Beberapa Negara Keluarkan Travel Advice

Selasa, 15 Mei 2018 - 11:48 WIB
Beberapa Negara Keluarkan Travel Advice
Beberapa Negara Keluarkan Travel Advice
A A A
JAKARTA - Sedikitnya enam negara mengeluarkan travel advice atau himbauan perjalanan kepada warga negaranya yang akan atau sudah berada di Indonesia. Himbauan itu dikeluarkan menyusul insiden ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Minggu (13/5/2018).

Singapura hingga Amerika Serikat (AS) meminta warganya lebih berhati-hati dengan keamanan dan keselamatannya. Pemerintah Singapura yang diwakili Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura untuk Indonesia langsung mengontak warga negaranya yang terdaftar di e-Registered guna mengetahui kondisi mereka. Sejauh ini, tidak ada warga Singapura yang menjadi korban dalam tragedi mengenaskan itu.

“Warga Singapura yang berada di Surabaya harus berhati-hati demi keselamatan kalian, mengikuti imbauan pemerintah lokal, dan memantau perkembangan berita,” ungkap Kemlu Singapura di laman resmi mfa.gov.sg, Senin (14/5/2018).

“Kalian juga harus berkomunikasi dengan keluarga atau sahabat dekat sehingga mereka tidak cemas,” papar Kemlu Singapura.

Pemerintah Australia yang sebelumnya mengeluarkan travel advice menuju Papua dan Sulawesi Tengah itu kembali memperbaharui daftar wilayah yang perlu diwaspadai warganya. Mereka meminta warganya yang ada di Indonesia waspada akan risiko serangan teror lebih lanjut yang mungkin terjadi menjelang dan selama bulan Ramadhan, termasuk di Bali.

“Selalu tetap waspada di Indonesia, termasuk di Bali, Surabaya, dan Jakarta, karena ancaman serangan teroris tinggi. Perhatikan keamanan setiap waktu dan selalu memperbaharui informasi di media massa. Pertimbangkan ulang jika Anda ingin bepergian ke Indonesia,” ungkap Kemlu Australia di laman resmi smarttraveller.gov.au.

Pemerintah Australia mengaku terus memperoleh informasi yang mengindikasikan kemungkinan masih adanya rencana serangan teroris di Indonesia. Serangan itu bisa terjadi di mana saja dan kapan saja dalam beberapa waktu mendatang. Mereka juga meminta warganya lebih berhati-hati saat berada di tempat ibadah atau selama masa liburan panjang.

Himbauan yang sama juga dikeluarkan Pemerintah Hong Kong. Warga Hong Kong yang akan berangkat ke atau berada di Indonesia diminta memonitor situasi, selalu waspada, mengutamakan keselamatan, dan menghindari area demonstrasi. Mereka yang membutuhkan bantuan dapat mengontak Kedubes China untuk RI di Jakarta.

“Sebelum meninggalkan Hong Kong, warga Hong Kong boleh melakukan pendaftaran melalui ROTI mengenai jadwal kunjungan dan rincian kontak untuk menerima pembaharuan mengenai informasi terkait. Kementerian Imigrasi mungkin membantu di saat darurat,” ungkap Biro Keamanan Hong Kong di laman resmi sb.gov.hk.

Pemerintah Inggris yang pertama kali mengeluarkan travel advice terkait ledakan bom di Indonesia meminta warganya yang berada di Surabaya agar mengikuti perkembangan berita, lebih berhati-hati, dan menuruti imbauan pemerintah lokal. Mereka juga meminta tidak mendekati area sekitar Gunung Agung dan Sinabung.

“Teroris kemungkinan besar akan mencoba menyerang Indonesia. Kelompok teroris terus berencana melakukan serangan dan memiliki kapasitas untuk merealisasikannya kapan saja dan di mana saja di Indonesia. Ancaman dari ekstrimis di Indonesia tetap tinggi,” ungkap Kemlu Inggris di laman resmi gov.uk.

Pemerintah negara Eropa lainnya, Irlandia, juga merekomendasikan dengan tegas pada warganya agar membawa asuransi perjalanan untuk menutupi semua biaya kesehatan di luar negeri, termasuk biaya repatriasi, evakuasi, repatriasi barang, dan ahli hukum. Saat ini, menurut Irlandia, risiko serangan teroris di Indonesia sedang tinggi.

Pemerintah asing yang juga mengeluarkan travel advice ialah AS. Di tengah operasi pemberantasan teroris, Pemerintah AS khawatir teroris akan melakukan serangan kembali di Surabaya dan wilayah lainnya di Indonesia. Targetnya kemungkinan ialah kantor atau pos polisi, tempat ibadah, lokasi turis, dan hub transportasi. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6714 seconds (0.1#10.140)