia ikut disinggung sebagai wilayah yang pernah jadi jangkauan patroli.
Komandan Angkatan Udara Strategis Jarak Jauh Mayor Jenderal Sergey Kobylash mengumumkan rencana patroli global pasukan nuklir Moskow tersebut, Jumat (18/5/2018). Wilayah Kutub Utara menjadi perhatian khusus dalam rencana patroli global tersebut.
"Tahun ini, kami berencana untuk menerbangkan Tu-160 ke Anadyr (kota Arktik paling timur Rusia). Arktik sangat penting bagi kami dan kami telah menjelajahi lapangan udara baru dan cara lain untuk meningkatkan keamanan di perbatasan maritim," ujar Kobylash kepada Krasnaya Zvezda, surat kabar yang dikelola Kementerian Pertahanan Rusia.
Kobylash juga ingat bagaimana pesawat pembom Tu-22M3 melakukan pendaratan di Anadyr di Timur Jauh Rusia untuk pertama kalinya pada tahun lalu, serta di Vorkuta, yang terletak di utara Lingkaran Arktik.
Namun, dia menekankan bahwa patroli pasukan nuklir strategis juga menaklukkan cakrawala baru di perairan hangat di seluruh dunia, termasuk kawasan Indonesia.
"Penerbangan dari awak pembom strategis dan moda misil strategis ke khatulistiwa, ke Indonesia, menunjukkan bahwa berbagai tugas yang meningkat seiring dengan jangkauan penerbangan dan lapangan udara di mana kami diperintahkan untuk melaporkan kehadiran kami," ujar Kobylash.
Pengumuman soal peningkatan patroli global pesawat pembom supersonik itu diumumkan Kobylash setelah bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev pada hari Rabu lalu.
Komandan Angkatan Udara Strategis Jarak Jauh Mayor Jenderal Sergey Kobylash mengumumkan rencana patroli global pasukan nuklir Moskow tersebut, Jumat (18/5/2018). Wilayah Kutub Utara menjadi perhatian khusus dalam rencana patroli global tersebut.
"Tahun ini, kami berencana untuk menerbangkan Tu-160 ke Anadyr (kota Arktik paling timur Rusia). Arktik sangat penting bagi kami dan kami telah menjelajahi lapangan udara baru dan cara lain untuk meningkatkan keamanan di perbatasan maritim," ujar Kobylash kepada Krasnaya Zvezda, surat kabar yang dikelola Kementerian Pertahanan Rusia.
Kobylash juga ingat bagaimana pesawat pembom Tu-22M3 melakukan pendaratan di Anadyr di Timur Jauh Rusia untuk pertama kalinya pada tahun lalu, serta di Vorkuta, yang terletak di utara Lingkaran Arktik.
Namun, dia menekankan bahwa patroli pasukan nuklir strategis juga menaklukkan cakrawala baru di perairan hangat di seluruh dunia, termasuk kawasan Indonesia.
"Penerbangan dari awak pembom strategis dan moda misil strategis ke khatulistiwa, ke Indonesia, menunjukkan bahwa berbagai tugas yang meningkat seiring dengan jangkauan penerbangan dan lapangan udara di mana kami diperintahkan untuk melaporkan kehadiran kami," ujar Kobylash.
Pengumuman soal peningkatan patroli global pesawat pembom supersonik itu diumumkan Kobylash setelah bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev pada hari Rabu lalu.
(mas)