Abbas Tarik Mundur Dubes Palestina di Washington
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dilaporkan telah menarik pulang Duta Besar Palestina untuk Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes akan pembukaan kantor Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
"Menyusul pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, pemimpin Palestina Mahmoud Abbas memanggil kembali Duta Besar Palestina untuk Washington, Husam Zomlot," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, menurut juru runding Palestina, Saeb Erekat, pihaknya bukan hanya memanggil Zomlot, tapi juga memanggil pulang perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO di Washington.
"Perwakilan PLO di Washington saat ini sedang dalam perjalanan pulang," ucap Erekat dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/5).
Keputusan AS untuk merelokasi kedutaan mereka sendiri ke Yerusalem telah memicu kerusuhan di wilayah itu, meningkatkan ketegangan di perbatasan antara Gaza dan juga Israel.
Perkembangan itu menghasilkan bentrokan sengit antara demonstran Palestina dan pasukan Israel, yang menewaskan lebih dari 60 pengunjuk rasa dan melukai lebih dari 2.700 lainnya. Banyak negara menyatakan keprihatinan mereka atas situasi di Gaza dan menyerukan semua pihak untuk bisa menahan diri.
"Menyusul pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, pemimpin Palestina Mahmoud Abbas memanggil kembali Duta Besar Palestina untuk Washington, Husam Zomlot," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, menurut juru runding Palestina, Saeb Erekat, pihaknya bukan hanya memanggil Zomlot, tapi juga memanggil pulang perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO di Washington.
"Perwakilan PLO di Washington saat ini sedang dalam perjalanan pulang," ucap Erekat dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/5).
Keputusan AS untuk merelokasi kedutaan mereka sendiri ke Yerusalem telah memicu kerusuhan di wilayah itu, meningkatkan ketegangan di perbatasan antara Gaza dan juga Israel.
Perkembangan itu menghasilkan bentrokan sengit antara demonstran Palestina dan pasukan Israel, yang menewaskan lebih dari 60 pengunjuk rasa dan melukai lebih dari 2.700 lainnya. Banyak negara menyatakan keprihatinan mereka atas situasi di Gaza dan menyerukan semua pihak untuk bisa menahan diri.
(esn)