Rebutan Jatah Menteri, Koalisi Pakatan Harapan Terpecah
A
A
A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dan pemimpin de facto Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mencoba memecahkan ketegangan di aliansi berkuasa, Pakatan Harapan (PH). Itu dilakukan karena ketegangan dan perbedaan pandangan tentang posisi kabinet dan perebutan jatah menteri.
Aliansi yang terdiri dari empat partai berhasil memenangkan pemilu pada Rabu (9/5/2018) lalu dan menumbangkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama beberapa dekade. Namun, situasi terbaru ini mempertanyakan persatuan dalam koalisi Pakatan Harapan. "Anggota PKR harus menjamin pemerintahan Mahathir tetap kuat dan stabil," kata Anwar dilansir Reuters. Pernyataan Anwar itu diungkapkan saat dia dirawat di rumah sakit tempat dia menjalani vonis penjara kasus sodomi.
Dalam pertemuan dengan Mahathir, Anwar juga menekankan kalau PKR meminta negosiasi yang lebih inklusif dalam pembentukan kabinet. Anwar juga menegaskan tetap mendukung kepemimpinan Mahathir Mohamad di tengah ketegangan antara partai pemenang pemilu. "Semua keputusan harus dibuat Dewan Kepresidenan Pakatan Harapan," ungkapkan Anwar.
Dia menyarankan semua pengurus partai melaksanakan tugas untuk menyelamatkan dan membangun Malaysia. Kemudian Mahathir menjelaskan, dalam wawancara di televisi milik pemerintah mengungkapkan ini merupakan awalan. Dia menjelaskan bahwa aliansi seharusnya tidak berfokus pada kabinet proporsional. "Memang ada konflik yang dibutuhkan dalam setiap partai. Itu (kabinet) akan ditentukan oleh PM," katanya.
Mahathir merupakan aliansi PKR yang mendapatkan kursi mayoritas dalam kelompok Pakatan Harapan. Pada Sabtu (12/5/2018), dia sudah mengumumkan tiga menteri baru untuk bergabung dengan Wan Aziziah Wan Ismail yang menjabat Deputi PM. Presiden Partai Pribumi Bersatu Muhyiddin Yassin sebagai menteri dalam negeri, Sekjen Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Guan Eng sebagai menteri keuangan, dan Presiden Partai Amanah Mohamad Sabu sebagai menteri pertahanan. Sebenarnya Mahathir akan mengumumkan 10 posisi menteri lagi.
Koalisi Pakatan Harapan menyatakan tidak ada kesepakatan dalam penunjukan menteri tersebut dengan anggota partai pendukung. "Wan Azizah sendiri tidak menghadiri konferensi pers pengumuman menteri baru karena ada ketidaksepakatan," ujar salah satu sumber Pakatan Harapan.
Setelah itu, Mahathir langsung mengunjungi Anwar di rumah sakit. Mereka berdua juga dikabarkan kemarin bertemu membahas perbedaan jatah menteri.
Aliansi yang terdiri dari empat partai berhasil memenangkan pemilu pada Rabu (9/5/2018) lalu dan menumbangkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama beberapa dekade. Namun, situasi terbaru ini mempertanyakan persatuan dalam koalisi Pakatan Harapan. "Anggota PKR harus menjamin pemerintahan Mahathir tetap kuat dan stabil," kata Anwar dilansir Reuters. Pernyataan Anwar itu diungkapkan saat dia dirawat di rumah sakit tempat dia menjalani vonis penjara kasus sodomi.
Dalam pertemuan dengan Mahathir, Anwar juga menekankan kalau PKR meminta negosiasi yang lebih inklusif dalam pembentukan kabinet. Anwar juga menegaskan tetap mendukung kepemimpinan Mahathir Mohamad di tengah ketegangan antara partai pemenang pemilu. "Semua keputusan harus dibuat Dewan Kepresidenan Pakatan Harapan," ungkapkan Anwar.
Dia menyarankan semua pengurus partai melaksanakan tugas untuk menyelamatkan dan membangun Malaysia. Kemudian Mahathir menjelaskan, dalam wawancara di televisi milik pemerintah mengungkapkan ini merupakan awalan. Dia menjelaskan bahwa aliansi seharusnya tidak berfokus pada kabinet proporsional. "Memang ada konflik yang dibutuhkan dalam setiap partai. Itu (kabinet) akan ditentukan oleh PM," katanya.
Mahathir merupakan aliansi PKR yang mendapatkan kursi mayoritas dalam kelompok Pakatan Harapan. Pada Sabtu (12/5/2018), dia sudah mengumumkan tiga menteri baru untuk bergabung dengan Wan Aziziah Wan Ismail yang menjabat Deputi PM. Presiden Partai Pribumi Bersatu Muhyiddin Yassin sebagai menteri dalam negeri, Sekjen Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Guan Eng sebagai menteri keuangan, dan Presiden Partai Amanah Mohamad Sabu sebagai menteri pertahanan. Sebenarnya Mahathir akan mengumumkan 10 posisi menteri lagi.
Koalisi Pakatan Harapan menyatakan tidak ada kesepakatan dalam penunjukan menteri tersebut dengan anggota partai pendukung. "Wan Azizah sendiri tidak menghadiri konferensi pers pengumuman menteri baru karena ada ketidaksepakatan," ujar salah satu sumber Pakatan Harapan.
Setelah itu, Mahathir langsung mengunjungi Anwar di rumah sakit. Mereka berdua juga dikabarkan kemarin bertemu membahas perbedaan jatah menteri.
(amm)